Dongkrak Pendapatan, Hillcon Bakal Kerek Volume Produksi dan Pengangkutan Bijih Nikel
Jum'at, 30 Desember 2022 - 18:14 WIB
“Kemampuan Hillcon terbukti dengan menjadi salah satu dari 4 perusahaan pemegang kontrak karya untuk komoditi nikel Weda Bay,” katanya.
WBN merupakan bagian dari IWIP. Karena itu, setiap hasil tambang nikel tidak diperbolehkan dijual ke pabrik lain selain IWIP. “Artinya, 100 persen diolah IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” terang Hersan.
Secara teknikal WBN telah menerapkan sistem GMP (Good Mining Practice) yang cukup tinggi dan Hillcon telah berhasil mematuhi dengan baik dengan memenuhi kriteria man power, peralatan, dan sistem Weda Bay yang berstandar tinggi.
Contohnya, menurut Hersan, tiap peralatan yang diizinkan beroperasi di site ini wajib memiliki spek tinggi dengan pengamanan bagian depan mobil harus ditingkatkan. Hal ini membuktikan Hillcon mampu untuk menjadi perusahaan versatile yang bisa memenuhi kebutuhan klien.
Kerja keras WBN dihargai dan mendapat apresiasi. WBN mendapatkan penghargaan Subroto Award 2022 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). WBN mendapat penghargaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Mineral dan Batubara 2022 dengan sub-kategori Kontrak Karya.
Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan WBN menjalankan komitmen mematuhi dan disiplin dalam pembayaran PNBP. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Asal tahu saja, pada bulan Desember 2022 ini Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP).
SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Dua perusahaan ini diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wmt atau senilai USD 60 juta per tahun.
WBN merupakan bagian dari IWIP. Karena itu, setiap hasil tambang nikel tidak diperbolehkan dijual ke pabrik lain selain IWIP. “Artinya, 100 persen diolah IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain,” terang Hersan.
Secara teknikal WBN telah menerapkan sistem GMP (Good Mining Practice) yang cukup tinggi dan Hillcon telah berhasil mematuhi dengan baik dengan memenuhi kriteria man power, peralatan, dan sistem Weda Bay yang berstandar tinggi.
Contohnya, menurut Hersan, tiap peralatan yang diizinkan beroperasi di site ini wajib memiliki spek tinggi dengan pengamanan bagian depan mobil harus ditingkatkan. Hal ini membuktikan Hillcon mampu untuk menjadi perusahaan versatile yang bisa memenuhi kebutuhan klien.
Kerja keras WBN dihargai dan mendapat apresiasi. WBN mendapatkan penghargaan Subroto Award 2022 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). WBN mendapat penghargaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Mineral dan Batubara 2022 dengan sub-kategori Kontrak Karya.
Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan WBN menjalankan komitmen mematuhi dan disiplin dalam pembayaran PNBP. Penghargaan tersebut diberikan Kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Asal tahu saja, pada bulan Desember 2022 ini Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP).
SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Dua perusahaan ini diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wmt atau senilai USD 60 juta per tahun.
(akr)
tulis komentar anda