Sloof Jadi Strategi Menangkap Peluang dari Proyek Infrastruktur

Kamis, 19 Januari 2023 - 17:16 WIB
loading...
Sloof Jadi Strategi Menangkap Peluang dari Proyek Infrastruktur
WSBP menangkap peluang dari proyek infrastruktur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kebutuhan produk-produk untuk pembangunan infrastruktur masih terbuka lebar, seiring langkah pemerintah yang mengejar penyelesaian sejumlah proyek, mulai dari jalan hingga bendungan. Proyek-proyek infrasruktur menciptakan peluang buat sejumlah perusahaan, salah satunya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).



“Kami melihat peluang tinggi untuk pasar precast di tahun 2023 ini, karena pemerintah juga mengejar penyelesaian proyek-proyek infrastruktur,”kata Sugiharto, Director of Operations WSBP, dalam keterangannya, Kamis (19/1/2023).

Produk sloof bersama dengan Lining merupakan suatu kesatuan yang berfungsi sebagai penahan dinding tanah pada proyek infrastruktur, antara lain jalan, saluran, dll. Saat ini WSBP memiliki dua tipe produk sloof, dan keduanya mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi yang sama (P = 1.40m, L = 0.40m, dan T = 0.50 m). Perbedaan yang ada pada dimensi torehan yang disesuaikan dengan kondisi kemiringan tanah pada masing-masing proyek.

Sebagai produk baru, sloof langsung dipesan untuk berbagai proyek, antara lain proyek Jalan Kamojing Telar Barugbug di Karawang dan Proyek Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi Salamdarma di Subang. Kedua proyek ini disuplai dari Plant Subang, Plant Sadang, dan Plant Karawang.

Hingga saat ini, total progress produksi pemenuhan order produk sloof untuk proyek Jalan Kamojing Telar Barugbug dari ketiga plant tersebut sebesar 34,29%, rata-rata kapasitas produksi sebanyak 123 batang/hari. Per awal Januari 2023, total progress suplai proyek Jalan Kamojing Telar Barugbug JOP70 telah mencapai 8,53%.

“Kami berkomitmen target penyelesaian pengiriman pada TW I/2023,”ujarnya.

Lalu total progress produksi pemenuhan order produk sloof untuk proyek Jaringan Irigasi Salamdarma sebesar dari ketiga plant tersebut sebesar 15,26%, rata-rata kapasitas produksi sebanyak 30 batang/hari. Untuk proses suplai proyek Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi Salamdarma masih dalam proses konfirmasi terkait jadwal pengiriman.

Sugiharto memastikan pengiriman Sloof akan sesuai kebutuhan proyek dan jadwal yang telah ditentukan. “Dalam menjaga kualitas dari produk kami pastikan bahwa seluruh proses dari penerimaan material sampai barang sampai di proyek sesuai dengan quality plan dan prosedur yang sudah ditetapkan,”tambahnya.



Proses evaluasi terhadap mutu juga dilakukan secara harian untuk mendapatkan hasil produk yang optimal dan sesuai dengan permintaan proyek. “Standar K3 menjadi hal fundamental yang selalu kami tekankan kepada tim. Selain keselamatan, kebersihan area juga sangat kami perhatikan dan menjadi budaya pada setiap pekerjaan di lingkungan WSBP,”ungkap Sugiharto.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)