Perkara Impor Kereta Bekas Jepang, INKA Baru Bisa Pasok 16 Rangkaian KRL di 2025
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA baru bisa menyuplai 16 rangkaian (trainset) Kereta Rel Listrik ( KRL ) kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada 2025 mendatang. Namun, INKA dan KCI terlebih dahulu harus menandatangani kontrak pengadaan yang ditargetkan pada Maret 2023.
"16 rangkaian atau trainset dan tiap rangkaian terdiri dari 12 kereta. Kontrak akan ditandatangani delivery rangkaian pertama bulan ke-22 setelah effective date of contract (EDC), delivery rangkaian ke 16 adalah bulan ke-31 setelah EDC," ungkap Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship INKA, Bambang Ramadhiarto kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (7/3/2023).
Bambang mengatakan, pihaknya akan mengirimkan rangkaian kereta pertama kepada KCI pada bulan ke-22 pasca tanggal efektif kontrak. Pengiriman dilakukan secara bertahap hingga 2025 atau awal 2026.
Polemik impor kereta bekas Jepang mencuat belakangan ini, mendahulukan produksi dalam negeri tertahan oleh kebutuhan mendesak menggantikan kereta usang. Namun INKA belum bisa memenuhi kebutuhan, lantaran KCI dinilai lamban dalam pengajuan.
Dalam berita sebelumnya, 16 unit rangkaian KRL yang akan dipasok INKA sudah diwacanakan sejak pertengahan 2022 lalu. Wacana tersebut dibarengi dengan kesepakatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada 9 Mei 2022.
Meski begitu, kabar kelanjutan kerja sama itu tidak terlalu mencuat ke publik, hingga KCI mengajukan permohonan impor 10 train set kereta bekas asal Jepang ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Saat itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku induk bisnis KCI, harus menyepakati kerja sama. Langkah kedua BUMN bagian dari upaya pemerintah menekan impor kereta bekas dari negara lain, khususnya Jepang.
"Jadi mereka ini akan melakukan pengadaan 16 unit kereta train set. Di mana ini merupakan satu terobosan, kita harapkan memang di Indonesia ini sistem kereta api yang sehat," kata Tiko.
Dia mengaku impor rangkaian kereta masih mendominasi pengadaan moda transportasi perkeretaapian di Tanah Air. Sehingga, kerja sama INKA dan KAI dipandang penting dilakukan.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
"16 rangkaian atau trainset dan tiap rangkaian terdiri dari 12 kereta. Kontrak akan ditandatangani delivery rangkaian pertama bulan ke-22 setelah effective date of contract (EDC), delivery rangkaian ke 16 adalah bulan ke-31 setelah EDC," ungkap Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship INKA, Bambang Ramadhiarto kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (7/3/2023).
Bambang mengatakan, pihaknya akan mengirimkan rangkaian kereta pertama kepada KCI pada bulan ke-22 pasca tanggal efektif kontrak. Pengiriman dilakukan secara bertahap hingga 2025 atau awal 2026.
Polemik impor kereta bekas Jepang mencuat belakangan ini, mendahulukan produksi dalam negeri tertahan oleh kebutuhan mendesak menggantikan kereta usang. Namun INKA belum bisa memenuhi kebutuhan, lantaran KCI dinilai lamban dalam pengajuan.
Dalam berita sebelumnya, 16 unit rangkaian KRL yang akan dipasok INKA sudah diwacanakan sejak pertengahan 2022 lalu. Wacana tersebut dibarengi dengan kesepakatan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada 9 Mei 2022.
Baca Juga
Meski begitu, kabar kelanjutan kerja sama itu tidak terlalu mencuat ke publik, hingga KCI mengajukan permohonan impor 10 train set kereta bekas asal Jepang ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Saat itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku induk bisnis KCI, harus menyepakati kerja sama. Langkah kedua BUMN bagian dari upaya pemerintah menekan impor kereta bekas dari negara lain, khususnya Jepang.
"Jadi mereka ini akan melakukan pengadaan 16 unit kereta train set. Di mana ini merupakan satu terobosan, kita harapkan memang di Indonesia ini sistem kereta api yang sehat," kata Tiko.
Dia mengaku impor rangkaian kereta masih mendominasi pengadaan moda transportasi perkeretaapian di Tanah Air. Sehingga, kerja sama INKA dan KAI dipandang penting dilakukan.
Lihat Juga: PPN Naik Jadi 12% Berlaku di 2025, Ini Daftar Barang dan Jasa Terdampak dan Tak Terdampak
(akr)