3 Cara Mudah Analisis Performa Reksa Dana agar Dapat Produk yang Terbaik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bagi yang telah cukup lama berkecimpung di dunia investasi, khususnya reksa dana, kamu tentu tidak asing dengan ucapan “performa masa lalu tak menjamin indikasi performa di masa mendatang”. Ya, kalimat tersebut memang kerap dituliskan pada dokumen prospektus ataupun fund factsheet setiap produk reksa dana.
Padahal, tidak sedikit investor yang menjadikan data kinerja di masa lalu sebagai pertimbangan dalam memilih produk reksa dana. Lalu, indikasi atau tolok ukur seperti apa yang bisa menjadi gambaran atau cerminan terkait potensi perkembangan portofolio investasi di masa depan?
Pertanyaan tersebut tentu terasa cukup membingungkan jika masih belum lama terjun ke dalam dunia investasi reksa dana. Jika tidak segera dicarikan jawabannya, investasi di instrumen investasi tersebut berisiko menghasilkan peluang keuntungan yang tidak maksimal, bahkan cenderung merugi dan tak sesuai ekspektasi.
Tak perlu risau, berikut bocoran 3 cara mudah menganalisis performa reksa dana agar mampu mendapatkan produk terbaik dan sesuai kebutuhan.
1. Bandingkan Performa Reksa Dana dengan Tolok Ukur Akurat
Pada dasarnya, menganalisis kinerja sebuah produk reksa dana membutuhkan beragam informasi penting yang pas dan layak untuk dianalisis. Salah satunya adalah informasi terkait imbal hasil atau return dengan benchmark alias tolok ukur yang sesuai.
Sebagai contoh, apabila ingin mengetahui seberapa bagus kinerja sebuah produk reksa dana, kamu perlu membandingkannya dengan rerata imbal hasil pada produk reksa dana lain pada kategori yang sama. Dalam kata lain, apabila ingin mengetahui performa reksa dana saham, patokan yang bisa digunakan adalah IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Jika nilai dari IHSG menurun sekitar 5 persen pada periode waktu tertentu, tapi produk reksa dana yang dimiliki hanya turun 4 persen, artinya performa dari produk reksa dana tersebut lebih baik dibanding kebanyakan saham lain. Pun sebaliknya, jika rasio penurunan nilai reksa dana saham lebih besar, bisa dipahami jika performanya tak sebagus kebanyakan produk lainnya.
Melakukan perbandingan ini bisa dilakukan untuk mengetahui performa atau kualitas kinerja dari semua produk reksa dana yang ingin dibeli. Jika pertumbuhannya lebih buruk dibanding dengan produk reksa dana lain, maka bisa mempertimbangkan untuk beralih, atau bertahan dengan harapan nilainya akan membaik dalam waktu dekat.
Yang perlu diingat, membandingkan performa reksa dana ini harus dilakukan dengan produk lain dari kategori yang sama agar mampu mendapatkan tolok ukur akurat.
2. Perhatikan Kapan Kinerja Reksa Dana Dapat Berisiko Memburuk
Saat berinvestasi reksa dana, khususnya yang berisiko tinggi seperti memilih reksa dana saham , ada baiknya untuk menahan modal paling tidak selama 3 tahun. Tapi, hal tersebut tak berarti investor tak mampu mendapatkan peluang keuntungan jangka pendek ketika memilih instrumen berisiko tinggi tersebut.
Padahal, tidak sedikit investor yang menjadikan data kinerja di masa lalu sebagai pertimbangan dalam memilih produk reksa dana. Lalu, indikasi atau tolok ukur seperti apa yang bisa menjadi gambaran atau cerminan terkait potensi perkembangan portofolio investasi di masa depan?
Pertanyaan tersebut tentu terasa cukup membingungkan jika masih belum lama terjun ke dalam dunia investasi reksa dana. Jika tidak segera dicarikan jawabannya, investasi di instrumen investasi tersebut berisiko menghasilkan peluang keuntungan yang tidak maksimal, bahkan cenderung merugi dan tak sesuai ekspektasi.
Tak perlu risau, berikut bocoran 3 cara mudah menganalisis performa reksa dana agar mampu mendapatkan produk terbaik dan sesuai kebutuhan.
1. Bandingkan Performa Reksa Dana dengan Tolok Ukur Akurat
Pada dasarnya, menganalisis kinerja sebuah produk reksa dana membutuhkan beragam informasi penting yang pas dan layak untuk dianalisis. Salah satunya adalah informasi terkait imbal hasil atau return dengan benchmark alias tolok ukur yang sesuai.
Sebagai contoh, apabila ingin mengetahui seberapa bagus kinerja sebuah produk reksa dana, kamu perlu membandingkannya dengan rerata imbal hasil pada produk reksa dana lain pada kategori yang sama. Dalam kata lain, apabila ingin mengetahui performa reksa dana saham, patokan yang bisa digunakan adalah IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Jika nilai dari IHSG menurun sekitar 5 persen pada periode waktu tertentu, tapi produk reksa dana yang dimiliki hanya turun 4 persen, artinya performa dari produk reksa dana tersebut lebih baik dibanding kebanyakan saham lain. Pun sebaliknya, jika rasio penurunan nilai reksa dana saham lebih besar, bisa dipahami jika performanya tak sebagus kebanyakan produk lainnya.
Melakukan perbandingan ini bisa dilakukan untuk mengetahui performa atau kualitas kinerja dari semua produk reksa dana yang ingin dibeli. Jika pertumbuhannya lebih buruk dibanding dengan produk reksa dana lain, maka bisa mempertimbangkan untuk beralih, atau bertahan dengan harapan nilainya akan membaik dalam waktu dekat.
Yang perlu diingat, membandingkan performa reksa dana ini harus dilakukan dengan produk lain dari kategori yang sama agar mampu mendapatkan tolok ukur akurat.
2. Perhatikan Kapan Kinerja Reksa Dana Dapat Berisiko Memburuk
Saat berinvestasi reksa dana, khususnya yang berisiko tinggi seperti memilih reksa dana saham , ada baiknya untuk menahan modal paling tidak selama 3 tahun. Tapi, hal tersebut tak berarti investor tak mampu mendapatkan peluang keuntungan jangka pendek ketika memilih instrumen berisiko tinggi tersebut.