Perdana Beri Pinjaman ke Negara yang Berperang, IMF Bakal Suntik Ukraina Rp236,4 Triliun

Kamis, 23 Maret 2023 - 09:25 WIB
loading...
Perdana Beri Pinjaman ke Negara yang Berperang, IMF Bakal Suntik Ukraina Rp236,4 Triliun
Dana Moneter Internasional atau IMF mengatakan, telah mencapai kesepakatan dalam tingkatan staf dengan Ukraina tentang pendanaan senilai USD15,6 miliar atau setara Rp236,4 triliun. Foto/Dok
A A A
KIEV - Dana Moneter Internasional atau IMF mengatakan, telah mencapai kesepakatan dalam tingkatan staf dengan Ukraina tentang pendanaan senilai USD15,6 miliar atau setara Rp236,4 triliun (Kurs Rp15.159/USD). Pinjaman ini bakal menjadi yang pertama kali diberikan IMF kepada negara yang sedang berperang.



Diperkirakan pinjaman IMF ke Ukraina bakal disetujui dalam beberapa minggu mendatang. Ini juga akan menjadi salah satu paket pembiayaan terbesar yang diterima Ukraina sejak invasi Rusia.

Sementara itu IMF baru-baru ini mengubah aturan untuk memungkinkan pinjaman kepada negara-negara yang sedang menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi.

" Perang Rusia Ukraina terus memiliki dampak yang menghancurkan pada ekonomi:,aktivitas terkontraksi sebesar 30 persen pada tahun 2022, sebagian besar saham hingga modal telah dihancurkan dan tingkat kemiskinan meningkat," kata pejabat IMF, Gavin Gray dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC.



"Program ini dirancang sejalan dengan kebijakan dana baru tentang pinjaman di bawah ketidakpastian yang sangat tinggi, dan jaminan pembiayaan yang kuat diharapkan dari donor, termasuk G7 dan UE," bebernya.

Gray juga mengatakan, perjanjian itu akan "memobilisasi pembiayaan konsesional skala besar" untuk Ukraina dari donor dan mitra internasional, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. IMF memperkirakan ekonomi Ukraina akan mengalami sedikit kontraksi atau penurunan pertumbuhan tahun ini.

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal menerangkan, pendanaan itu akan membantu Ukraina "membiayai semua pengeluaran penting dan memastikan stabilitas makroekonomi dan memperkuat interaksi dengan mitra internasional lainnya".

Sedangkan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen yang melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina bulan lalu, mengatakan: "Program IMF yang ambisius dan dikondisikan dengan tepat sangat penting untuk mendukung upaya reformasi Ukraina."

AS seperti diketahui merupakan pemegang saham terbesar IMF dan kontributor terbesar Ukraina, untuk urusan uang yang dihabiskan.

Pada awal tahun ini, Presiden AS Joe Biden mengumumkan, sudah mengucurkan hampir setengah miliar dolar lebih bantuan militer AS ke Ukraina. Angkanya di atas USD112 miliar yang dihabiskan oleh Kongres untuk tahun 2022 saja.

Bantuan militer, yang menyumbang lebih dari setengah pengeluaran AS untuk Ukraina, digunakan untuk membayar drone, tank, rudal dan sistem amunisi lainnya serta pelatihan, logistik hingga dukungan intelijen. Uang terus mengalir ke dalam konflik dari seluruh dunia sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.

Pekan lalu IMF mengatakan, dewan eksekutifnya telah menyetujui perubahan aturan untuk memungkinkan pendanaan bagi negara-negara yang menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi.

Tanpa menyebut Ukraina, ia mengatakan langkah itu diterapkan pada negara-negara yang mengalami "guncangan eksogen yang berada di luar kendali otoritas negara dan jangkauan kebijakan ekonomi mereka".
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)