Rekind Boyong 3 Penghargaan di Ajang Anugerah BUMN 2020
Minggu, 12 Juli 2020 - 20:21 WIB
Dalam upaya memperluas pangsa pasar dan meningkatkan skala proyek yang ditangani, Rekind menerapkan strategi diferensiasi yang mampu menghasilkan kualitas kinerja yang lebih baik, di antaranya dengan membangun supply chain yang kuat dan mengembangkan kekuatan SDM, khususnya millenial agar mampu menghasilkan produktivitas tinggi serta manajemen perusahaan yang andal.
Rekind, melakukan transformasi bisnis perusahaan melalui penguatan internal, berupa perubahan bentuk dari Strategic Business Unit (SBU) menjadi Marketing Unit dan Operation Unit. Tujuannya agar fungsi marketing dan operasi lebih fokus dalam menjalankan peran utamanya serta mampu meningkatkan eksekusi proyek yang lebih efisien dan pada akhirnya dapat meningkatkan profit perusahaan.
Untuk mendukung kinerja tersebut maka Rekind melakukan aliansi bisnis dengan perusahaan EPCC kelas dunia. Bahkan, guna meningkatkan kompetensi sebagai perusahaan EPCC yang memiliki daya saing tinggi, perusahaan milik negara tersebut melakukan aliansi strategis dengan beberapa perusahaan EPCC global kelas dunia yang reputasinya sudah dikenal di mancanegara. Harapannya, Rekind mampu menjadi perusahaan kebanggaan bangsa dengan kemampuan kelas dunia.
Selain didukung lebih dari 800 putra-putri Indonesia terbaik yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam pengerjaan proyek skala besar dengan tingkat kesulitan tinggi, Rekind juga mengedepankan komitmen bekerja sebaik mungkin serta sesuai dengan target yang disepakati.
“Melalui komitmen ini, Rekind terus dipercaya baik oleh perusahaan nasional maupun regional untuk mengeksekusi proyek-proyek skala besar dengan kompleksitas tinggi. Di antaranya, RDMP Project RU-V Balikpapan, Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (J-TB) milik Pertamina EP Cepu. Rekind juga dipercaya mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh milik PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), Proyek CFSPP FTP Lombok, NTB milik PT PLN dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap milik PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD)," tambah Yanuar Budinorman.
Rekind, melakukan transformasi bisnis perusahaan melalui penguatan internal, berupa perubahan bentuk dari Strategic Business Unit (SBU) menjadi Marketing Unit dan Operation Unit. Tujuannya agar fungsi marketing dan operasi lebih fokus dalam menjalankan peran utamanya serta mampu meningkatkan eksekusi proyek yang lebih efisien dan pada akhirnya dapat meningkatkan profit perusahaan.
Untuk mendukung kinerja tersebut maka Rekind melakukan aliansi bisnis dengan perusahaan EPCC kelas dunia. Bahkan, guna meningkatkan kompetensi sebagai perusahaan EPCC yang memiliki daya saing tinggi, perusahaan milik negara tersebut melakukan aliansi strategis dengan beberapa perusahaan EPCC global kelas dunia yang reputasinya sudah dikenal di mancanegara. Harapannya, Rekind mampu menjadi perusahaan kebanggaan bangsa dengan kemampuan kelas dunia.
Selain didukung lebih dari 800 putra-putri Indonesia terbaik yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam pengerjaan proyek skala besar dengan tingkat kesulitan tinggi, Rekind juga mengedepankan komitmen bekerja sebaik mungkin serta sesuai dengan target yang disepakati.
“Melalui komitmen ini, Rekind terus dipercaya baik oleh perusahaan nasional maupun regional untuk mengeksekusi proyek-proyek skala besar dengan kompleksitas tinggi. Di antaranya, RDMP Project RU-V Balikpapan, Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (J-TB) milik Pertamina EP Cepu. Rekind juga dipercaya mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh milik PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), Proyek CFSPP FTP Lombok, NTB milik PT PLN dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap milik PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD)," tambah Yanuar Budinorman.
(akr)
tulis komentar anda