Twitter Pangkas Lagi 200 Lebih Karyawan, Menambah Panjang PHK Perusahaan Teknologi
loading...
A
A
A
NEW YORK - Twitter telah memberhentikan setidaknya 200 staf dalam putaran terbaru pengurangan karyawan, menurut laporan di New York Times. Diterangkan perusahaan raksasa teknologi itu telah memangkas 10% dari tenaga kerjanya saat ini, yang diperkirakan mencapai 2.000 orang.
Hal ini merupakan putaran terbaru Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Twitter sejak era kepala eksekutif, Elon Musk. Diketahui Musk telah memecat sekitar 50% dari total 7.500 karyawan sejak mengambil alih Twitter pada bulan Oktober, tahun lalu.
Ketika staf mengetahui nasib mereka, Musk berkicau di Twitter dengan tweeted-nya: "Semoga Anda memiliki hari Minggu yang baik. Hari pertama dari masa santaimu."
Esther Crawford, kepala eksekutif Pembayaran Twitter, yang mengawasi model langganan verifikasi Twitter Blue, mengatakan dia "sangat bangga dengan tim yang dimiliki" dalam sebuah tweet.
Lalu manajer produk senior Martijn de Kuijper, yang mendirikan alat buletin Revue yang diakuisisi Twitter pada tahun 2021, mengatakan dia mengetahui bahwa dia telah kehilangan pekerjaannya dari email.
PHK Perusahaan Teknologi
Pengurangan pegawai Twitter yang terbaru menambah panjang deretan panjang PHK di industri teknologi selama beberapa bulan terakhir. Amazon, Microsoft dan Alphabet milik Google juga telah mengumumkan puluhan ribu PHK di antara mereka, tetapi pemotongan di seluruh industri ini menjangkau lebih luas.
Pada akhir Januari, lebih dari 10.000 pekerjaan hilang dalam delapan hari di enam perusahaan teknologi besar termasuk Spotify, Intel, dan IBM.
Gelombang PHK menghantam Twitter terjadi sebulan setelah Reuters melaporkan perusahaan melakukan pembayaran bunga pertamanya atas pinjaman bank yang digunakan oleh Musk untuk membiayai pembelian.
Musk membayar USD44 miliar untuk mengambil kendali Twitter, dengan USD13 miliar -sepertiga dari jumlah total- ditutupi oleh pinjaman dari bank termasuk Morgan Stanley dan Barclays.
Pinjaman ini dimanfaatkan buat Twitter - dengan kata lain, perusahaan teknologi itu sendiri bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman, bukan Musk. Reuters melaporkan Twitter membayar sekitar USD300 juta ke bank pada Januari.
Sementara itu ada indikasi lebih lanjut bahwa perusahaan teknologi itu berjuang dengan pembiayaan. Dimana mereka sedang digugat oleh Crown Estate di Inggris atas dugaan sewa yang belum dibayar untuk kantor pusatnya di London, dan menghadapi gugatan serupa di AS atas sewa yang belum dibayar di kantor pusatnya di San Francisco.
Seorang pengacara yang mewakili lebih dari 100 mantan karyawan yang dipecat oleh Twitter mengatakan kepada BBC pada bulan Februari bahwa jumlah staf yang mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan "meningkat setiap hari".
Sementara itu Musk saat World Government Summit bulan ini di Dubai mengatakan: "Saya pikir saya perlu menstabilkan organisasi dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial," jelasnya.
"Saya kira mungkin menjelang akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan, karena saya pikir itu harus dalam posisi yang stabil sekitar akhir tahun ini."
Hal ini merupakan putaran terbaru Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Twitter sejak era kepala eksekutif, Elon Musk. Diketahui Musk telah memecat sekitar 50% dari total 7.500 karyawan sejak mengambil alih Twitter pada bulan Oktober, tahun lalu.
Ketika staf mengetahui nasib mereka, Musk berkicau di Twitter dengan tweeted-nya: "Semoga Anda memiliki hari Minggu yang baik. Hari pertama dari masa santaimu."
Esther Crawford, kepala eksekutif Pembayaran Twitter, yang mengawasi model langganan verifikasi Twitter Blue, mengatakan dia "sangat bangga dengan tim yang dimiliki" dalam sebuah tweet.
Lalu manajer produk senior Martijn de Kuijper, yang mendirikan alat buletin Revue yang diakuisisi Twitter pada tahun 2021, mengatakan dia mengetahui bahwa dia telah kehilangan pekerjaannya dari email.
PHK Perusahaan Teknologi
Pengurangan pegawai Twitter yang terbaru menambah panjang deretan panjang PHK di industri teknologi selama beberapa bulan terakhir. Amazon, Microsoft dan Alphabet milik Google juga telah mengumumkan puluhan ribu PHK di antara mereka, tetapi pemotongan di seluruh industri ini menjangkau lebih luas.
Pada akhir Januari, lebih dari 10.000 pekerjaan hilang dalam delapan hari di enam perusahaan teknologi besar termasuk Spotify, Intel, dan IBM.
Gelombang PHK menghantam Twitter terjadi sebulan setelah Reuters melaporkan perusahaan melakukan pembayaran bunga pertamanya atas pinjaman bank yang digunakan oleh Musk untuk membiayai pembelian.
Musk membayar USD44 miliar untuk mengambil kendali Twitter, dengan USD13 miliar -sepertiga dari jumlah total- ditutupi oleh pinjaman dari bank termasuk Morgan Stanley dan Barclays.
Pinjaman ini dimanfaatkan buat Twitter - dengan kata lain, perusahaan teknologi itu sendiri bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman, bukan Musk. Reuters melaporkan Twitter membayar sekitar USD300 juta ke bank pada Januari.
Sementara itu ada indikasi lebih lanjut bahwa perusahaan teknologi itu berjuang dengan pembiayaan. Dimana mereka sedang digugat oleh Crown Estate di Inggris atas dugaan sewa yang belum dibayar untuk kantor pusatnya di London, dan menghadapi gugatan serupa di AS atas sewa yang belum dibayar di kantor pusatnya di San Francisco.
Seorang pengacara yang mewakili lebih dari 100 mantan karyawan yang dipecat oleh Twitter mengatakan kepada BBC pada bulan Februari bahwa jumlah staf yang mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan "meningkat setiap hari".
Sementara itu Musk saat World Government Summit bulan ini di Dubai mengatakan: "Saya pikir saya perlu menstabilkan organisasi dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial," jelasnya.
"Saya kira mungkin menjelang akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan, karena saya pikir itu harus dalam posisi yang stabil sekitar akhir tahun ini."
(akr)