Pergerakan Masyarakat Lebaran 2023 Diprediksi Capai 123,8 Juta Orang
loading...
A
A
A
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 Jumat 21 April 2023, di mana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3 persen atau sebanyak 17, 7 juta orang. Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 pada Rabu 19 April 2023.
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 pada Selasa 25 April 2023 dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 pada Rabu 26 April 2023.
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat, yaitu mobil pribadi 22,07 persen atau sebanyak 27, 32 juta orang, sepeda motor 20,3 persen atau sebanyak 25, 13 juta orang, bus 18,39 persen atau 22, 77 juta orang, kereta api antarkota 11,69% persen atau 14, 47 juta orang, dan mobil sewa 7,7 persen atau 9, 53 juta orang.
Survei ini dilakukan secara daring, yang mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi. Adapun pelaksanaan survei ini telah memperhatikan berbagai faktor antara lain: sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat, serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi Covid-19 yang semakin membaik.
Hasil survei ini menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2023 yang dilakukan Kemenhub, Kementrian/Lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 pada Selasa 25 April 2023 dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 pada Rabu 26 April 2023.
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat, yaitu mobil pribadi 22,07 persen atau sebanyak 27, 32 juta orang, sepeda motor 20,3 persen atau sebanyak 25, 13 juta orang, bus 18,39 persen atau 22, 77 juta orang, kereta api antarkota 11,69% persen atau 14, 47 juta orang, dan mobil sewa 7,7 persen atau 9, 53 juta orang.
Survei ini dilakukan secara daring, yang mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi. Adapun pelaksanaan survei ini telah memperhatikan berbagai faktor antara lain: sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat, serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi Covid-19 yang semakin membaik.
Hasil survei ini menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2023 yang dilakukan Kemenhub, Kementrian/Lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
(nng)