Wall Street Dibuka Menguat Dengar Kabar Elon Musk Siap Mundur dari Twitter
Senin, 19 Desember 2022 - 23:22 WIB
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka menguat awal pekan Senin (19/12). Pasar terdorong kinerja saham Tesla yang menguat signifikan setelah Elon Musk membuka jajak pendapat terkait kemungkinan dirinya untuk mundur sebagai CEO Twitter.
Dow Jones Industrial Average naik 0,01% di 32.921,45. S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi 0,04%, pada 3.853,79, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) tumbuh 2,03 poin, atau 0,02%, menjadi 10.707,44.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Ford Motor, dan Amazon.com, dan Microsoft. Tiga top gainers ditempati oleh Moderna menguat 3,73%, NRG menanjak 4,38%, dan Pentair tumbuh 3,22%, sedangkan top losers diduduki oleh Catalent Inc turun 4,61%, Meta Platforms merosot 2,84%, dan L3Harris Technologies tertekan 3,20%.
Secara historis, S&P 500 dan Nasdaq telah anjlok lebih dari 2% pada pekan lalu setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan akan ada lebih banyak pengetatan moneter. The Fed memproyeksikan bahwa suku bunga akan melampaui angka 5% pada tahun 2023, sebuah level tertinggi sejak 2007.
"Masih ada awan mendung di pasar. Tapi hari ini adalah satu hari di mana investor tidak terlalu memikirkan yang buruk atau tidak terlalu memikirkan tentang resesi," kata Analis Triple D Trading, Dennis Dick, dilansir Reuters, Senin (19/12/2022).
Dennis melihat kenaikan saham Tesla dapat mendorong indeks utama AS menemui pijakan relinya. Saham Tesla naik setelah jajak pendapat menunjukkan Elon Musk harus berhenti sebagai CEO Twitter. "Inilah bantuan untuk reli yang kita sedang cari," terangnya.
Saham produsen mobil listrik naik 2,5% dalam perdagangan premarket setelah jajak pendapat menunjukkan sekitar 57,5% dari 17,5 juta orang memberikan suara mendukung mengundurkan diri dari Twitter.
Sejumlah data ekonomi pekan ini termasuk terkait properti, kepercayaan konsumen, klaim pengangguran mingguan dan pertumbuhan pengeluaran konsumsi pribadi diperkirakan akan kembali mengatur suasana hati investor, sekaligus memberikan lebih banyak petunjuk terkait kenaikan suku bunga di masa depan.
Indikator Fedwatch mencatat ada peluang 73,5% untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan bank sentral pada Februari 2023 menjadi 4,5%-4,75%.
Dow Jones Industrial Average naik 0,01% di 32.921,45. S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi 0,04%, pada 3.853,79, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) tumbuh 2,03 poin, atau 0,02%, menjadi 10.707,44.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Ford Motor, dan Amazon.com, dan Microsoft. Tiga top gainers ditempati oleh Moderna menguat 3,73%, NRG menanjak 4,38%, dan Pentair tumbuh 3,22%, sedangkan top losers diduduki oleh Catalent Inc turun 4,61%, Meta Platforms merosot 2,84%, dan L3Harris Technologies tertekan 3,20%.
Baca Juga
Secara historis, S&P 500 dan Nasdaq telah anjlok lebih dari 2% pada pekan lalu setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan akan ada lebih banyak pengetatan moneter. The Fed memproyeksikan bahwa suku bunga akan melampaui angka 5% pada tahun 2023, sebuah level tertinggi sejak 2007.
"Masih ada awan mendung di pasar. Tapi hari ini adalah satu hari di mana investor tidak terlalu memikirkan yang buruk atau tidak terlalu memikirkan tentang resesi," kata Analis Triple D Trading, Dennis Dick, dilansir Reuters, Senin (19/12/2022).
Dennis melihat kenaikan saham Tesla dapat mendorong indeks utama AS menemui pijakan relinya. Saham Tesla naik setelah jajak pendapat menunjukkan Elon Musk harus berhenti sebagai CEO Twitter. "Inilah bantuan untuk reli yang kita sedang cari," terangnya.
Saham produsen mobil listrik naik 2,5% dalam perdagangan premarket setelah jajak pendapat menunjukkan sekitar 57,5% dari 17,5 juta orang memberikan suara mendukung mengundurkan diri dari Twitter.
Baca Juga
Sejumlah data ekonomi pekan ini termasuk terkait properti, kepercayaan konsumen, klaim pengangguran mingguan dan pertumbuhan pengeluaran konsumsi pribadi diperkirakan akan kembali mengatur suasana hati investor, sekaligus memberikan lebih banyak petunjuk terkait kenaikan suku bunga di masa depan.
Indikator Fedwatch mencatat ada peluang 73,5% untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan bank sentral pada Februari 2023 menjadi 4,5%-4,75%.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda