Tujuan China dan Filipina, Ekspor Produk Turunan Jagung-Gandum Dilepas Mentan

Sabtu, 18 Juli 2020 - 19:09 WIB
loading...
A A A
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan pihaknya mencatat ada kenaikan ekspor yang signifikan pada semester 1 dan pertengahan Juli 2020, yakni nilai barang senilai Rp. 118,8 milyar meningkat 16 kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp. 6,8 milyar saja.

Sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu Gerakan Tiga kali Lipat Ekspor (Gratieks) Produk Pertanian, Karantina Pertanian Cilegon terus gencar lakukan bimbingan teknis terkait pemenuhan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari atau SPS Meausure kepada calon eksportir, UMKM, dan petani.

“Kita akan fasilitasi perusahaan dan petani yang akan ekspor sehingga komoditas andalan asli Provinsi Banten dapat diekspor ke manca negara,” ujar Arum.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automatic System) fasilitasi ekspor produk pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon pada semester I 2020 menunjukan tren positif. Produk pertanian yang meningkat secara signifikan antara lain dedak gandum, minyak sawit, bleching earth serta karet lempengan.

Pada periode yang sama bulan Januari sampai Juli, volume komoditas dedak gandum mengalami peningkatan sebesar 369 %, minyak sawit meningkat 214%, bleaching earth 133% dan karet lempangan yang mulai ekspor lagi sebanyak 2.178 ton.

Arum menambahkan tidak hanya volume ekspor yang capai tren positif, namun Karantina Pertanian Cilegon juga telah berhasil mendorong tumbuhnya ragam ekspor baru. Yakni tepung industri, kayu olahan, kayu pallet, buah naga, cangkang sawit, petai, cabe merah, cabe kriting dan tanaman kering.

"Dengan kerjasama yang makin erat, harapannya ini dapat menjadi primadona komoditas ekspor baru asal Banten,” tambah Arum.

Bersinergi Naikkan Ekspor

Ali Jamil mengatakan saat ini Kementan memiliki aplikasi peta potensi ekspor produk pertanian atau IMACE. Ia mendorong jajarannya diseluruh tanah air untuk melakukan sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha dan petani. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong terbangunnya kawasan pertanian berkearifan lokal dan berorientasi ekspor.

"IMACE berisi informasi waktu nyata atau ‘real time’ terkait asal sentra komoditas, tujuan negara ekspor dan jumlahnya. Ini dapat dimanfaatkan untuk mengungkit potensi dan juga peluang ekspor,” kata Jamil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1700 seconds (0.1#10.140)