Meneropong Harga Minyak Mentah di 2023 Saat Perang Rusia Ukraina Berlanjut
Sabtu, 31 Desember 2022 - 10:50 WIB
Diprediksi pasokan akan tumbuh 30% di atas laju permintaan pada tahun 2023, karena produksi Rusia sepenuhnya dinormalisasi dan kombinasi proyek konvensional (Brasil, Norwegia, Guyana) dan nonkonvensional (AS, Kanada, Argentina) memasok tambahan 1,6 mbd.
OPIS: Brent USD95-96, WTI USD 90 per Barel
Harga rata-rata 2022 untuk WTI tampaknya bakal berada di kisaran USD 94.50/bbl. Diprediksi bahwa 2023 akan ada peningkatan sedikit di bawah angka USD 90/bbl untuk WTI, sedangkan kemungkinan untuk Brent pada posisi USD 95-USD 96/bbl kemungkinan untuk Brent.
Tepatnya seberapa tinggi angka-angka ini bergerak di atas rata-rata, akan tergantung pada keberhasilan pembukaan kembali China usai kebijakan nol Covid-19. Ditambah kemampuan negara-negara Barat untuk menghindari resesi yang signifikan.
Sebagai informasi Oil Price Information Service (OPIS) adalah lembaga pelaporan harga yang biasa dipakai untuk kontrak komersial dan penyelesaian perdagangan terkait minyak bumi, bensin, solar, etanol, biodiesel, LP-gas, bahan bakar jet, minyak mentah, gas alam, petrokimia, plastik daur ulang, bahan baku kilang.
Perusahaan ini berbasis di Rockville, Maryland, AS dan memiliki kantor di Wall, New Jersey, Houston, Texas, St. Paul, Minnesota, lalu di Swedia, Rumania, Singapura hingga Jepang.
Infrastructure Capital Advisors: USD 80- USD 100/Barel
"Kami memperkirakan minyak akan diperdagangkan di kisaran USD80-USD100 sementara perang Ukraina berlanjut. Permintaan minyak China kemungkinan akan pulih usai berakhirnya kebijakan lockdown nol-Covid," jelasnya.
Bagaimana dengan Saham terkait Energi?
OPIS: Brent USD95-96, WTI USD 90 per Barel
Harga rata-rata 2022 untuk WTI tampaknya bakal berada di kisaran USD 94.50/bbl. Diprediksi bahwa 2023 akan ada peningkatan sedikit di bawah angka USD 90/bbl untuk WTI, sedangkan kemungkinan untuk Brent pada posisi USD 95-USD 96/bbl kemungkinan untuk Brent.
Tepatnya seberapa tinggi angka-angka ini bergerak di atas rata-rata, akan tergantung pada keberhasilan pembukaan kembali China usai kebijakan nol Covid-19. Ditambah kemampuan negara-negara Barat untuk menghindari resesi yang signifikan.
Sebagai informasi Oil Price Information Service (OPIS) adalah lembaga pelaporan harga yang biasa dipakai untuk kontrak komersial dan penyelesaian perdagangan terkait minyak bumi, bensin, solar, etanol, biodiesel, LP-gas, bahan bakar jet, minyak mentah, gas alam, petrokimia, plastik daur ulang, bahan baku kilang.
Perusahaan ini berbasis di Rockville, Maryland, AS dan memiliki kantor di Wall, New Jersey, Houston, Texas, St. Paul, Minnesota, lalu di Swedia, Rumania, Singapura hingga Jepang.
Infrastructure Capital Advisors: USD 80- USD 100/Barel
"Kami memperkirakan minyak akan diperdagangkan di kisaran USD80-USD100 sementara perang Ukraina berlanjut. Permintaan minyak China kemungkinan akan pulih usai berakhirnya kebijakan lockdown nol-Covid," jelasnya.
Bagaimana dengan Saham terkait Energi?
tulis komentar anda