Ekspor Minyak Iran Menutup 2022 di Level Tertinggi Tanpa Kesepakatan Nuklir
Senin, 16 Januari 2023 - 07:38 WIB
"Kami belum dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap penghindaran sanksi, bersama dengan sanksi terhadap perdagangan rudal dan drone Iran, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Iran," kata Watson.
Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada akhir tahun lalu pada penyelundupan minyak yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC).
Konsultan Petro-Logistics, yang melacak pasokan minyak mengatakan, pihaknya juga melihat tren kenaikan ekspor minyak mentah Iran yang dalam pandangannya di bulan Desember 2022mmencapai level tertinggi sejak Maret 2019.
Kpler, sebuah perusahaan intelijen data, menempatkan ekspor minyak mentah Iran pada 1,23 juta bpd pada November, tertinggi sejak Agustus 2022 dan hampir setara dengan tingkatan di bulan April 2019 sebesar 1,27 juta bpd. Meski sempat tergelincir menjadi hanya di bawah 1 juta bpd pada Desember.
Kementerian perminyakan Iran tidak menanggapi permintaan komentar tentang ekspor tersebut, seperti dikutip dari CNBC. Rancangan anggaran negara Iran didasarkan pada pengiriman yang lebih tinggi sebesar 1,4 juta bpd, menurut kantor berita Fars dalam laporan minggu ini.
China adalah pelanggan terbesar Iran. Untuk menghindari sanksi, sebagian besar ekspor minyak mentah Iran ke China diganti namanya menjadi minyak mentah dari negara lain, menurut analis termasuk FGE. Iran di masa lalu mengatakan, dokumen telah dipalsukan untuk menyembunyikan asal usul kargo Iran.
Selain itu, Iran tahun lalu memperluas perannya di Venezuela, juga di bawah sanksi AS, mengirimkan pasokan minyak untuk penyulingan dan pengencer sehingga menghasilkan minyak mentah yang dapat diekspor.
Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada akhir tahun lalu pada penyelundupan minyak yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC).
Konsultan Petro-Logistics, yang melacak pasokan minyak mengatakan, pihaknya juga melihat tren kenaikan ekspor minyak mentah Iran yang dalam pandangannya di bulan Desember 2022mmencapai level tertinggi sejak Maret 2019.
Kpler, sebuah perusahaan intelijen data, menempatkan ekspor minyak mentah Iran pada 1,23 juta bpd pada November, tertinggi sejak Agustus 2022 dan hampir setara dengan tingkatan di bulan April 2019 sebesar 1,27 juta bpd. Meski sempat tergelincir menjadi hanya di bawah 1 juta bpd pada Desember.
Kementerian perminyakan Iran tidak menanggapi permintaan komentar tentang ekspor tersebut, seperti dikutip dari CNBC. Rancangan anggaran negara Iran didasarkan pada pengiriman yang lebih tinggi sebesar 1,4 juta bpd, menurut kantor berita Fars dalam laporan minggu ini.
China adalah pelanggan terbesar Iran. Untuk menghindari sanksi, sebagian besar ekspor minyak mentah Iran ke China diganti namanya menjadi minyak mentah dari negara lain, menurut analis termasuk FGE. Iran di masa lalu mengatakan, dokumen telah dipalsukan untuk menyembunyikan asal usul kargo Iran.
Selain itu, Iran tahun lalu memperluas perannya di Venezuela, juga di bawah sanksi AS, mengirimkan pasokan minyak untuk penyulingan dan pengencer sehingga menghasilkan minyak mentah yang dapat diekspor.
(akr)
tulis komentar anda