Harga BBM Pertalite Bisa Turun April 2023, Ini Kata Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memberikan sinyal penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite pada April 2023. Penyesuaian bisa dilakukan apabila harga minyak dunia menyentuh level USD65 per barel.
"Sementara kalau turunnya USD70 masih belum. Jadi mulai USD65 nanti kita adjustment," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji saat ditemui di acara High Level Human Capital Summit, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Tutuka menjelaskan ada tiga indikator yang mempengaruhi harga BBM Pertalite, yakni harga pokok yang termasuk harga biaya pengadaan dan pengolahan, biaya distribusi, dan margin perusahaan.
Sebagai informasi, harga BBM Pertalite sejak 3 September 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Begitu juga dengan harga BBM solar bersubsidi ikut dibanderol naik menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter.
Hal itu dilakukan pemerintah dalam rangka merespons kenaikan harga minyak dunia yang semakin tidak terkendali yang berpengaruh pada anggaran subsidi energi (BBM) yang akan semakin membengkak. Selain faktor kenaikan Indonesia Crude Price (ICP), kenaikan peningkatan kunsumsi BBM sehingga meningkatkan alokasi subsidi BBM.
Berdasarkan data Refinitiv harga minyak dunia Senin (20/3) siang sempat tercatat mencapai USD71,02 per barel untuk jenis Brent, turun 2,7% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) longsor 2,89% ke USD64,81 per barel.
"Sementara kalau turunnya USD70 masih belum. Jadi mulai USD65 nanti kita adjustment," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji saat ditemui di acara High Level Human Capital Summit, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Tutuka menjelaskan ada tiga indikator yang mempengaruhi harga BBM Pertalite, yakni harga pokok yang termasuk harga biaya pengadaan dan pengolahan, biaya distribusi, dan margin perusahaan.
Sebagai informasi, harga BBM Pertalite sejak 3 September 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Begitu juga dengan harga BBM solar bersubsidi ikut dibanderol naik menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter.
Hal itu dilakukan pemerintah dalam rangka merespons kenaikan harga minyak dunia yang semakin tidak terkendali yang berpengaruh pada anggaran subsidi energi (BBM) yang akan semakin membengkak. Selain faktor kenaikan Indonesia Crude Price (ICP), kenaikan peningkatan kunsumsi BBM sehingga meningkatkan alokasi subsidi BBM.
Berdasarkan data Refinitiv harga minyak dunia Senin (20/3) siang sempat tercatat mencapai USD71,02 per barel untuk jenis Brent, turun 2,7% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) longsor 2,89% ke USD64,81 per barel.
(nng)