Bisnis Digital Capai Rp1.820 Triliun di 2025, Digitalisasi UMKM Jadi Keharusan

Jum'at, 17 Juli 2020 - 18:46 WIB
loading...
Bisnis Digital Capai...
Digitalisasi UMKM terus didorong agar dapat bersaing merebut pasar bisnis digital yang di tahun 2025 nilainya diperkirakan mencapai Rp1.820 triliun. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa valuasi bisnis ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 bisa mencapai USD130 miliar atau sekitar Rp1.820 triliun (kurs Rp14.000/USD). Nominal yang sangat besar ini, tegas dia, harus dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Untuk itu, lanjut Teten, penting bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa mengejar akselerasi pasar dan pembiayaan digital. Untuk mempercepat akselerasi digital UMKM, pemerintah bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) meluncurkan program Digital Kredit UMKM atau DigiKU pada hari ini (17/7/2020). Program ini ditujukan untuk menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital.

"Saya kira, DigiKU akan sangat mendukung program digitalisasi UMKM, terutama valuasi bisnis ekonomi digital Indonesia itu di tahun 2025 akan mencapai USD130 miliar, besar sekali. Apalagi pertumbuhan penjualan e-commerce yang disebutkan Menko Luhut juga sangat tinggi, sampai 400%," ujar Teten dalam acara peluncuran DigiKU di Jakarta.

(Baca Juga: Sri Mulyani: Hanya yang Bisa Pindah ke Digital Mampu Survive)

Ia mengatakan, digitalisasi adalah sebuah proses yang tak terhindarkan. Digitalisasi bagi UMKM sangat penting terutama untuk mengakses pasar yang lebih besar. Tetapi, digitalisasi bukan sekadar akses pasar saja, tetapi juga akses ke pembiayaan.

"Saya kira beberapa lembaga pembiayaan sudah mulai melihat digital records dari kesehatan usaha itu bisa menggantikan kolateral. Kedepannya, digitalisasi juga penting untuk bisnis proses UMKM yang lebih efisien dan lebih modern, termasuk di koperasi. Jadi Presiden juga sudah meminta kami untuk segera menambah jumlah pelaku UMKM yang terintegrasi atau masuk ke ekosistem digital," jelas Teten.

(Baca Juga: Gandeng 8 CEO Startup, Kemenkop UKM Bangun Supersystem Digital UMKM)

Hingga hari ini, kata dia, jumlah UMKM yang masuk ke pasar digital baru 13% dari target 10 juta UMKM di akhir tahun 2020. Meski demikian, Teten optimis bahwa target ini akan tercapai, bahkan mencapai angka yang lebih tinggi. "Saya kira kalau Presiden meminta 10 juta UMKM, kita harus lebihkan jumlahnya. Jadi kita coba kejar supaya lebih dari 10 juta, kira-kira begitu," pungkasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)