Empat Bank Kakap AS Terancam Loyo Dihantam Pandemi Covid-19

Rabu, 15 Juli 2020 - 15:01 WIB
loading...
Empat Bank Kakap AS Terancam Loyo Dihantam Pandemi Covid-19
JPMorgan Chase, bank terbesar di Amerika Serikat, melaporkan penurunan laba kuartal II 2020 sebesar 51% akibat melonjaknya provisi kerugian kredit dan prospek pemulihan yang makin tak menentu. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Tiga bank terbesar Amerika Serikat (AS) telah menyisihkan dana hampir USD28 miliar di tengah kekhawatiran pinjaman yang berujung gagal karena pandemi Covid-19. Keputusan ini juga diambil untuk membantu Wells Fargo yang pada kuartal pertama menelan kerugian terbesar sejak krisis keuangan.

Sedangkan seperti dilansir BBC, pendapatan JP Morgan Chase turun hampir setengahnya sedangkan Citigroup jatuh 73%. Eksekutif perusahaan memperingatkan, ekonomi kedepannya masih akan melemah meskipun data postif baru-baru ini memberikan harapan.

( )

JPMorgan berharap tingkat angka pengangguran AS tetap berada hampir 11% hingga akhir tahun, dibandingkan dengan proyeksi 6,6% pada bulan April. Bank mengatakan telah menyisihkan lebih dari USD10 miliar untuk meredam kerugian, termasuk hampir USD9 miliar sebagai cadangan.

"Kami telah menyiapkan dan mencadangkan untuk sesuatu yang lebih buruk daripada saat ini," ujar Chief Financial Officer Jennifer Piepszak.

Penurunan Tajam

Citigroup juga telah menyisihkan sekitar USD7,8 miliar untuk menutupi potensi kerugian, dimana kekhawatiran pinjaman yang berujung gagal diperkirakan hampir 3,9% naik tinggi dari 1,8% di 2019.

( )

"Kami berada dalam lingkungan yang sama sekali tak terduga... Pandemi memiliki cengkeraman kuat pada perekonomian, dan tampaknya tidak mungkin akan mengendur sampai vaksin tersedia secara luas," ucap Chief Executive Citigroup Michael Corbat

Baik Citigroup dan JP Morgan Chase menerangkan, peningkatan aktivitas perdagangan membantu mengimbangi perlambatan belanja konsumen. Pendapatan JP Morgan naik 15% secara year to year mencapai USD33 miliar, dengan keuntungan hampir USD4.7 miliar. Citi juga memposting pendapatan bersih sebesar USD1,3 miliar atau naik 5%.

Tapi Wells Fargo, yang tidak memiliki bisnis perbankan dengan investasi besar, menelan kerugian USD2,4 miliar di kuartal pertama, dibandingkan dengan keuntungan USD6,2 miliar pada periode yang sama di 2019. Perusahaan menyisihkan USD9,5 miliar untuk menutupi potensi kerugian yang berhubungan dengan virus corona, termasuk USD8,4 miliar dalam cadangan.

Sebelumnya laba bank kelas dunia seperti JPMorgan Chase (JPM), Bank of America (BAC), dan Citigroup (C) diprediksi anjlok hingga 50% di kuartal II-2020. Sementara, Wells Fargo (WFC) diprediksi mengumumkan kerugian di kuartal I-2020 dan memangkas dividen.

JPMorgan Chase, bank terbesar di Amerika Serikat, melaporkan penurunan laba kuartal II 2020 sebesar 51% akibat melonjaknya provisi kerugian kredit dan prospek pemulihan yang makin tak menentu. Meski bisnis pinjaman Main Street JPMorgan (JPM) telah tersandung selama resesi ini, divisi perdagangan bank tersebut masih berkembang pesat karena pasar telah pulih secara tajam dari krisis.

Secara umum, JPMorgan melaporkan laba kuartal kedua sebesar USD4,7 miliar, atau turun dari USD9,7 miliar dibandingkan tahun lalu. Namun, pendapatan per saham hanya turun menjadi USD1,38, dengan mudah mengalahkan ekspektasi Wall Street. Pendapatan mereka tercatat masih melonjak 15% melampaui estimasi.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)