Tahap Awal di 2023, BRI Salurkan KUR Rp12 Triliun

Selasa, 07 Maret 2023 - 16:19 WIB
loading...
Tahap Awal di 2023,...
BRI mulai menyalurkan tahap awal KUR 2023 pada 6 Maret 2023. FOTO/dok.BRI
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI mulai menyalurkan KUR 2023 pada 6 Maret 2023. Tahap awal pencairan KUR 2023 pada Maret 2023 dialokasikan Rp12 triliun.

"Penyaluran KUR tersebut dilakukan setelah terbitnya perangkat kebijakan KUR tahun 2023 seperti Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Permenko No 1 Tahun 2023 dan perangkat pendukung lainnya," ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari melalui pernyataannya, Selasa (7/3/2023).

Supari mengungkapkan alokasi KUR dari pemerintah sebesar Rp450 triliun tahun ini. BRI mendapatkan alokasi penyaluran KUR sebesar Rp270 triliun. Program KUR telah terbukti membantu permodalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).



Sebagai informasi, BRI di sepanjang tahun 2022 lalu berhasil menyalurkan KUR dengan total sebesar Rp252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur dengan mayoritas disalurkan kepada sektor produksi. BRI juga berhasil menjaga kualitas KUR yang disalurkan, hal tersebut tercermin dari NPL KUR BRI pada akhir Desember 2022 sebesar 0,83%.

Supari menambahkan bahwa digitalisasi memberikan dampak positif terhadap penyaluran KUR BRI. Melalui BRISPOT, BRI dapat terus memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak terhadap produktivitas 27 ribu mantri BRI. "Berkat keberadaan BRISPOT, BRI saat ini mampu mencairkan KUR sebesar Rp1 triliun per hari," jelasnya.

Tidak hanya fokus dalam penyaluran, BRI juga telah menyiapkan strategi untuk menjaga kualitas kredit KUR yang disalurkan. Diantaranya melalui optimalisasi success rate restruk, monitoring secara berkala penyaluran KUR, serta menggunakan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting.

Selain menyalurkan KUR, BRI berkomitmen akan terus berperan aktif membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha mikro Indonesia melalui financial literacy, social economic empowerment, digital penetration, dan penyaluran program-program Pemerintah. Hal tersebut tak lain untuk mendorong momentum pertumbuhan perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Tim Ahli Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan saat ini bank-bank sudah bisa menyalurkan KUR, sesuai dengan penugasan masing-masing. "Semua bank penyalur (KUR) kini sudah bisa menyalurkan. Targetnya sesuai Permenko, adalah UMKM yang produktif," kata dia.



Peran KUR menurut dia penting untuk meningkatkan daya saing UMKM. Selain itu, KUR bukan hanya bisa dinikmati oleh UMKM, melainkan juga pelaku usaha ultra mikro melalui KUR super mikro. Tahapan pembiayaan UMKM diharapkan dari ultra mikro naik kelas, mendapatkan KUR super mikro, lalu naik menjadi KUR mikro dan naik lagi menjadi debitur kur kecil. "Sesudah kecil, naik kelas menjadi nasabah kredit komersial sehingga tidak perlu disubsidi lagi," kata dia.

Program KUR UMKM hingga ultra mikro menurutnya efektif menjangkau masyarakat Indonesia dan mendorong pelaku usaha naik kelas. "Pemerintah selalu berpihak ke UMKM. Apalagi, setiap tahun bermunculan UMKM yang harus terus dibantu. Ditambah lagi, peran UMKM sangat penting terhadap perekonomian Indonesia," jelasnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1994 seconds (0.1#10.140)