Dorong Pertumbuhan Industri, Balai Diklat Industri Jakarta Gelar Diklat 3in1

Jum'at, 17 Juli 2020 - 18:56 WIB
loading...
Dorong Pertumbuhan Industri,...
Kepala BPSDMI Kemenperin, Eko SA Cahyanto memberikan materi dalam diklat 3in1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi Onsite yang digelat secara virtual, Jumat (17/7/2020). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi turun akibat pandemi Covid-19 . Akibatnya daya serap tenaga kerja berkurang hingga meningkatkan pengangguran serta kemiskinan.

New normal menjadi strategi efektif untuk memulihkan ekonomi diiringi dengan kebijakan mengenai Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) telah dikeluarkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) . Tujuannya mendukung industri dalam berproduksi namun sesuai dengan protokol kesehatan. (Baca juga: Kemenperin Gelar INDI 4.0 Dorong Transformasi Industri Saat Pandemi)

Pelaksanaan IOMKI ini penting dilakukan karena sektor industri mewakili 20% dari PDB sehingga berpengaruh pada perekonomian Indonesia. “Pemerintah akan terus berupaya mempertahankan kinerja dan mendukung produktivitas perusahaan industri agar kegiatan industri tetap berlangsung sekaligus menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko SA Cahyanto dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Jumat (17/7/2020).

Seiring dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, roda perekonomian mulai berputar. Permintaan pasar sudah mulai pulih dan utilisasi produksi mulai meningkat. (Baca juga: Tak Kenakan Masker di Tempat Umum, Siap-siap Didenda)

Sektor industri manufaktur yang berkontribusi besar bagi perekonomian nasional perlahan mulai puli. Indikatornya dapat dilihat dari Purchasing Management Index (PMI). Pada April turun, namun pada Juni mulai meningkat yaitu berada pada level 39,1. Naik sekitar 37% dibandingkan Mei. Penyerapan tenaga kerja industri juga mulai meningkat sesuai dengan sub komponen employment yang meningkat hingga 24% dibandingkan bulan sebelumnya. (LIhat grafis: Dorong Tenaga kerja Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri)

Dengan mulai meningkatnya penyerapan tenaga kerja industri, Balai Diklat Industri Jakarta kembali mengadakan Diklat 3in1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi Onsite setelah tertunda selama masa pandemi Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan SDM industri kompeten. Pembukaan dan penutupan diklat dilaksanakan secara virtual. Namun diklat berlangsung di PT Globalindo Intimates, PT Eco Smart Garmen Industri, PT. Mataram Tunggal Garmen, dan PT Daehan Global.

Diklat 3in1 sangat diperlukan bagi mereka yang menganggur dan terkena dampak PHK. Tujuannya agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan beradaptasi dengan tatanan normal baru di industri. Penyediaan SDM industri yang kompeten diharapkan mampu memulihkan aktivitas industri di daerah serta menumbuhkan perekonomian nasional.

“Kemanperin tetap berkomitmen untuk menfasilitasi penyediaan SDM industri dalam hal ini tenaga kerja industri yang sangat diperlukan khususnya tenaga kerja yang kompeten,” ujar Eko.

Materi yang diberikan selama diklat terbagi menjadi hard skill dan soft skill. Peserta tidak hanya diajarkan kemampuan teknis saja tetapi juga mendapatkan materi soft skill yang lebih menekankan pada pembentukan karakter. Diharapkan setelah selesai mengikuti diklat, peserta mampu beradaptasi di dunia industri.

“Bekerja di industri harus dibarengi dengan mental dan keahlian agar calon tenaga kerja mampu beradaptasi dan mandiri saat masuk ke dunia industri,” kata HRD Manager PT Daehan Global Brebes, Harri Yawan Kurnia.

Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah juga akan meningkatkan investasi dari sektor industry. Salah satunya pembangunan Kawasan Industri Brebes. Ke depannya pelatihan ini akan terus berlangsung di Kabupaten Brebes dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM Industri.

“Diklat ini sangat bermanfaat untuk warga Kabupaten Brebes karena Kabupaten Brebes telah ditetapkan sebagai Kawasan Industri Brebes dan Kawasan Peruntukan Industri sehingga dapat memberikan kesejahteraan untuk masyarakat sekitar,” kata Wakil Bupati Brebes, Narjo .

Kawasan Industri Brebes ditargetkan menjadi core industry untuk sektor industri tekstil dan produk tekstil, industri kulit dan alas kaki, industri makanan dan minuman, industri mabel, serta industri farmasi dan alat kesehatan. Peran kawasan industri menjadi faktor dalam percepatan pembangunan Jawa Tengah, yang ditargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7% sesuai dengan Perpres No 79/2019.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)