New Marcomm Paradigm
loading...
A
A
A
Di era low-touch economy konsumen dipaksa Covid-19 bermigrasi ke ranah digital. Karena itu, digital experience menjadi elemen penting untuk menaklukkan hati konsumen. Dalam consumer journey, pengalaman fisik tak akan berkurang dan tetap akan penting, namun digital experience menjadi faktor penentu kemenangan. Karena itu, space experience (fisikal) dan screen experience (digital) harus diintegrasikan sehingga menciptakan pengalaman baru yang frictionless. (Baca juga: Menyorot Kinerja KPK, Butuh Konsistensi Berkelanjutan)
#3. FROM PROPOSITION TO RESPONSIBILITY:
”In the era of pandemic, every brand is EMPATHIC brand. It must RESPONSIBLE to the whole life of customer”
Di tengah banyak orang mengalami kesulitan hidup akibat pandemi, komunikasi ke konsumen tidak lagi bersifat jualan menawarkan produk, tapi merupakan ungkapan empati. Di masa pandemi, brand harus menjadi responsible brand yang bertanggung jawab penuh pada keselamatan dan well-being konsumen.
#4. FROM MESSAGE TO STORY:
”STORY creates a cohesive narration encompasses the facts and feelings about the brand. It inspire an emotional reaction.”
Di dalam empathic society, brand story menjadi kian penting. Komunikasi pemasaran tak bisa lagi mengandalkan pesan datar yang menonjolkan keunggulan produk. Tapi, harus mulai bergeser ke arah cerita yang menggambarkan kenyataan dan perasaan dari brand. (Baca juga: Sukses Berkarir Pada usia Muda, Apa Modalnya?)
Cerita memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan hati konsumen. Inilah dasar munculnya emotional connection antara konsumen dam brand.
#5. FROM TOUCHPOINT TO JOURNEY:
”Treat customer engagements as a JOURNEY. It gives you a holistic view of end-to-end experience.”
#3. FROM PROPOSITION TO RESPONSIBILITY:
”In the era of pandemic, every brand is EMPATHIC brand. It must RESPONSIBLE to the whole life of customer”
Di tengah banyak orang mengalami kesulitan hidup akibat pandemi, komunikasi ke konsumen tidak lagi bersifat jualan menawarkan produk, tapi merupakan ungkapan empati. Di masa pandemi, brand harus menjadi responsible brand yang bertanggung jawab penuh pada keselamatan dan well-being konsumen.
#4. FROM MESSAGE TO STORY:
”STORY creates a cohesive narration encompasses the facts and feelings about the brand. It inspire an emotional reaction.”
Di dalam empathic society, brand story menjadi kian penting. Komunikasi pemasaran tak bisa lagi mengandalkan pesan datar yang menonjolkan keunggulan produk. Tapi, harus mulai bergeser ke arah cerita yang menggambarkan kenyataan dan perasaan dari brand. (Baca juga: Sukses Berkarir Pada usia Muda, Apa Modalnya?)
Cerita memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan hati konsumen. Inilah dasar munculnya emotional connection antara konsumen dam brand.
#5. FROM TOUCHPOINT TO JOURNEY:
”Treat customer engagements as a JOURNEY. It gives you a holistic view of end-to-end experience.”