Rusia Balas Sanksi Barat, Produksi Minyak Dipangkas 500.000 Barel Per Hari

Sabtu, 11 Februari 2023 - 12:01 WIB
loading...
Rusia Balas Sanksi Barat, Produksi Minyak Dipangkas 500.000 Barel Per Hari
Rusia akan memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari mulai bulan Maret 2023, mendatang. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Rusia akan memangkas produksi minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari mulai bulan Maret 2023, mendatang. Kepastian ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri, Alexander Novak menyusul larangan Barat terhadap produk minyak mentah dan minyak Rusia yang diterapkan dalam beberapa bulan terakhir.



Penurunan produksi yang diumumkan setara dengan 5% dari produksi minyak mentah terbaru Rusia, seperti diperkirakan oleh pengawas Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris. Data terbaru memperlihatkan, produksi Rusia untuk minyak mentah turun pada level 9,77 juta barel per hari di bulan Desember.

Sementara itu kontrak Brent untuk pengiriman April, terpantau naik 2,24% untuk bertengger pada posisi USD 86,39 per barel, setelah naik lebih dari 8% untuk minggu ini.

Selanjutnya untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS tercatat juga meningkat 2,13% menjadi USD 79,72 per barel. Sedangkan sepanjang pekan ini terdongkrak 8,63% untuk menjadi minggu terbaik sejak Oktober.

Novak mengatakan bahwa pengurangan itu akan "membantu memulihkan hubungan pasar,".

Dia mencatat bahwa pemotongan tidak berlaku untuk kondensat gas dan akan dihitung dari tingkat output aktual, bukan dari kuota Rusia di bawah perjanjian output OPEC+. Keputusan itu tidak dibuat dalam konsultasi dengan koalisi OPEC+, yang diketuai bersama Moskow.

Produsen OPEC+ biasanya harus menyetujui konsensus tentang kebijakan output, dimana anggota terikat pada target mereka. Tetapi kelompok itu sebelumnya telah mengizinkan gerakan sukarela yang menghormati semangat perjanjian output yang ada.

Dalam hal ini untuk penurunan Rusia akan dibangun di atas keputusan OPEC + sebelumnya untuk menurunkan produksi gabungan sebesar 2 juta barel per hari, yang disepakati pada Oktober tahun lalu.



Produsen OPEC lainnya yang menghadapi sanksi, seperti Venezuela dan Iran, telah meminta dan menerima pengecualian dari kuota produksi mereka. Beberapa delegasi OPEC+ sebelumnya mengatakan, kepada CNBC bahwa Rusia sejauh ini mengisyaratkan tidak ada niat untuk meminta akomodasi serupa.

Untuk diketahui Uni Eropa (UE) telah menerapkan larangan impor minyak mentah melalui laut pada 5 Desember 2022 dan produk minyak minggu ini. Di bawah program yang disahkan oleh negara-negara kaya G-7, penyedia Barat dapat terus memasok layanan keuangan dan pengiriman utama untuk mengangkut volume Rusia ke tujuan non-G7, asalkan bahan bakar ini dibeli di bawah batas harga.

"Seperti yang dinyatakan sebelumnya, kami tidak akan menjual minyak kepada mereka yang secara langsung atau tidak langsung mematuhi prinsip-prinsip 'plafon harga'," tegas Novak pada hari Jumat.

Ia juga menambahkan, bahwa program batas harga dapat menyebabkan kekurangan minyak dan produk minyak.

"Produksi Rusia yang lebih rendah bersamaan dengan pembukaan kembali China akan memperketat pasar minyak lebih lanjut selama kuartal mendatang," kata Ahli Strategi UBS, Giovanni Staunovo dalam sebuah catatan kepada klien.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1818 seconds (0.1#10.140)