Harga Emas Dunia Terus Melesat Mendekati Level USD 2.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan, Selasa (24/1/2023) saat dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah. Sementara investor menunggu data ekonomi AS di tengah harapan kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve atau The Fed .
Dilansir reuters, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 1,935.69 per ounce, pada pukul 02.08 GMT. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,4% pada level USD 1,936.00.
Sementara itu indeks dolar turun 0,2%. Greenback yang lebih lemah membuat emas batangan dengan harga dolar lebih terjangkau bagi banyak pembeli.
"Setiap tanda-tanda pelemahan ekonomi AS akan menjadi alasan bagi The Fed untuk memperketat kebijakan, dan itu dapat mendukung emas yang juga akan mengambil aliran safe haven," kata Analis pasar senior di City Index, Matt Simpson.
"Angka yang mengecewakan kemungkinan akan membantu emas naik di atas USD 1.960, tetapi mungkin tidak menembus USD 2.000 dalam upaya pertamanya, mengingat pentingnya angka tersebut," sambungnya.
Sebagian besar pelaku pasar memproyeksikan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bp) oleh Fed pada pertemuan kebijakan 31 Januari-1 Februari, setelah memperlambat langkahnya menjadi 50 bps pada bulan Desember, menyusul empat kenaikan 75 bp berturut-turut.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan bagi emas batangan, mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan uang.
Di tempat lain, perak di pasar spot naik 0,4% menjadi usd 23,54 per ounce. Di sisi lain saat ekonomi China dibuka kembali dan lebih sedikit gangguan dari COVID, itu dapat mendukung rekor permintaan perak fotovoltaik selama setahun berturut-turut.
Platinum naik 0,8% pada posisi USD 1,054.88 dan paladium naik 0,6% menjadi USD 1,713.88.
Dilansir reuters, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 1,935.69 per ounce, pada pukul 02.08 GMT. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,4% pada level USD 1,936.00.
Sementara itu indeks dolar turun 0,2%. Greenback yang lebih lemah membuat emas batangan dengan harga dolar lebih terjangkau bagi banyak pembeli.
"Setiap tanda-tanda pelemahan ekonomi AS akan menjadi alasan bagi The Fed untuk memperketat kebijakan, dan itu dapat mendukung emas yang juga akan mengambil aliran safe haven," kata Analis pasar senior di City Index, Matt Simpson.
"Angka yang mengecewakan kemungkinan akan membantu emas naik di atas USD 1.960, tetapi mungkin tidak menembus USD 2.000 dalam upaya pertamanya, mengingat pentingnya angka tersebut," sambungnya.
Sebagian besar pelaku pasar memproyeksikan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bp) oleh Fed pada pertemuan kebijakan 31 Januari-1 Februari, setelah memperlambat langkahnya menjadi 50 bps pada bulan Desember, menyusul empat kenaikan 75 bp berturut-turut.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan bagi emas batangan, mengurangi biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan uang.
Di tempat lain, perak di pasar spot naik 0,4% menjadi usd 23,54 per ounce. Di sisi lain saat ekonomi China dibuka kembali dan lebih sedikit gangguan dari COVID, itu dapat mendukung rekor permintaan perak fotovoltaik selama setahun berturut-turut.
Platinum naik 0,8% pada posisi USD 1,054.88 dan paladium naik 0,6% menjadi USD 1,713.88.
(akr)