Bos BCA Preteli 3 Kesalahan yang Menyebabkan Silicon Valley Bank Ambruk

Kamis, 16 Maret 2023 - 18:04 WIB
loading...
Bos BCA Preteli 3 Kesalahan...
Dirut BCA Jahja Setiaatmadja mengungkap penyebab bangkrutnya SVB. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk ( BCA ) Jahja Setiaatmadja mengungkap tiga penyebab atau kesalahan Silicon Valley Bank (SVB) bisa kolaps alias bangkrut. Jahja kemudian menguraikan tiga penyebab tersebut.



"Pertama, mereka hanya menerima nasabah-nasabah besar. Artinya, kalau nasabah-nasabah besar ini keluar, mereka harus menyediakan dana yang besar. Itu satu," kata Jahja dalam acara Fortune Indonesia Summit 2023, Rabu (15/3/2023).

Kemudian, kesalahan SVB yang kedua menurut Jahja adalah menerima uang atau simpanan dari perusahaan teknologi finansial (fintech company) dan startup. Sebenarnya, itu tidak salah, namun Jahja menilai baik fintech company maupun startup belum stabil secara perusahaan.

"Kedua, mereka menerima dari fintech company dan startup yang tanda petik ya sorry to say masih belum stabil. Beda kalau kita bicara Unilever di Indonesia, Astra, Freeport, itu adalah sederet perusahaan yang stabil. Kalau hari ini ada, 10 dan 20 tahun lagi akan stabil terus," jelas Jahja.

Ketiga, lanjut Jahja, kesalahan SVB terlalu percaya kepada obligasi tepercaya (trusted bond), yakni US Treasury. Lantaran, risiko kredit memiliki risiko nol.

"Mereka terlalu percaya yang disebut trusted bond yaitu US Treasury, gak salah dari segi kredit risk itu zero. Tetapi yang mereka lupa mereka terima funding besar dari wholesale. Wholesale itu kalau taro duit enggak mungkin ngarep bunga kecil," ujar dia.

Jahja menjelaskan, celakanya pada saat suku bunga bank sentral AS atau The Fed naik, maka akan berdampak bagi treasury bills SVB. "Bond ini rumusannya kalau interest naik, harga bond turun," kata dia.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan, terkait situasi SVB, saat ini kondisi perbankan nasional sangat solid. Posisi likuiditas sektor perbankan terjaga dengan baik serta eksposur kredit terhadap startup maupun kripto sangat kecil.

"Hal ini memperkuat pandangan kami bahwa suatu bank perlu senantiasa menjaga keseimbangan likuiditas," katanya saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (16/3/2023).

Profil likuiditas BCA sangat berbeda dengan SVB, karena BCA memiliki likuiditas yang solid dan berimbang. Secara keseluruhan, profil aset BCA (termasuk kredit), yaitu sebesar 47% dari aktiva produktif memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun, dan sebanyak 33% jatuh tempo antara 1-5 tahun.

Angka-angka itu menunjukkan kondisi likuiditas BCA yang solid untuk memenuhi liabilitas jangka pendek, serta tidak terkonsentrasi pada aset tertentu. Di sisi pendanaan, konsentrasi sangat rendah, didukung oleh jumlah ritel deposan yang sangat besar.



"BCA akan senantiasa mengkaji perkembangan dari situasi SVB, dan berkoordinasi dengan otoritas dan regulator," pungkas Hera.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Progres Pembangunan...
Progres Pembangunan Pelabuhan Patimban Tembus 78,9%, Menhub Target Rampung Oktober 2025
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
Perluas Layanan Pembiayaan,...
Perluas Layanan Pembiayaan, SIF Perluas Jangkauan hingga Makassar
Kolaborasi Perusahaan...
Kolaborasi Perusahaan Asuransi Ini dan Perbankan Hadirkan Perlindungan Unik
21 Ribu Karyawan Intel...
21 Ribu Karyawan Intel Bakal Kena PHK, Apa Masalahnya?
IHSG Hari Ini Berakhir...
IHSG Hari Ini Berakhir Perkasa di Level 6.678, Nilai Transaksi Tembus Rp10,05 T
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
Rekomendasi
Pemilik Tesla Ganti...
Pemilik Tesla Ganti Merek Mobilnya untuk Menghindari Vandalisme
VfL Bochum vs Union...
VfL Bochum vs Union Berlin Dilanjutkan Pertandingan W Bremen vs St Pauli, Live di iNews!
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
Berita Terkini
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
56 menit yang lalu
Urban Market Baru Hidupkan...
Urban Market Baru Hidupkan Ruang Publik di Kawasan Paramount Petals Tangerang
1 jam yang lalu
Bank Mandiri Salurkan...
Bank Mandiri Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025
1 jam yang lalu
32 Perjalanan Whoosh...
32 Perjalanan Whoosh Terganggu Imbas Layangan Putus
2 jam yang lalu
BNI Pimpin Kredit Sindikasi...
BNI Pimpin Kredit Sindikasi Rp1,84 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik VinFast di Subang
3 jam yang lalu
Sukses di Cianjur, Model...
Sukses di Cianjur, Model Kewirausahaan Kementan Dilirik Delegasi Internasional
5 jam yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved