Tsunami PHK Menggulung Perusahaan Raksasa Dunia di Awal 2023, Ini Daftar Lengkapnya
loading...
A
A
A
NEW YORK - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK telah menggulung beberapa perusahaan raksasa kelas dunia dalam beberapa pekan terakhir. Ancaman resesi global pada 2023, tren suku bunga tinggi, hingga melemahnya permintaan memaksa sejumlah perusahaan teknologi harus berhemat.
Akibatnya pihak perusahaan memilih untuk melakukan pengurangan pegawai. Beberapa di antaranya adalah perusahaan induk Google yakni Alphabet, Amazon, Goldman Sachs, Microsoft, Vox Media hingga IBM. Ada sejumlah perusahaan melakukan PHK selama Januari 2023, berikut daftarnya:
1. Alphabet
Perusahaan teknologi asal AS kena pukulan telak, usai Alphabet yang merupakan induk Google (GOOGL) memberhentikan 6% pekerja atau setara 12.000 orang di seluruh area dan wilayah. Alphabet merekrut 50.000 karyawan selama pandemi karena tingginya permintaan layanan mereka.
Namun ketakutan akan resesi membuat banyak pengiklan mengerem pengeluaran mereka. Keputusan PHK itu terungkap dari email yang dikirim CEO Google dan perusahaan induk Alphabet, Sundar Pichai kepada karyawan.
Dalam emailnya, Sundar mengatakan, perusahaan akan segera melakukan PHK di AS. Kondisi global dan Amerika Serikat yang berubah membuat sejumlah perusahaan teknologi menjadi babak belur. Inflasi yang menggiring suku bunga bank sentral AS (The Fed) meroket menjadi pukulan tersendiri buat perusahaan teknologi.
2. Microsoft
Perusahaan raksasa teknologi Microsoft berencana memberhentikan 11.000 karyawan berdasarkan pengajuan sekuritas. Secara global, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap dengan 122.000 di antaranya berbasis di AS.
CEO Satya Nadella mengatakan selama pembicaraan di Davos bahwa tidak ada yang bisa menentang gravitasi dan Microsoft tidak dapat mengabaikan ekonomi global yang melemah.
"Pertama, saat kami melihat pelanggan mempercepat pembelanjaan digital mereka selama pandemi, kami sekarang melihat mereka mulai menguranginya," jelasnya.
PHK itu terjadi di berbagai divisi, mulai dari divisi sumber daya manusia (SDM) hingga teknik. "Dari perspektif yang besar, PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk," kata analis Morningstar, Dan Romanoff dikutip dari Reuters.
3. Amazon
Amazon bersiap melakukan PHK terhadap 18.000 karyawan memasuki tahun 2023 dalam upaya efisiensi. Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Andy Jassy dalam sebuah catatan kepada staf.
Melansir BBC, jumlah pekerja yang terkena dampak PHK tersebut sekitar 6% dari 300.000 tenaga kerja korporat perusahaan. Departemen dari sumber daya manusia hingga Toko Amazon jadi divisi yang paling terpengaruh.
Amazon melesat selama pandemi dan melakukan rekrutmen besar-besaran. Namun permintaan konsumen melandai seiring dengan meredanya pandemi. Kini konsumen mulai kembali beraktivitas secara offline.
Jassy tidak merinci divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun demikian, perusahaan akan berkomunikasi dengan organisasi yang mewakili karyawan. Menurut dia mayoritas PHK akan menyasar operasional toko hingga teknologi. Sebelumnya, perusahaan mengatakan akan fokus pada pengurangan biaya dalam tinjauan tahunan operasi bisnisnya.
4. Vox Media
Selain perusahaan teknologi, kini giliran Media AS tengah menghadapi masa-masa sulit, karena serangkaian outlet telah mengumumkan PHK di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Vox Media, pemilik situs Vox dan The Verge serta New York Magazine mengumumkan bahwa mereka akan melakukan PHK terhadap 7% karyawannya. Kondisi serupa juga menimpa CNN, NBC, MSNBC, Buzzfeed dan lainnya.
CEO Vox Media Jim Bankoff mengatakan, dalam sebuah memo kepada staf bahwa langkah PHK ini menjadi keputusan yang berat. "Perusahaan akan menghilangkan sekitar 7% dari peran staf kami di seluruh departemen karena lingkungan ekonomi yang menantang yang berdampak pada bisnis dan industri kami," kata Bankoff dikutip dari AFP dan Channel News Asia.
5. Goldman Sachs
Gelombang PHK meluas di awal tahun 2023 usai Goldman Sachs Group akan mulai memangkas ribuan pekerja di seluruh perusahaan untuk bersiap menghadapi perlambatan ekonomi. Lebih dari 3.000 karyawan akan diberhentikan meskipun jumlah secara pasti belum ditentukan.
Lebih dari sepertiga pemotongan diperkirakan berasal dari unit perdagangan dan perbankan perusahaan. Goldman Sachs memiliki hampir 50.000 karyawan pada akhir kuartal ketiga tahun 2022.
6. BlackRock
Masih dari sektor keuangan, BlackRock mengumumkan bakal melakukan PHK kepada 500 karyawannya atau kurang dari 3% dari seluruh total pekerja. Jumlah karyawan perusahaan raksasa manajer aset asal Amerika Serikat itu kurang dari 3% dari total pegawai BlackRock.
BlackRock tercatat memiliki 19.900 karyawan pada 30 September 2022, menurut data yang disampaikan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Sebagaimana diketahui, BlackRock, yang sahamnya dicatatkan di Bursa New York, merupakan salah satu penggerak bursa Wall Street, sebelumnya telah melakukan perekrutan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan belum melakukan PHK besar-besaran sejak 2019 dan telah meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 22% selama tiga tahun terakhir, juru bicara BlackRock mengatakan kepada MarketWatch, menambahkan PHK terjadi saat menghadapi lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
7. Coinbase
Pada awal Januari 2023, Platform perdagangan sekaligus dompet mata uang kripto Coinbase bakal mengurangi pegawai sebesar 20% atau setara 950 karyawan dari total karyawannya.
CEO Coinbase Brian Armstrong mengatakan, PHK dilakukan untuk efisiensi operasional perusahaan. PHK ini bukan yang pertama dilakukan Coinbase, usai beberapa bulan sebelumnya memberhentikan 1.100 orang.
Langkah PHK diambil menyusul kejatuhan harga bitcoin dan coin kripto lainnya belakangan ini. Kejatuhan kripto telah menyebabkan krisis kepercayaan di pasar kripto. Banyak investor meninggalkan platform tersebut.
8. McDonald's
Gelombang PHK juga berhembus dari raksasa restoran cepat saji, McDonald's yang dikabarkan akan melakukan PHK kepada para karyawannya dalam waktu dekat. Kabar ini mencuat di awal 2023, usai bocornya sebuah memo oleh CEO McDonald's Chris Kempczinski yang ia tulis kepada para karyawan franchise makan cepat saji ternama di Amerika Serikat itu.
Diketahui, McDonald's sempat menjadi primadona selama masa-masa sulit pandemi Covid-19 di mana lonjakan pemasanan makanannya meningkat. Tetapi inflasi berdampak pada pemasukan perusahaan ketika konsumen mencari pilihan makanan yang lebih murah.
9. Salesforce
Perusahaan perangkat lunak berbasis cloud, Salesforce Inc berencana memangkas jumlah karyawan sebesar 10% dan menutup beberapa kantor di 2023. Pihak perusahaan mengatakan, PHK akan membuat mereka memangkas biaya besar sekitar USD 1,4 miliar hingga USD 2,1 miliar.
Sedangkan hanya sekitar USD 800 juta hingga USD 1 miliar yang akan dicatat pada kuartal keempat. Salesforce akan memangkas sekitar 10% tenaga kerjanya dari lebih dari 70.000 karyawannya.
10. Stitch Fix
Perusahaan layanan fesyen online, Stitch Fix dikabarkan bakal melakukan PHK terhadap 20% karyawannya. Pendiri Stitch Fix Katrina Lake mengatakan karyawan yang terkena PHK akan menerima jaminan perawatan kesehatan hingga April, minimal 12 minggu gaji, yang meningkat seiring dengan masa kerja.
Lake mengatakan terlepas dari momen sulit dihadapi perusahaan saat ini, ia dan direksi masih sangat percaya pada bisnis, misi, dan visi Stitch Fix. Dalam postingannya di dalam blog, Stitch Fix menyampaikan permohonan maafnya.
11. Spotify
Giliran Spotify dikabarkan bakal melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan pekan ini. Alasan utama Spotify mengurangi karyawan adalah untuk mengurangi biaya operasional.
Spotify tidak secara gamblang memberi tahu jumlah karyawan akan akan terkena PHK. Perusahaan yang berbasis di Stockholm, Swedia itu sebelumnya telah memberhentikan 38 orang di studio podcast Gimlet Media dan Parcast, tepatnya pada Oktober 2022. Pada September 2022, Spotify juga memberhentikan sejumlah karyawan editorial podcast.
12. Ford
Kali ini kabar PHK datang dari sektor otomotif, dimana Ford berencana melakukan PHK pada 3.200 pegawainya di penjuru Eropa dan memindahkan sejumlah produksinya ke Amerika Serikat. Hal ini diungkap oleh Serikat IG Metall pada Senin, 23 Januari 2023.
Mereka menyebut tindakan itu akan mengganggu produksi Ford di penjuru Benua Eropa jika pemangkasan karyawan tetap dijalankan. Menurut IG Metall, Ford ingin memangkas hingga 2.500 karyawan di bidang pengembangan produksi dan PHK sampai 700 pegawai bidang administratif.
13. 3 M
3M Co. berencana bakal melakukan PHK terhadap 2.500 karyawan manufaktur karena prospek ekonomi semakin tak terkendali dan perkiraan laba untuk 2023 jauh di bawah estimasi Wall Street.
CEO 3M Co. Mike Roman sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada Selasa (24/1/2023), memperkirakan tantangan ekonomi makro akan terus berlanjut pada tahun 2023. Roman mengungkap, bahwa rencana PHK ini diperlukan untuk menyelaraskan dengan volume produksi yang sudah disesuaikan.
Perusahaan pembuat kertas Post-it, perlengkapan bedah, dan layar sentuh ini mencatatkan pendapatan yang disesuaikan setahun penuh untuk 2023 dalam kisaran USD8,50 - 9,00 per saham, belum termasuk barang-barang khusus.
14. IBM
Kabar PHK terbaru datang dari International Business Machines Corporation (IBM) untuk bergabung dengan perusahaan raksasa teknologi lainnya yang terkena hantaman gelombang PHK. Perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras serta perangkat lunak komputer itu mengungkapkan, bakal memangkas sekitar 3.900 tenaga kerja.
Pengurangan pegawai berasal dari Kyndryl Holdings Inc., bisnis layanan TI yang terpisah dari IBM pada tahun lalu. Seorang juru bicara juga mengatakan, juga terjadi pada divestasi perawatan kesehatannya, AI Watson Health.
Akibatnya pihak perusahaan memilih untuk melakukan pengurangan pegawai. Beberapa di antaranya adalah perusahaan induk Google yakni Alphabet, Amazon, Goldman Sachs, Microsoft, Vox Media hingga IBM. Ada sejumlah perusahaan melakukan PHK selama Januari 2023, berikut daftarnya:
1. Alphabet
Perusahaan teknologi asal AS kena pukulan telak, usai Alphabet yang merupakan induk Google (GOOGL) memberhentikan 6% pekerja atau setara 12.000 orang di seluruh area dan wilayah. Alphabet merekrut 50.000 karyawan selama pandemi karena tingginya permintaan layanan mereka.
Namun ketakutan akan resesi membuat banyak pengiklan mengerem pengeluaran mereka. Keputusan PHK itu terungkap dari email yang dikirim CEO Google dan perusahaan induk Alphabet, Sundar Pichai kepada karyawan.
Dalam emailnya, Sundar mengatakan, perusahaan akan segera melakukan PHK di AS. Kondisi global dan Amerika Serikat yang berubah membuat sejumlah perusahaan teknologi menjadi babak belur. Inflasi yang menggiring suku bunga bank sentral AS (The Fed) meroket menjadi pukulan tersendiri buat perusahaan teknologi.
2. Microsoft
Perusahaan raksasa teknologi Microsoft berencana memberhentikan 11.000 karyawan berdasarkan pengajuan sekuritas. Secara global, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap dengan 122.000 di antaranya berbasis di AS.
CEO Satya Nadella mengatakan selama pembicaraan di Davos bahwa tidak ada yang bisa menentang gravitasi dan Microsoft tidak dapat mengabaikan ekonomi global yang melemah.
"Pertama, saat kami melihat pelanggan mempercepat pembelanjaan digital mereka selama pandemi, kami sekarang melihat mereka mulai menguranginya," jelasnya.
PHK itu terjadi di berbagai divisi, mulai dari divisi sumber daya manusia (SDM) hingga teknik. "Dari perspektif yang besar, PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk," kata analis Morningstar, Dan Romanoff dikutip dari Reuters.
3. Amazon
Amazon bersiap melakukan PHK terhadap 18.000 karyawan memasuki tahun 2023 dalam upaya efisiensi. Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Andy Jassy dalam sebuah catatan kepada staf.
Melansir BBC, jumlah pekerja yang terkena dampak PHK tersebut sekitar 6% dari 300.000 tenaga kerja korporat perusahaan. Departemen dari sumber daya manusia hingga Toko Amazon jadi divisi yang paling terpengaruh.
Amazon melesat selama pandemi dan melakukan rekrutmen besar-besaran. Namun permintaan konsumen melandai seiring dengan meredanya pandemi. Kini konsumen mulai kembali beraktivitas secara offline.
Jassy tidak merinci divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun demikian, perusahaan akan berkomunikasi dengan organisasi yang mewakili karyawan. Menurut dia mayoritas PHK akan menyasar operasional toko hingga teknologi. Sebelumnya, perusahaan mengatakan akan fokus pada pengurangan biaya dalam tinjauan tahunan operasi bisnisnya.
4. Vox Media
Selain perusahaan teknologi, kini giliran Media AS tengah menghadapi masa-masa sulit, karena serangkaian outlet telah mengumumkan PHK di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Vox Media, pemilik situs Vox dan The Verge serta New York Magazine mengumumkan bahwa mereka akan melakukan PHK terhadap 7% karyawannya. Kondisi serupa juga menimpa CNN, NBC, MSNBC, Buzzfeed dan lainnya.
CEO Vox Media Jim Bankoff mengatakan, dalam sebuah memo kepada staf bahwa langkah PHK ini menjadi keputusan yang berat. "Perusahaan akan menghilangkan sekitar 7% dari peran staf kami di seluruh departemen karena lingkungan ekonomi yang menantang yang berdampak pada bisnis dan industri kami," kata Bankoff dikutip dari AFP dan Channel News Asia.
5. Goldman Sachs
Gelombang PHK meluas di awal tahun 2023 usai Goldman Sachs Group akan mulai memangkas ribuan pekerja di seluruh perusahaan untuk bersiap menghadapi perlambatan ekonomi. Lebih dari 3.000 karyawan akan diberhentikan meskipun jumlah secara pasti belum ditentukan.
Lebih dari sepertiga pemotongan diperkirakan berasal dari unit perdagangan dan perbankan perusahaan. Goldman Sachs memiliki hampir 50.000 karyawan pada akhir kuartal ketiga tahun 2022.
6. BlackRock
Masih dari sektor keuangan, BlackRock mengumumkan bakal melakukan PHK kepada 500 karyawannya atau kurang dari 3% dari seluruh total pekerja. Jumlah karyawan perusahaan raksasa manajer aset asal Amerika Serikat itu kurang dari 3% dari total pegawai BlackRock.
BlackRock tercatat memiliki 19.900 karyawan pada 30 September 2022, menurut data yang disampaikan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Sebagaimana diketahui, BlackRock, yang sahamnya dicatatkan di Bursa New York, merupakan salah satu penggerak bursa Wall Street, sebelumnya telah melakukan perekrutan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan belum melakukan PHK besar-besaran sejak 2019 dan telah meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 22% selama tiga tahun terakhir, juru bicara BlackRock mengatakan kepada MarketWatch, menambahkan PHK terjadi saat menghadapi lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
7. Coinbase
Pada awal Januari 2023, Platform perdagangan sekaligus dompet mata uang kripto Coinbase bakal mengurangi pegawai sebesar 20% atau setara 950 karyawan dari total karyawannya.
CEO Coinbase Brian Armstrong mengatakan, PHK dilakukan untuk efisiensi operasional perusahaan. PHK ini bukan yang pertama dilakukan Coinbase, usai beberapa bulan sebelumnya memberhentikan 1.100 orang.
Langkah PHK diambil menyusul kejatuhan harga bitcoin dan coin kripto lainnya belakangan ini. Kejatuhan kripto telah menyebabkan krisis kepercayaan di pasar kripto. Banyak investor meninggalkan platform tersebut.
8. McDonald's
Gelombang PHK juga berhembus dari raksasa restoran cepat saji, McDonald's yang dikabarkan akan melakukan PHK kepada para karyawannya dalam waktu dekat. Kabar ini mencuat di awal 2023, usai bocornya sebuah memo oleh CEO McDonald's Chris Kempczinski yang ia tulis kepada para karyawan franchise makan cepat saji ternama di Amerika Serikat itu.
Diketahui, McDonald's sempat menjadi primadona selama masa-masa sulit pandemi Covid-19 di mana lonjakan pemasanan makanannya meningkat. Tetapi inflasi berdampak pada pemasukan perusahaan ketika konsumen mencari pilihan makanan yang lebih murah.
9. Salesforce
Perusahaan perangkat lunak berbasis cloud, Salesforce Inc berencana memangkas jumlah karyawan sebesar 10% dan menutup beberapa kantor di 2023. Pihak perusahaan mengatakan, PHK akan membuat mereka memangkas biaya besar sekitar USD 1,4 miliar hingga USD 2,1 miliar.
Sedangkan hanya sekitar USD 800 juta hingga USD 1 miliar yang akan dicatat pada kuartal keempat. Salesforce akan memangkas sekitar 10% tenaga kerjanya dari lebih dari 70.000 karyawannya.
10. Stitch Fix
Perusahaan layanan fesyen online, Stitch Fix dikabarkan bakal melakukan PHK terhadap 20% karyawannya. Pendiri Stitch Fix Katrina Lake mengatakan karyawan yang terkena PHK akan menerima jaminan perawatan kesehatan hingga April, minimal 12 minggu gaji, yang meningkat seiring dengan masa kerja.
Lake mengatakan terlepas dari momen sulit dihadapi perusahaan saat ini, ia dan direksi masih sangat percaya pada bisnis, misi, dan visi Stitch Fix. Dalam postingannya di dalam blog, Stitch Fix menyampaikan permohonan maafnya.
11. Spotify
Giliran Spotify dikabarkan bakal melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan pekan ini. Alasan utama Spotify mengurangi karyawan adalah untuk mengurangi biaya operasional.
Spotify tidak secara gamblang memberi tahu jumlah karyawan akan akan terkena PHK. Perusahaan yang berbasis di Stockholm, Swedia itu sebelumnya telah memberhentikan 38 orang di studio podcast Gimlet Media dan Parcast, tepatnya pada Oktober 2022. Pada September 2022, Spotify juga memberhentikan sejumlah karyawan editorial podcast.
12. Ford
Kali ini kabar PHK datang dari sektor otomotif, dimana Ford berencana melakukan PHK pada 3.200 pegawainya di penjuru Eropa dan memindahkan sejumlah produksinya ke Amerika Serikat. Hal ini diungkap oleh Serikat IG Metall pada Senin, 23 Januari 2023.
Mereka menyebut tindakan itu akan mengganggu produksi Ford di penjuru Benua Eropa jika pemangkasan karyawan tetap dijalankan. Menurut IG Metall, Ford ingin memangkas hingga 2.500 karyawan di bidang pengembangan produksi dan PHK sampai 700 pegawai bidang administratif.
13. 3 M
3M Co. berencana bakal melakukan PHK terhadap 2.500 karyawan manufaktur karena prospek ekonomi semakin tak terkendali dan perkiraan laba untuk 2023 jauh di bawah estimasi Wall Street.
CEO 3M Co. Mike Roman sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada Selasa (24/1/2023), memperkirakan tantangan ekonomi makro akan terus berlanjut pada tahun 2023. Roman mengungkap, bahwa rencana PHK ini diperlukan untuk menyelaraskan dengan volume produksi yang sudah disesuaikan.
Perusahaan pembuat kertas Post-it, perlengkapan bedah, dan layar sentuh ini mencatatkan pendapatan yang disesuaikan setahun penuh untuk 2023 dalam kisaran USD8,50 - 9,00 per saham, belum termasuk barang-barang khusus.
14. IBM
Kabar PHK terbaru datang dari International Business Machines Corporation (IBM) untuk bergabung dengan perusahaan raksasa teknologi lainnya yang terkena hantaman gelombang PHK. Perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras serta perangkat lunak komputer itu mengungkapkan, bakal memangkas sekitar 3.900 tenaga kerja.
Pengurangan pegawai berasal dari Kyndryl Holdings Inc., bisnis layanan TI yang terpisah dari IBM pada tahun lalu. Seorang juru bicara juga mengatakan, juga terjadi pada divestasi perawatan kesehatannya, AI Watson Health.
(akr)