Kementerian PUPR Anggarkan Rp29,65 Miliar Bangun Embung Anak Munting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan dana Rp29,65 miliar dalam pembangunan Embung Anak Munting di Kecamatan Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan pembangunan embung ini memiliki fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka persiapan pelaksanaan ASEAN Summit.
"Progres fisik pembangunan Embung Anak Munting dengan kapasitas tampung 150.000 m3 dan luas genangan 4,5 hektar saat ini sudah mencapai 80%," kata Endra melalui pernyataan tertulis, Minggu (19/3/2023).
Dia mengatakan embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah kering. Pembangunan embung ini di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan biaya konstruksi senilai Rp29,65 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya.
Embung berfungsi untuk menampung dan menjamin ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, baik di musim kemarau maupun penghujan. Selain itu embung juga berfungsi untuk mengisi air tanah sebagai bagian upaya konservasi lingkungan.
"Di koridor menuju Golo Mori ini lansekap nya sangat indah, jadi saya yakin Embung Anak Munting ini bisa menjadi tambahan destinasi wisata baru di kawasan Labuan Bajo yang saat ini dan ke depan akan semakin ramai dikunjungi wisatawan luar dan dalam negeri," tutupnya.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan pembangunan embung ini memiliki fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka persiapan pelaksanaan ASEAN Summit.
"Progres fisik pembangunan Embung Anak Munting dengan kapasitas tampung 150.000 m3 dan luas genangan 4,5 hektar saat ini sudah mencapai 80%," kata Endra melalui pernyataan tertulis, Minggu (19/3/2023).
Dia mengatakan embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah kering. Pembangunan embung ini di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan biaya konstruksi senilai Rp29,65 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya.
Embung berfungsi untuk menampung dan menjamin ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, baik di musim kemarau maupun penghujan. Selain itu embung juga berfungsi untuk mengisi air tanah sebagai bagian upaya konservasi lingkungan.
"Di koridor menuju Golo Mori ini lansekap nya sangat indah, jadi saya yakin Embung Anak Munting ini bisa menjadi tambahan destinasi wisata baru di kawasan Labuan Bajo yang saat ini dan ke depan akan semakin ramai dikunjungi wisatawan luar dan dalam negeri," tutupnya.
(nng)