Perang Rusia Ukraina Ubah Dinamika Perdagangan Batu Bara, Dunia Pakai Cara Paling Kotor

Selasa, 20 Desember 2022 - 06:50 WIB
"Dunia mendekati puncak penggunaan bahan bakar fosil, saat batu bara mendekati untuk menjadi yang pertama. Tetapi kami belum sampai di sana," kata Direktur Pasar dan Keamanan Energi IEA, Keisuke Sadamori dalam sebuah pernyataan.

"Permintaan batu bara terus bertambah dan kemungkinan akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun ini, di tengah upata menekan emisi global," lanjutnya.

"Pada saat yang sama, ada banyak sinyal krisis akan datang serta adanya percepatan penyebaran energi terbarukan, efisiensi energi, hal ini akan memoderasi permintaan batu bara di tahun-tahun mendatang," tambahnya.

Kebijakan pemerintah akan menjadi "kunci untuk memastikan jalan yang aman dan berkelanjutan ke depan," katanya.

Di sisi lain seperti diketahui penggunaan batu bara memiliki dampak substansial terhadap lingkungan, dimana organisasi lingkungan Greenpeace menggambarkannya sebagai "cara paling kotor dan paling berpolusi untuk menghasilkan energi."

Sementara itu Administrasi Informasi Energi AS mencantumkan, berbagai emisi dari pembakaran batu bara, termasuk karbon dioksida, sulfur dioksida, partikulat, dan nitrogen oksida.

Perdebatan seputar batu bara dan penggunaannya yang berkelanjutan masih terjadi. Baru bulan ini, rencana tambang batu bara di barat laut Inggris mendapatkan lampu hijau oleh pemerintah Inggris. Keputusan tersebut dukungan dan juga kritik.

Ketidakpastian

Laporan IEA melukiskan gambaran ketidakpastian untuk tahun selanjutnya. Diperkirakan permintaan batu bara global pada 2022 mencapai level sebesar 8 miliar metrik ton hingga 2025. Tetapi ada catatan bahwa "mengingat krisis energi saat ini dengan segala ketidakpastiannya, dorongan ke dalam pertumbuhan atau kontraksi mungkin saja terjadi."

Rusia merupakan pemasok gas alam dan minyak bumi terbesar ke Uni Eropa pada tahun 2021, demikian menurut Eurostat. Ekspor gas Rusia yang terikat UE mengalami penurunan tahun ini, mendorong ekonomi utama Eropa untuk melakukan berbagai upaya dalam menopang pasokan untuk bulan-bulan ke depan yang lebih dingin.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More