Kisah Sukses Warga India Buka Bisnis Kuliner di Indonesia, Ini Rahasianya

Sabtu, 21 Januari 2023 - 20:10 WIB
loading...
Kisah Sukses Warga India Buka Bisnis Kuliner di Indonesia, Ini Rahasianya
Subathra J mengisahkan awal mula berbisnis kuliner. Foto/AdveniaElisabeth/MPI
A A A
JAKARTA - Berawal dari hobi memasak, Subathra J akhirnya bisa membangun dan mengembangkan bisnis kuliner di Indonesia yang diberi nama Unifirst Brasserie & Bar. Subathra J merupakan warga negara asal India yang kini sudah menetap tinggal di Indonesia bersama suaminya.



Ide membangun bisnis kuliner itu muncul akibat dampak pandemi Covid-19 yang mewabah. Di tengah kesulitan, Subathra J harus melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang.

Dalam podcast Aksi Nyata Perindo, Subathra J bercerita bahwa bisnis kuliner yang diberi nama Unifirst Brasserie & Bar itu adalah hasil kolaborasi dengan kawan dekatnya.

"Sebenarnya bisnis kuliner ini awalnya karena efek dari pandemi. Saya waktu itu ketemuan sama teman untuk bahas bisnis apa yang bisa dikembangkan di saat pandemi. Karena saya punya passion masak, jadilah bisnis ini," ujar, Subathra J, Owner Unifirst Brasserie & Bar, Sabtu (21/1/2023).

Lebih lanjut Subathra menuturkan, dalam menjalankan bisnis kulinernya, ada dua unsur penting yang menjadi fokus utama. Pertama adalah soal tren, kedua hospitality.

Baginya, menjelajahi trend makanan merupakan langkah yang penting, sebab dari situ ia bisa mengetahui trend yang sedang disukai pasar. Terlebih di Indonesia, anak muda menjadi pasar utama dalam bisnis kuliner. Ia pun sering kali meminta masukan dari anaknya dan rekan kerja mengenai apa yang sedang booming di Indonesia saat ini.

"Menurut saya mengetahui trend itu penting. Supaya kita bisa tahu apa yang sedang booming di pasaran. Apalagi zaman sekarang ini, anak-anak muda Indonesia sering kumpul dengan temannya, cari tempat makan yang nge-tren," kata Subathra.

Selain tren, menurutnya, dalam bisnis kuliner penting juga memperhatikan hospitality, yakni sikap ataupun layanan yang diberikan kepada tamu/konsumen. Seperti ramah kepada konsumen yang datang ke restoran.



"Tamu adalah raja yang senang dilayani dengan baik. Sehingga, jika tamu tersebut meninggalkan kesan baik terhadap restoran, niscaya tamu yang sama akan datang berkunjung kembali," terang Subathra.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)