Lampaui Target, RMKE Kantongi Pendapatan Rp2,7 Triliun di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT RMK Energy Tbk (RMKE IJ) mencatatkan pendapatan usaha Rp2,7 triliun sepanjang tahun 2022, naik tajam 46,6% secara tahunan (year-on-year/YoY). Laba bersih usaha juga meroket 103,9% YoY mencapai Rp404,1 miliar.
Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menungkapkan, kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batu bara di tengah normalisasi harga saat ini.
"Dari segmen penjualan batu bara, kata dia, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau meningkat sebesar 45,3% YoY.
“Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 45,1% YoY menjadi 2,5 juta ton," paparnya dalam konferensi pers di Wisma RMK, Jakarta, Senin (3/4/2023).
William menuturkan, pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 77,3% ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8% YoY dan berkontribusi sebesar 69,1% total laba kotor Perseroan.
Dari segmen jasa batu bara, sambung William, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp620,5 miliar atau meningkat sebesar 51,2% YoY.
“Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 94,8% YoY dan 31,3% YoY," tuturnya.
William menambahkan, pendapatan segmen jasa batu bara ini memberikan kontribusi sebesar 22,7% ke total pendapatan Perseroan.
Adapun laba kotor yang berasal dari segmen jasa batu bara sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat 89,9% YoY dan berkontribusi sebesar 30,9% total laba kotor Perseroan.
Lebih lanjut, William mengungkapkan, Energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri.
Direktur Operasional Perseroan, William Saputra menungkapkan, kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batu bara di tengah normalisasi harga saat ini.
"Dari segmen penjualan batu bara, kata dia, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau meningkat sebesar 45,3% YoY.
“Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 45,1% YoY menjadi 2,5 juta ton," paparnya dalam konferensi pers di Wisma RMK, Jakarta, Senin (3/4/2023).
William menuturkan, pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 77,3% ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8% YoY dan berkontribusi sebesar 69,1% total laba kotor Perseroan.
Dari segmen jasa batu bara, sambung William, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp620,5 miliar atau meningkat sebesar 51,2% YoY.
“Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 94,8% YoY dan 31,3% YoY," tuturnya.
William menambahkan, pendapatan segmen jasa batu bara ini memberikan kontribusi sebesar 22,7% ke total pendapatan Perseroan.
Adapun laba kotor yang berasal dari segmen jasa batu bara sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat 89,9% YoY dan berkontribusi sebesar 30,9% total laba kotor Perseroan.
Lebih lanjut, William mengungkapkan, Energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri.