Artis R dan P Disebut Terlibat Pencucian Uang Rafael Alun, Begini 10 Cirinya Versi Rhenald Kasali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pakar manajemen bisnis, Rhenald Kasali mengajak menganalisa dan memahami tanda-tanda bisnis yang dijalankan dengan menggunakan uang dari hasil money laundering atau pencucian uang .
Berita keterlibatan seorang artis berinsial R dan P dalam pusaran kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) eks pejabat Dirjen Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo (RAT) sudah heboh di media massa dan akhirnya membuat publik bertanya-tanya siapakah mereka?.
"Ada berita yang menyatakan, mereka adalah crazy rich yang ternyata menjadi bagian dari money laundering seorang pelaku kejahatan. Siapa pelaku kejahatannya, Anda bisa cari sendiri," ucap Rhenald Kasali dikutip dari akun youtubenya, Selasa (4/4/2023).
Ia mengutip apa yang dikatakan Mantan Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, "money laundering is giving oxygen to organised crime,".
Artis R dan P disebut terlibat pencucian uang Rafael Alun, ciri-cirinya gimana? Semua bertanya-tanya. Mau tahu? Kenali 10 ciri-cirinya.
"Saya ingin mengajak Anda memahami mereka yang menjalankan bisnis dengan menggunakan uang dari hasil money laundering, seperti apa ciri-cirinya, ini 10 tanda-tandanya," terangnya.
1. Tiba-tiba Usaha Menjadi Sangat Besar
Saking besarnya membuat Anda terkagum-kagum.
2. Easy Money
Diterangkan seperti namanya Easy Money, seakan-akan mudah sekali. Rhenald Kasali mengibaratkan apabila Anda ingin pinjam uang dari bank, Anda tidak bisa dapat uang sekaligus. Anda tidak bisa membangun secepat itu, ekspansi secepat itu.
"Anda harus presentasi dulu kepada pimpinan bank. Anda harus tunjukkan cash flow, Ada laporan keuangan yang diadit, bank tidak akan sembarangan. Tetapi kalau Anda gunakan easy money, is so easy," ucapnya.
"Anda tidak perlu laporan keuangan, tidak perlu laporan audit, tidak perlu profit yang penting top light, yang penting heboh dan kemudian bisnisnya cepat banget karena memang tujuannya adalah tempat untuk menitipkan uang. Jadi asetnya masih kelihatan dan akhirnya orang-orang yang mendapatkan easy money kemudian berharta glamor," bebernya.
Sambungnya kebanyakan uangnya dipakai untuk membeli Ferari dan segala macam. Tidak heran juga, kadang-kadang pakai nama orang lain.
3. Selalu punya Alibi
Disebutkan mereka yang menjalankan bisnis dengan uang hasil pencucian uang selalu punya Alibi, bahwa ini adalah hasil dari usaha. "Padahal kalau kita hitung-hitung hasil usaha itu mana bisa untuk beli Ferari. Terlebih lagi dipakai untuk membeli pesawat Jet, inikan lucu-lucuan namanya," ucap Prof Rhenald Kasali.
Kemudian mereka mengatakan, semua ini didapatkan dari hasil investasi baru atau mereka juga mengaku dari hasil pekerjaan. Dan kita tahu pekerja itu tidak mungkin menghasilkan uang sebesar itu.
4 Bukan Bangun Usaha
Mereka bukan membangun usaha, tetapi new empire atau kerajaan baru yang sangat besar. Kenapa bisa begitu? karena satu orang yang nitip, lama-lama banyak orang juga nitip. Orang yang nitip adalah orang yang DNA-nya sama. Lama-lama munculah orang-orang kaya dan berpangkat yang juga ingin mendapatkan kue di sini bisa menyimpang uang.
"Karena orang ini dikenal sebagai orang yang bisa kita percaya untuk memutar uang. Lalu uang kita aman tidak ada direkening dan brankas kita. Orang-orang ini kemudian meninggalkan bisnis konvensionalnya dan beralih pada bisnis baru karena disitu juga ada orang yang memberi petunjuk bagaimana caranya untuk membuat bisnis yang tidak dipahami orang lain," ucapnya.
5. Mengaku Modalnya dari Warisan atau Dari Bisnis yang Sulit Dipahami Umum
Mengaku dari warisan atau dari kepintaran-kepintaran yang orang lain tidak pahami atau sulit dianalisis. "Misalnya mereka mengatakan trading, saya pikirnya trading itu ekspor impor, engga taunya trading itu pakai judi online, pakai algoritma, kripto, bisnis properti dan lain sebagainya, yang tidak mudah pokoknya dan orang tidak tahu valuenya seperti apa, mereka bisa create," jelas Rhenald Kasali.
Ciri lainnya mereka melakukan bisnis yang sudah ditinggalkan orang lain atau yang sudah sunset. Seorang pengusaha biasanya selalu memilih bisnis yang sunrise, matahari sedang bersinar. Tapi anehnya mereka membiayai bisnis yang sedang sunset, sinarnya turun. Tapi anehnya mereka tiba-tiba bisa menjadi bersinar.
"Orang-orang seperti ini ingin selalu menarik perhatian. Ciri-ciri dari orang yang memperoleh easy money ini selalu mereka ingin diperhatikan. Berteriak Look at me, menunjukkan mereka adalah orang kaya, orang terpandang, sehingga uang akan terus datang kepada mereka," ucapnya.
6. Ada Sosok Tersembunyi di Belakang Mereka
Disebutkan tersembunyi siapa orang di belakang mereka?. Rasanya tidak mungkin dia sendiri. Akhirnya kita bisa tahu dari siapa? dari salah satu karyawan yang bekerja di sana, tapi dia sangat bersinar dari lainnya.
"Bila yang lain mobilnya bernilai 200-500 juta masih okelah. Tapi ada salah satu yang bening sekali, mobilnya harganya 20 kali lipat,".
7. Bisnisnya Tumbuh Besar Tapi Tak Punya Keahlian Bisnis
Punya usaha tumbuh jadi besar, tapi tidak punya keahlian bisnis. Ada orang lain yang jauh lebih pandai. Mereka tidak mengerti strategi, planing, tidak mengerti financial management, tidak mengerti marketing dan sebagainya. Pokoknya dia tahunya ngomong saja dan tampil dipublik.
8. Dikelilingi Oleh Media Komunikasi
Mereka dikelilingi oleh media komunikasi. Ini agak rancu karena semua orang saat ini menjadi pembuat konten, kemana-mana ada orang yang membawa kamera, merekam, ngomong dan mereka juga berani invest. Sehingga ketika ada beberapa kasus.
9. Mereka Terlihat Generous
Terlihat generous atau senang bagi-bagi uang, seringkali kita lihat.
10. Tiba-tiba Bermasalah
Tiba-tiba banyak masalah karena mereka dikelilingi orang-orang yang tidak punya values. Karyawan yang terlibat pembunuhan, narkoba atau perbuatan apa saja yang tidak pantas karena mereka ini adalah orang-orang titipan yang punya uang tadi.
Orang-orang yang tidak mempunyai banyak duit itu cenderung tidak menaruh perhatian untuk membentuk value dan akhirnya uang itu tumpah serta menimbulkan persoalan.
Saya menutup dengan mengutip penulis Spanyol, "Do you think it's dirty money? All money is dirty. If it were clean nobody would want it," Carlos Ruiz Zafon.
Berita keterlibatan seorang artis berinsial R dan P dalam pusaran kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) eks pejabat Dirjen Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo (RAT) sudah heboh di media massa dan akhirnya membuat publik bertanya-tanya siapakah mereka?.
"Ada berita yang menyatakan, mereka adalah crazy rich yang ternyata menjadi bagian dari money laundering seorang pelaku kejahatan. Siapa pelaku kejahatannya, Anda bisa cari sendiri," ucap Rhenald Kasali dikutip dari akun youtubenya, Selasa (4/4/2023).
Ia mengutip apa yang dikatakan Mantan Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, "money laundering is giving oxygen to organised crime,".
Artis R dan P disebut terlibat pencucian uang Rafael Alun, ciri-cirinya gimana? Semua bertanya-tanya. Mau tahu? Kenali 10 ciri-cirinya.
"Saya ingin mengajak Anda memahami mereka yang menjalankan bisnis dengan menggunakan uang dari hasil money laundering, seperti apa ciri-cirinya, ini 10 tanda-tandanya," terangnya.
1. Tiba-tiba Usaha Menjadi Sangat Besar
Saking besarnya membuat Anda terkagum-kagum.
2. Easy Money
Diterangkan seperti namanya Easy Money, seakan-akan mudah sekali. Rhenald Kasali mengibaratkan apabila Anda ingin pinjam uang dari bank, Anda tidak bisa dapat uang sekaligus. Anda tidak bisa membangun secepat itu, ekspansi secepat itu.
"Anda harus presentasi dulu kepada pimpinan bank. Anda harus tunjukkan cash flow, Ada laporan keuangan yang diadit, bank tidak akan sembarangan. Tetapi kalau Anda gunakan easy money, is so easy," ucapnya.
"Anda tidak perlu laporan keuangan, tidak perlu laporan audit, tidak perlu profit yang penting top light, yang penting heboh dan kemudian bisnisnya cepat banget karena memang tujuannya adalah tempat untuk menitipkan uang. Jadi asetnya masih kelihatan dan akhirnya orang-orang yang mendapatkan easy money kemudian berharta glamor," bebernya.
Sambungnya kebanyakan uangnya dipakai untuk membeli Ferari dan segala macam. Tidak heran juga, kadang-kadang pakai nama orang lain.
3. Selalu punya Alibi
Disebutkan mereka yang menjalankan bisnis dengan uang hasil pencucian uang selalu punya Alibi, bahwa ini adalah hasil dari usaha. "Padahal kalau kita hitung-hitung hasil usaha itu mana bisa untuk beli Ferari. Terlebih lagi dipakai untuk membeli pesawat Jet, inikan lucu-lucuan namanya," ucap Prof Rhenald Kasali.
Kemudian mereka mengatakan, semua ini didapatkan dari hasil investasi baru atau mereka juga mengaku dari hasil pekerjaan. Dan kita tahu pekerja itu tidak mungkin menghasilkan uang sebesar itu.
4 Bukan Bangun Usaha
Mereka bukan membangun usaha, tetapi new empire atau kerajaan baru yang sangat besar. Kenapa bisa begitu? karena satu orang yang nitip, lama-lama banyak orang juga nitip. Orang yang nitip adalah orang yang DNA-nya sama. Lama-lama munculah orang-orang kaya dan berpangkat yang juga ingin mendapatkan kue di sini bisa menyimpang uang.
"Karena orang ini dikenal sebagai orang yang bisa kita percaya untuk memutar uang. Lalu uang kita aman tidak ada direkening dan brankas kita. Orang-orang ini kemudian meninggalkan bisnis konvensionalnya dan beralih pada bisnis baru karena disitu juga ada orang yang memberi petunjuk bagaimana caranya untuk membuat bisnis yang tidak dipahami orang lain," ucapnya.
5. Mengaku Modalnya dari Warisan atau Dari Bisnis yang Sulit Dipahami Umum
Mengaku dari warisan atau dari kepintaran-kepintaran yang orang lain tidak pahami atau sulit dianalisis. "Misalnya mereka mengatakan trading, saya pikirnya trading itu ekspor impor, engga taunya trading itu pakai judi online, pakai algoritma, kripto, bisnis properti dan lain sebagainya, yang tidak mudah pokoknya dan orang tidak tahu valuenya seperti apa, mereka bisa create," jelas Rhenald Kasali.
Ciri lainnya mereka melakukan bisnis yang sudah ditinggalkan orang lain atau yang sudah sunset. Seorang pengusaha biasanya selalu memilih bisnis yang sunrise, matahari sedang bersinar. Tapi anehnya mereka membiayai bisnis yang sedang sunset, sinarnya turun. Tapi anehnya mereka tiba-tiba bisa menjadi bersinar.
"Orang-orang seperti ini ingin selalu menarik perhatian. Ciri-ciri dari orang yang memperoleh easy money ini selalu mereka ingin diperhatikan. Berteriak Look at me, menunjukkan mereka adalah orang kaya, orang terpandang, sehingga uang akan terus datang kepada mereka," ucapnya.
6. Ada Sosok Tersembunyi di Belakang Mereka
Disebutkan tersembunyi siapa orang di belakang mereka?. Rasanya tidak mungkin dia sendiri. Akhirnya kita bisa tahu dari siapa? dari salah satu karyawan yang bekerja di sana, tapi dia sangat bersinar dari lainnya.
"Bila yang lain mobilnya bernilai 200-500 juta masih okelah. Tapi ada salah satu yang bening sekali, mobilnya harganya 20 kali lipat,".
7. Bisnisnya Tumbuh Besar Tapi Tak Punya Keahlian Bisnis
Punya usaha tumbuh jadi besar, tapi tidak punya keahlian bisnis. Ada orang lain yang jauh lebih pandai. Mereka tidak mengerti strategi, planing, tidak mengerti financial management, tidak mengerti marketing dan sebagainya. Pokoknya dia tahunya ngomong saja dan tampil dipublik.
8. Dikelilingi Oleh Media Komunikasi
Mereka dikelilingi oleh media komunikasi. Ini agak rancu karena semua orang saat ini menjadi pembuat konten, kemana-mana ada orang yang membawa kamera, merekam, ngomong dan mereka juga berani invest. Sehingga ketika ada beberapa kasus.
9. Mereka Terlihat Generous
Terlihat generous atau senang bagi-bagi uang, seringkali kita lihat.
10. Tiba-tiba Bermasalah
Tiba-tiba banyak masalah karena mereka dikelilingi orang-orang yang tidak punya values. Karyawan yang terlibat pembunuhan, narkoba atau perbuatan apa saja yang tidak pantas karena mereka ini adalah orang-orang titipan yang punya uang tadi.
Orang-orang yang tidak mempunyai banyak duit itu cenderung tidak menaruh perhatian untuk membentuk value dan akhirnya uang itu tumpah serta menimbulkan persoalan.
Saya menutup dengan mengutip penulis Spanyol, "Do you think it's dirty money? All money is dirty. If it were clean nobody would want it," Carlos Ruiz Zafon.
(akr)