Suku Bunga Turun, Pelaku Usaha Didorong Ekspansif
loading...
A
A
A
Namun, kata Perry, BI melihat kemungkinan-kemungkinan, ekonomi akan membaik pada kuartal III. Syaratnya, penyerapan stimulus fiskal oleh pemerintah kemajuan restrukturisasi dan pendanaan korporasi di sektor perbankan harus lebih cepat.
Menurut BI, beberapa indikator permintaan domestik mulai Juni menunjukkan perbaikan seperti tecermin pada penjualan ritel, Purchasing Manager Index (PMI), ekspektasi konsumen, dan berbagai indikator domestik lain, yang mulai meningkat.
“Bahkan, kinerja ekspor Juni 2020 pada beberapa komoditas seperti besi dan baja juga membaik seiring peningkatan permintaan dari China untuk proyek infrastruktur,” katanya.
Empat Jurus BI
Perry mengungkapkan, ada epmat langkah yang bisa dilakukan agar pemulihan ekonomi berjalan cepat. Pertama, memulai pembukaan sektor ekonomi yang produktif dan aman. Langkah ini harus diikuti kepatuhan terhadap protokol Covid sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi yang disebut dengan new normal.
Kedua, mempercepat realisasi anggaran. Percepatan realisasi ini sangat diperlukan dalam mendorong ekonomi, meningkatkan permintaan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Bank Indonesia lebih menekankan pada penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah. Seperti pembelian SBN dari pasar perdana secara terukur," ungkap dia.
Ketiga, percepatan program restrukrisasi kredit khususnya perbankan. Berdasarkan data BI, perkembangan restrukrisasi kredit sampai Juni 2020 mencapai Rp871,6 trilun. Dari angka tersebut, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) paling besar Rp309,3 triliun, kredit korporasi sebesar Rp164,7 triliun, kredit komersial Rp130,9 triliun, dan kredit konsumsi sebesar Rp119,2 triliun. (Baca juga: Kabareskrim Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Aliran Uang Djoko Tjandra)
"Nah, kemajuan dari program ini akan mempercepat pemulihan ekonomi. Bahkan, sejumlah bank juga meningkatkan dan memberikan kredit modal kerja," ujarnya.
Keempat, terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk percepatan implementasi ekonomi dan keuangan digital. "Langkah ini sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi melalui kolaborasi antara bank dan fintech untuk melebarkan akses UMKM dan masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan," ungkap dia.
Menurut BI, beberapa indikator permintaan domestik mulai Juni menunjukkan perbaikan seperti tecermin pada penjualan ritel, Purchasing Manager Index (PMI), ekspektasi konsumen, dan berbagai indikator domestik lain, yang mulai meningkat.
“Bahkan, kinerja ekspor Juni 2020 pada beberapa komoditas seperti besi dan baja juga membaik seiring peningkatan permintaan dari China untuk proyek infrastruktur,” katanya.
Empat Jurus BI
Perry mengungkapkan, ada epmat langkah yang bisa dilakukan agar pemulihan ekonomi berjalan cepat. Pertama, memulai pembukaan sektor ekonomi yang produktif dan aman. Langkah ini harus diikuti kepatuhan terhadap protokol Covid sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi yang disebut dengan new normal.
Kedua, mempercepat realisasi anggaran. Percepatan realisasi ini sangat diperlukan dalam mendorong ekonomi, meningkatkan permintaan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Bank Indonesia lebih menekankan pada penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah. Seperti pembelian SBN dari pasar perdana secara terukur," ungkap dia.
Ketiga, percepatan program restrukrisasi kredit khususnya perbankan. Berdasarkan data BI, perkembangan restrukrisasi kredit sampai Juni 2020 mencapai Rp871,6 trilun. Dari angka tersebut, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) paling besar Rp309,3 triliun, kredit korporasi sebesar Rp164,7 triliun, kredit komersial Rp130,9 triliun, dan kredit konsumsi sebesar Rp119,2 triliun. (Baca juga: Kabareskrim Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan Aliran Uang Djoko Tjandra)
"Nah, kemajuan dari program ini akan mempercepat pemulihan ekonomi. Bahkan, sejumlah bank juga meningkatkan dan memberikan kredit modal kerja," ujarnya.
Keempat, terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk percepatan implementasi ekonomi dan keuangan digital. "Langkah ini sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi melalui kolaborasi antara bank dan fintech untuk melebarkan akses UMKM dan masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan," ungkap dia.