Profil 2 Direktur Baru Unilever Indonesia, Nurdiana Darus dan Alper Kulak
Selasa, 20 Desember 2022 - 17:09 WIB
JAKARTA - Direktur baru Unilever Indonesia secara resmi telah ditetapkan beberapa waktu yang lalu oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Mereka adalah Nurdiana Darus dan Alper Kulak.
Adapun penetapan tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada 15 Desember 2022.
Baca juga : Wow, Unilever Tebar Dividen Rp7,4 Triliun
Berikut profil dua Direktur baru yang dimiliki Unilever Indonesia.
1. Nurdiana Darus
Nurdiana Darus ditunjuk sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 15 Desember 2022.
Dikutip dari laman resmi Unilever, Nurdiana meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis, jurusan Sistem Informasi Manajemen dari University of Oklahoma.
Kemudian, dia menerima gelar Master of Science di bidang Teknologi Sistem Informasi dari George Washington University.
Selain itu, Nurdiana juga pernah mengikuti pelatihan eksekutif dari John F. Kennedy School of Government di Harvard University, serta Edmund A. Walsh School of Foreign Service di Georgetown University.
Adapun penetapan tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada 15 Desember 2022.
Baca juga : Wow, Unilever Tebar Dividen Rp7,4 Triliun
Berikut profil dua Direktur baru yang dimiliki Unilever Indonesia.
1. Nurdiana Darus
Nurdiana Darus ditunjuk sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 15 Desember 2022.
Dikutip dari laman resmi Unilever, Nurdiana meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis, jurusan Sistem Informasi Manajemen dari University of Oklahoma.
Kemudian, dia menerima gelar Master of Science di bidang Teknologi Sistem Informasi dari George Washington University.
Selain itu, Nurdiana juga pernah mengikuti pelatihan eksekutif dari John F. Kennedy School of Government di Harvard University, serta Edmund A. Walsh School of Foreign Service di Georgetown University.
tulis komentar anda