Ekosistem Kendaraan Listrik RI Banjir Investor, Produsen Baterai Asal Inggris Bakal Masuk
Rabu, 11 Januari 2023 - 19:13 WIB
JAKARTA - Produsen baterai lithium-ion asal Inggris, Britishvolt siap untuk berinvestasi dan masuk ke dalam ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa, investasi Britishvolt saat ini sudah masuk dalam tahap finalisasi.
"Memang betul investasi dari Inggris akan masuk ekosistem juga EV batterai dan udah masuk sekarang. Izinnya sudah tahap finalisasi, lokasinya juga (Pabrik) InsyAllah sudah hampir clear,” ujar Bahlil dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (11/1/2023).
Namun, Bahlil belum mengungkapkan seberapa besar investasi yang akan dilakukan oleh Britishvolt. Ditegaskan juga olehnya bahwa investasi di sektor baterai kendaraan listrik tidak hanya dilakukan oleh satu negara tertentu saja, tapi juga terbuka untuk semua negara.
Dia mencontohkan, ada beberapa negara yang sudah investasi di ekosistem EV Tanah Air, seperti LG yang sudah menanamkan investasi sebesar USD 8,9 miliar. Selain itu ada juga perusahaan China yang mengucurkan dana sebesar USD 5,2 miliar.
Lebih lanjut Bahlil menyebut, akan ada investasi baru dari Jepang dan Amerika Serikat (AS) yang berminat untuk mengucurkan dananya di ekosistem EV Indonesia.
"Sudah tahap 80 persen dengan investasi Jepang dan Amerika, nama perusahaannya belum saya sebut karena belum diteken, tapi sudah 80 persen," pungkasnya.
"Memang betul investasi dari Inggris akan masuk ekosistem juga EV batterai dan udah masuk sekarang. Izinnya sudah tahap finalisasi, lokasinya juga (Pabrik) InsyAllah sudah hampir clear,” ujar Bahlil dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (11/1/2023).
Baca Juga
Namun, Bahlil belum mengungkapkan seberapa besar investasi yang akan dilakukan oleh Britishvolt. Ditegaskan juga olehnya bahwa investasi di sektor baterai kendaraan listrik tidak hanya dilakukan oleh satu negara tertentu saja, tapi juga terbuka untuk semua negara.
Dia mencontohkan, ada beberapa negara yang sudah investasi di ekosistem EV Tanah Air, seperti LG yang sudah menanamkan investasi sebesar USD 8,9 miliar. Selain itu ada juga perusahaan China yang mengucurkan dana sebesar USD 5,2 miliar.
Lebih lanjut Bahlil menyebut, akan ada investasi baru dari Jepang dan Amerika Serikat (AS) yang berminat untuk mengucurkan dananya di ekosistem EV Indonesia.
"Sudah tahap 80 persen dengan investasi Jepang dan Amerika, nama perusahaannya belum saya sebut karena belum diteken, tapi sudah 80 persen," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda