Siap-siap! Tahun Depan Tarif KRL Bakal Lebih Mahal buat 'Penumpang Berdasi'
Selasa, 27 Desember 2022 - 17:55 WIB
JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan, meski tidak akan menaikkan tarif KRL hingga 2023, namun akan ada pembedaan tarif untuk kalangan mampu. Penumpang yang dinilai mampu harus membayar tarif KRL lebih mahal.
"Insya Allah sampai tahun 2023 (tarif KRL) tidak naik. Tapi, nanti pakai kartu. Jadi yang sudah berdasi bukan apa-apa ya, mesti bayar lain (tidak ada subsidi). Jadi sampai 2023 kita rencanakan tidak naik," kata Menhub dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub, Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif KRL. Akan tetapi diganti dengan mekanisme subsidi tepat guna.
Dia mengatakan bahwa subsidi tepat guna yang dimaksud yakni pemberian subsidi bagi kalangan bawah. Nanti pihaknya akan menggunakan data dari Kementerian Dalam Negeri untuk mengetahui siapa saja yang berhak untuk mendapatkan subsidi tersebut.
Sedangkan bagi mereka yang dianggap mampu secara finansial akan tetap membayar sesuai dengan tarif yang seharusnya dibayarkan.
"Itu subsidi tepat guna. Tidak jadi naik, tapi kita makai data yang ada di Kemendagri. Jadi yang kaya ya bayar sesuai dengan harga aslinya. Dan yang kurang mampu itu yang dapat subsidi," katanya kepada wartawan di Gedung Kementerian Perhubungan.
Lebih lanjut, Risal mengatakan bahwa rencana tersebut akan berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan dan tidak akan ada gangguan ataupun kesusahan untuk pengguna.
"Kita harapakan tidak ada yang ribet. Percaya saama data kita aja ya," katanya.
Risal mengatakan bahwa rencana tersebut akan mulai diterapkan pada petengahn tahun 2023.
"Paling lambat dipertengahan semester setelah kegiatan peresmian-peresmian. Tapi kalo bisa kita percepat ya kita percepat," katanya.
"Insya Allah sampai tahun 2023 (tarif KRL) tidak naik. Tapi, nanti pakai kartu. Jadi yang sudah berdasi bukan apa-apa ya, mesti bayar lain (tidak ada subsidi). Jadi sampai 2023 kita rencanakan tidak naik," kata Menhub dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub, Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal mengatakan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif KRL. Akan tetapi diganti dengan mekanisme subsidi tepat guna.
Dia mengatakan bahwa subsidi tepat guna yang dimaksud yakni pemberian subsidi bagi kalangan bawah. Nanti pihaknya akan menggunakan data dari Kementerian Dalam Negeri untuk mengetahui siapa saja yang berhak untuk mendapatkan subsidi tersebut.
Sedangkan bagi mereka yang dianggap mampu secara finansial akan tetap membayar sesuai dengan tarif yang seharusnya dibayarkan.
"Itu subsidi tepat guna. Tidak jadi naik, tapi kita makai data yang ada di Kemendagri. Jadi yang kaya ya bayar sesuai dengan harga aslinya. Dan yang kurang mampu itu yang dapat subsidi," katanya kepada wartawan di Gedung Kementerian Perhubungan.
Lebih lanjut, Risal mengatakan bahwa rencana tersebut akan berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan dan tidak akan ada gangguan ataupun kesusahan untuk pengguna.
"Kita harapakan tidak ada yang ribet. Percaya saama data kita aja ya," katanya.
Risal mengatakan bahwa rencana tersebut akan mulai diterapkan pada petengahn tahun 2023.
Baca Juga
"Paling lambat dipertengahan semester setelah kegiatan peresmian-peresmian. Tapi kalo bisa kita percepat ya kita percepat," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda