Paviliun RI di WEF 2023 Terbesar dalam Sejarah, Bahlil: Biar Nggak Kalah Gertak
Selasa, 17 Januari 2023 - 20:41 WIB
DAVOS - Pemerintah membuka Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) 2023 di Davos, Swiss hari ini (17/1/2023). Ini adalah paviliun terbesar sepanjang Indonesia mengikuti event internasional tersebut.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, Paviliun Indonesia di WEF Davos mengangkat tema Hilirisasi yang Berorientasi pada Green Energy dan Green Industry, Kolaborasi, dan IKN.
"Mulai hari ini pembukaan Paviliun. Dalam sejarah Indonesia ikut WEF 5 kali berturut-turut, ini adalah Paviliun yang terbesar," katanya dalam Konferensi Pers di sela-sela WEF 2023, Selasa (17/1/2023).
Indonesia ingin mengulangi kesuksesan G20 di Bali dengan menghadirkan Paviliun yang besar, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain. "Standar G20 sudah gagah. Dalam bahasa saya orang kampung, biar miskin, penampilan enggak boleh diukur orang. Biar miskin yang penting gaya. Ini kan kita berhadapan dengan negara lain, jadi enggak boleh kalah gertak," terang Bahlil.
Dalam kesempatan WEF 2023, Bahlil mengungkapkan, akan menjadi pembicara tentang Suistanability Investasi dan Digitalisasi, serta Arah Kebijakan Indonesia dalam Kaitannya dengan Hilirisasi, besok (18/1).
Pejabat yang hadir dalam WEF selain Bahlil, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, serta Wamen BUMN dan Direksi BUMN.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, Paviliun Indonesia di WEF Davos mengangkat tema Hilirisasi yang Berorientasi pada Green Energy dan Green Industry, Kolaborasi, dan IKN.
"Mulai hari ini pembukaan Paviliun. Dalam sejarah Indonesia ikut WEF 5 kali berturut-turut, ini adalah Paviliun yang terbesar," katanya dalam Konferensi Pers di sela-sela WEF 2023, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga
Indonesia ingin mengulangi kesuksesan G20 di Bali dengan menghadirkan Paviliun yang besar, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh negara lain. "Standar G20 sudah gagah. Dalam bahasa saya orang kampung, biar miskin, penampilan enggak boleh diukur orang. Biar miskin yang penting gaya. Ini kan kita berhadapan dengan negara lain, jadi enggak boleh kalah gertak," terang Bahlil.
Dalam kesempatan WEF 2023, Bahlil mengungkapkan, akan menjadi pembicara tentang Suistanability Investasi dan Digitalisasi, serta Arah Kebijakan Indonesia dalam Kaitannya dengan Hilirisasi, besok (18/1).
Baca Juga
Pejabat yang hadir dalam WEF selain Bahlil, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, serta Wamen BUMN dan Direksi BUMN.
(nng)
tulis komentar anda