Hilirisasi Tidak Mudah dan Mahal, Holding Pertambangan MIND ID Dinilai Langkah Tepat
loading...
A
A
A
JAKARTA - MIND ID sebagai Holding Industri Pertambangan di Indonesia yang berdiri sejak 27 November 2017 dianggap sebagai keputusan yang tepat dalam upaya efisiensi. Bahkan Analis DFCX Futures Lukman Leong menyebutkan keputusan ini bukan cuma menyangkut efisiensi, namun meningkatkan leverage dan terutama pengawasan.
“Hingga saat ini kinerja MIND ID sudah cukup baik, tapi saya kira masih perlu waktu lebih banyak untuk mengetahuinya,” jelas Lukman, Senin (20/3/2023).
Di sisi lain, Lukman mengapresiasi kinerja MIND ID pada tahun lalu. Untuk diketahui, MIND ID mencatatkan pendapatan di atas Rp120 triliun sepanjang 2022 kemarin. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp93,75 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut membuat laba bersih perusahaan pada 2022 tembus hingga Rp22 triliun. Hal itu melonjak dibandingkan 2021 yang hanya Rp14,33 triliun.Adapun pada 2023, perseroan menargetkan laba bersih bisa tembus Rp30 triliun, naik signifikan dibandingkan capaian pada tahun 2022.
Meski begitu, Lukman mengingatkan untuk berhati-hati, pasalnya menurut Lukman, laba MIND ID pada 2022 meningkat dikarenakan harga komoditas yang melonjak sangat tinggi. Tahun ini bisa terjadi perlambatan di tengah perlambatan ekonomi global dan penurunan pada harga dan permintaan komoditas.
“Di sisi lain, Indonesia jadi pemimpin pasar minerba tentu saja sangat mungkin, dan hilirisasi walau tidak mudah dan mahal, namun itu hal yang sangat strategis untuk jangka panjang,” pungkas Lukman.
Seperti diketahui, Corporate Secretary Mind Id, Heri Yusuf mengatakan, bahwa holding pada saat ini tengah menjalankan mandat dari Pemerintah yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia.
"MIND ID fokus menjalankan mandat Pemerintah untuk bisa menjadi perusahaan kelas dunia melalui penguasaan cadangan minerba di Indonesia, pengembangan bisnis hilirisasi dan kepemimpinan pasar," tegas Heri.
Salah satu program MIND ID saat ini mengembangkan bisnis yang terintegrasi bauksit-aluminium dalam mendukung swasembada aluminium dalam mendukung terciptanya ekosistem Electric Vehicle. Selain itu komoditi nikel yang merupakan salah satu komponen penting untuk pembuatan baterai.
"Saat ini, seluruh Manajemen MIND ID berkomitmen menjalankan amanah dan rencana strategi perusahaan sesuai dengan penugasan dari Pemerintah untuk bisa membawa Indonesia ke panggung dunia melalui pengelolaan sumber daya alam yang terintegrasi dan berkelanjutan," tegas Heri.
“Hingga saat ini kinerja MIND ID sudah cukup baik, tapi saya kira masih perlu waktu lebih banyak untuk mengetahuinya,” jelas Lukman, Senin (20/3/2023).
Di sisi lain, Lukman mengapresiasi kinerja MIND ID pada tahun lalu. Untuk diketahui, MIND ID mencatatkan pendapatan di atas Rp120 triliun sepanjang 2022 kemarin. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp93,75 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut membuat laba bersih perusahaan pada 2022 tembus hingga Rp22 triliun. Hal itu melonjak dibandingkan 2021 yang hanya Rp14,33 triliun.Adapun pada 2023, perseroan menargetkan laba bersih bisa tembus Rp30 triliun, naik signifikan dibandingkan capaian pada tahun 2022.
Meski begitu, Lukman mengingatkan untuk berhati-hati, pasalnya menurut Lukman, laba MIND ID pada 2022 meningkat dikarenakan harga komoditas yang melonjak sangat tinggi. Tahun ini bisa terjadi perlambatan di tengah perlambatan ekonomi global dan penurunan pada harga dan permintaan komoditas.
“Di sisi lain, Indonesia jadi pemimpin pasar minerba tentu saja sangat mungkin, dan hilirisasi walau tidak mudah dan mahal, namun itu hal yang sangat strategis untuk jangka panjang,” pungkas Lukman.
Seperti diketahui, Corporate Secretary Mind Id, Heri Yusuf mengatakan, bahwa holding pada saat ini tengah menjalankan mandat dari Pemerintah yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia.
"MIND ID fokus menjalankan mandat Pemerintah untuk bisa menjadi perusahaan kelas dunia melalui penguasaan cadangan minerba di Indonesia, pengembangan bisnis hilirisasi dan kepemimpinan pasar," tegas Heri.
Salah satu program MIND ID saat ini mengembangkan bisnis yang terintegrasi bauksit-aluminium dalam mendukung swasembada aluminium dalam mendukung terciptanya ekosistem Electric Vehicle. Selain itu komoditi nikel yang merupakan salah satu komponen penting untuk pembuatan baterai.
"Saat ini, seluruh Manajemen MIND ID berkomitmen menjalankan amanah dan rencana strategi perusahaan sesuai dengan penugasan dari Pemerintah untuk bisa membawa Indonesia ke panggung dunia melalui pengelolaan sumber daya alam yang terintegrasi dan berkelanjutan," tegas Heri.
(akr)