Harga Bitcoin Melesat Tembus Rp 342 Juta, Januari 2023 Jadi Level Terbaiknya Sejak 2013
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dengan kenaikan 39,4%, bitcoin menutup bulan Januari 2023 sebagai yang terbaiknya sejak reli 40% pada Oktober 2021 dan menjadikan awal tahun yang bersinar sejak 2013. Saat ini Bitcoin dibanderol USD22.910/BTC atau setara Rp 342 juta (Kurs Rp14.969/USD) dan selama seminggu terakhir diperdagangkan pada level tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
Namun cryptocurrency atau mata uang kripto terbesar dan paling populer ini belum memberi pemegangnya hal yang menggembirakan dalam satu dekade."Kami memulai Januari dengan beberapa aksi harga eksplosif secara mingguan dari CPI Desember," kata Christopher Newhouse, trader di pasar kripto GSR.
Pergerakan Bitcoin sempat naik turun, dimana pada awal Januari 2023, harga Bitcoin masih di bawah USD 17.000/BTC. Setelah tertekan hebat sepanjang tahun 2022, harga Bitcoin untuk pertama kalinya kembali ke USD 20.000/BTC pada 14 Januari 2023.
Analis mengatakan langkah berikutnya untuk bitcoin kemungkinan akan ditentukan setelah keputusan kenaikan suku bunga bulanan Federal Reserve."Pasar akan mulai diperdagangkan sangat teknis. Volatilitas akan kembali," kata Seorang analis senior di Oanda, Edward Moya kepada Yahoo Finance.
Kembalinya pembelian bitcoin terlihat mirip dengan apa yang terjadi dari Juli hingga awal Agustus menurut Michael Safai, salah satu pendiri dan mitra perusahaan perdagangan kripto, Dexterity Capital.
"Dibutuhkan sekitar dua bulan atau lebih bagi pasar kripto untuk stabil setelah guncangan besar, dan kami berada pada titik itu pasca-FTX," kata Safai melalui email.
"Kerusakan terburuk telah ditimbulkan, investor relatif yakin bahwa tidak ada lagi yang akan dijatuhkan, seperti yang tercermin dalam penerimaan yang diredam terhadap kebangkrutan Genesis, dan selera risiko mulai perlahan kembali."
Tahun ini, total kapitalisasi pasar untuk cryptocurrency naik 24% menjadi USD 1,05 triliun, menurut Coinmarketcap. Di seluruh bursa spot di seluruh dunia, volume kripto global telah meningkat menjadi USD 5,5 triliun, yang naik 61% sejak awal tahun, menurut platform pengindeksan kripto Nomics.
"Tingkat psikologis ini penting," tambah Moya.
Tren kenaikan harga token kripto merespons pelemahan indeks dolar AS. Di awal tahun 2023, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang lain terpantau melemah 1,54%.
Namun cryptocurrency atau mata uang kripto terbesar dan paling populer ini belum memberi pemegangnya hal yang menggembirakan dalam satu dekade."Kami memulai Januari dengan beberapa aksi harga eksplosif secara mingguan dari CPI Desember," kata Christopher Newhouse, trader di pasar kripto GSR.
Pergerakan Bitcoin sempat naik turun, dimana pada awal Januari 2023, harga Bitcoin masih di bawah USD 17.000/BTC. Setelah tertekan hebat sepanjang tahun 2022, harga Bitcoin untuk pertama kalinya kembali ke USD 20.000/BTC pada 14 Januari 2023.
Analis mengatakan langkah berikutnya untuk bitcoin kemungkinan akan ditentukan setelah keputusan kenaikan suku bunga bulanan Federal Reserve."Pasar akan mulai diperdagangkan sangat teknis. Volatilitas akan kembali," kata Seorang analis senior di Oanda, Edward Moya kepada Yahoo Finance.
Kembalinya pembelian bitcoin terlihat mirip dengan apa yang terjadi dari Juli hingga awal Agustus menurut Michael Safai, salah satu pendiri dan mitra perusahaan perdagangan kripto, Dexterity Capital.
"Dibutuhkan sekitar dua bulan atau lebih bagi pasar kripto untuk stabil setelah guncangan besar, dan kami berada pada titik itu pasca-FTX," kata Safai melalui email.
"Kerusakan terburuk telah ditimbulkan, investor relatif yakin bahwa tidak ada lagi yang akan dijatuhkan, seperti yang tercermin dalam penerimaan yang diredam terhadap kebangkrutan Genesis, dan selera risiko mulai perlahan kembali."
Tahun ini, total kapitalisasi pasar untuk cryptocurrency naik 24% menjadi USD 1,05 triliun, menurut Coinmarketcap. Di seluruh bursa spot di seluruh dunia, volume kripto global telah meningkat menjadi USD 5,5 triliun, yang naik 61% sejak awal tahun, menurut platform pengindeksan kripto Nomics.
"Tingkat psikologis ini penting," tambah Moya.
Tren kenaikan harga token kripto merespons pelemahan indeks dolar AS. Di awal tahun 2023, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang lain terpantau melemah 1,54%.
(akr)