BBM Ramah Lingkungan, B30 Energi Alami untuk Indonesia
Sabtu, 11 Juli 2020 - 10:33 WIB
Bagi kelompok yang concern pada pengembangan energi terbarukan atau biodiesel tentu itu menjadi kesulitannya. "Akhirnya kami konfrontasi antar-NGO atau masyarakat sipil yang kemudian melakukan edukasi atau pembinaan," tutur Padian. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)
Ditambah masyarakatnya yang heterogen dan masih berbasis pada harga murah sehingga energi fosil masih menjadi pilihan utama. Dia menegaskan, kini pengembangannya biodiesel lebih cenderung pada misi-misi ideologi. Sementara potensi pasar di Sumatera Utara masih belum dapat dieksplor.
Berkaitan dengan lahan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, biodiesel yang termasuk jenis energi yang baru ini juga kemungkinan didorong oleh produsen kelapa sawit. "Mereka produknya melimpah dan mendapat kesulitan pemasaran di luar negeri karena berbagai masalah. Akhirnya didorong untuk digunakan di dalam negeri sebagai campuran bahan bakar," kata Widjanarka Endro Saksono, pembina YLKI. (Ananda Nararya)
Ditambah masyarakatnya yang heterogen dan masih berbasis pada harga murah sehingga energi fosil masih menjadi pilihan utama. Dia menegaskan, kini pengembangannya biodiesel lebih cenderung pada misi-misi ideologi. Sementara potensi pasar di Sumatera Utara masih belum dapat dieksplor.
Berkaitan dengan lahan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, biodiesel yang termasuk jenis energi yang baru ini juga kemungkinan didorong oleh produsen kelapa sawit. "Mereka produknya melimpah dan mendapat kesulitan pemasaran di luar negeri karena berbagai masalah. Akhirnya didorong untuk digunakan di dalam negeri sebagai campuran bahan bakar," kata Widjanarka Endro Saksono, pembina YLKI. (Ananda Nararya)
(ysw)
tulis komentar anda