Usai Menyeruput, Dubes Uni Eropa Kepincut Pasarkan Kopi Asal Malang

Jum'at, 03 Februari 2023 - 11:15 WIB
loading...
Usai Menyeruput, Dubes Uni Eropa Kepincut Pasarkan Kopi Asal Malang
Cita rasa kopi asal Malang, Jawa Timur, bisa diterima pasar Uni Eropa. Foto/Dok
A A A
MALANG - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket membuka kesempatan petani dan pedagang kopi dari Malang menawarkan produknya di pasar Eropa. Pasalnya, Uni Eropa telah membuat aturan bahwa di tahun 2024 tidak boleh mengonsumsi produk yang merupakan hasil hutan ditebang secara berlebihan.



Menurut Piket, ketertarikannya pada kualitas kopi-kopi di Indonesia, khususnya Malang, terlihat ketika ia berkesempatan meminum kopi asal Malang dan Jawa Timur lainnya. Dari sanalah Piket menyebut, kualitas kopi asal Wonosari Malang layak bersaing dengan kopi-kopi dari negara lain di dunia untuk diekspor ke Eropa.

"Saya bertemu dengan petani dan pedagang kopi. Saya berkesempatan mencoba kopi robusta dan arabika, dan saya sangat tertarik," kata Piket, saat berdiskusi dengan media di hotel di kawasan Ijen Kota Malang, dikutip Jumat (2/2/2023).

Piket mengaku kopi menjadi salah satu sumber daya atau potensi Indonesia yang cocok dipasarkan di Eropa. Apalagi ketika aturan pemberlakuan larangan mengonsumsi berlebihan bahan-bahan dari hutan yang ditebang secara berlebihan diterapkan pada tahun 2024.

"Di Uni Eropa tahun 2024 berlaku seruan untuk tidak mengonsumsi sesuatu yang pada prosesnya menyebabkan penebangan hutan berlebihan, apapun itu. Kopi pada saat proses produksinya tidak menyebabkan penebangan hutan dunia, dan saya senang sekali bahwa kopi yang diproduksi itu tidak menyebabkan hutan secara berlebihan," paparnya.

Apalagi kesempatan ekspor kopi ke Eropa kian terbuka bila kerja sama perdagangan bebas atau comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa disepakati kedua belah pihak. Bila nanti kerja sama yang tengah dinegosiasikan bisa disepakati, maka akan saling menguntungkan kedua belah, terutama Indonesia.



"Dampaknya akan positif pada kedua belah pihak, terutama Indonesia, karena akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Harapannya bahwa di Indonesia akan bergerak menjadi negara maju," tandasnya.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)