Digital Kredit UMKM, Ketua OJK: Kerupuk Bisa Dijual ke New York dengan Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dengan Program Digital Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau DigiKU yang baru saja diluncurkan Himpunan Bank Negara (Himbara) harus dimanfaatkan maksimal oleh para pelaku UMKM. Dengan program tersebut, pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya secara digital.
( )
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengapresiasi dibentuknya DigiKU. Menurutnya, dengan adanya adaptasi digitalisasi dan teknologi kepada UMKM membuat penjualan akan semakin baik.
"Ini telah mendorong adanya ekosistem untuk menciptakan lapangan kerja. Sekarang orang di kampung dan daerah bisa bikin barang dan jual kemana-mana. Di bawa ke pasar kalo ada yang beli pasti demand nya terbatas. Tapi dengan teknologi kerupuk bisa jual ke New York," ujar Wimboh dalam Webinar Peluncuran DigiKU, Jumat (17/7/2020).
( )
Wimboh menambahkan, saat ini persaingan saat tidak hanya terjadi di pasar domestik saja, melainkan juga ke pasar global. Dia menyebut, dengan adanya digitalisasi, orang yang ingin mencari pinjaman usaha tidak perlu pergi ke bank, dan juga tidak perlu barang ke toko.
"Nah dengan DigiKU semuanya terjawab. Sekarang yang harus diperhatikan kalau di Indonesia sektor keuangan, e-commerce nya, ekosistemnya, teknologinya, signalnya ga kompetitif ya sulit," ucapnya.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
( )
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengapresiasi dibentuknya DigiKU. Menurutnya, dengan adanya adaptasi digitalisasi dan teknologi kepada UMKM membuat penjualan akan semakin baik.
"Ini telah mendorong adanya ekosistem untuk menciptakan lapangan kerja. Sekarang orang di kampung dan daerah bisa bikin barang dan jual kemana-mana. Di bawa ke pasar kalo ada yang beli pasti demand nya terbatas. Tapi dengan teknologi kerupuk bisa jual ke New York," ujar Wimboh dalam Webinar Peluncuran DigiKU, Jumat (17/7/2020).
( )
Wimboh menambahkan, saat ini persaingan saat tidak hanya terjadi di pasar domestik saja, melainkan juga ke pasar global. Dia menyebut, dengan adanya digitalisasi, orang yang ingin mencari pinjaman usaha tidak perlu pergi ke bank, dan juga tidak perlu barang ke toko.
"Nah dengan DigiKU semuanya terjawab. Sekarang yang harus diperhatikan kalau di Indonesia sektor keuangan, e-commerce nya, ekosistemnya, teknologinya, signalnya ga kompetitif ya sulit," ucapnya.
Lihat Juga: Lewat Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Dorong Ekspansi Pasar Global bagi UMKM Indonesia
(akr)