Ribut Pemudik Tak Bisa Naik Kapal Penyeberangan, Bos ASDP: Dia Harusnya Datang Tanggal 19 April

Selasa, 18 April 2023 - 22:03 WIB
loading...
Ribut Pemudik Tak Bisa Naik Kapal Penyeberangan, Bos ASDP: Dia Harusnya Datang Tanggal 19 April
Dirut ASDP Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi (berdiri) beri penjelasan soal keributan penumpang tak bisa naik kapal penyeberangan. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) buka suara perihal adanya insiden pemudik naik pitam di Pelabuhan Merak , tepatnya di dermaga eksekutif, Cilegon, Banten, lantaran tiketnya tiba-tiba hangus. Peristiwa itu terjadi pada Selasa dini hari (18/4/2023).



Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, keributan tersebut sebenarnya lantaran pemudik itu datang tidak sesuai dengan jadwal keberangkatan kapal.

"Gini, yang terjadi adalah pengguna jasa yang punya tiket itu, dia harusnya datang tanggal 19 April, tapi tanggal 18 sudah datang. Jadi tidak adil untuk masyarakat yang sudah punya tiket pada jam dan tanggal yang sudah seharusnya," kata Ira di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Selasa (18/4/2023).

Saat ini kata Ira, angkutan penyebrangan sudah menyerupai angkutan lainya seperti kereta api dan pesawat. Maka jam keberangkatan harus sesuai dengan tiket yang dipesan.

"Untuk itu yang tadi (pemudik yang ribut), ketika ada slot masih bisa kita berikan kebijakan, tapi itu diskresi," katanya.

Untuk itu, Ira mengingatkan kepada para pemudik untuk bisa mengatur perjalanan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari pembelian tiket jauh hari hingga keberangkatan dari rumah ke pelabuhan sehingga arus mudik tahun ini dapat berjalan lancar.

Sementara itu, seorang pemudik yang naik pitam mengatakan bahwa tiketnya hangus tiba-tiba. Kejadian ini pun tidak menyasar pada satu penumpang, tetapi banyak yang mengaku tiketnya tiba-tiba tidak berlaku ketika hendak check-in ke kapal.

Salah satu penumpang, Wardiman Nasution (53), mengaku dirinya pergi bersama rombongan keluarganya menuju Sumatra Utara. Rombongan Wardiman terdiri dari dua mobil yang keduanya memesan tiket dengan selang waktu selisih 19 menit saja.

"Yang satu mobil udah masuk, kuota ada, tapi tiba-tiba kuota kita hilang dan dialihkan ke tanggal 19 (April) di hari esoknya. Jadi kan yang dirugikan siapa?" ujar Wardiman kepada awak media, Selasa (18/4/2023).

Wardiman mengatakan, dia bersama rombongannya membeli tiket secara online via aplikasi Ferizy. Lantaran tidak melalui calo, Wardiman merasa heran tiba-tiba jadwal keberangkatan yang seharusnya 18 April 2023 pukul 01.00 WIB, berubah menjadi tanggal 19 April 2023 pukul 00.00 WIB.

"Jadwal berangkatnya satu hari ini dan satu lagi besok tiba-tiba di sistemnya. Berubah ke tanggal 19 jam 12 malam. Kita disuruh menunggu di sini, siapa yang mau memfasilitasi? Buang-buang waktu saja," ujarnya.

Selain itu, Wardiman mengatakan dirinya merasa dirugikan pula dengan kebijakan pengembalian uang tiket yang telah dikeluarkannya. Ia mengatakan, kebijakan proses pengembalian tiket harus dipotong sebesar 60% dari harga tiket yang sudah dibeli.

"Tadi beli tiket Rp644 ribu, nah kalau di-refund kena potongan, nanti terima duitnya itu Rp256 ribu, kan kita rugi," jelas Wardiman.

Sementara itu, pemudik lainnya, Iin (44), mengatakan dirinya dilarang masuk dermaga karena tiket yang dibelinya telah berubah jadwal. Dia menjelaskan seharusnya berangkat pada pukul 14.00 WIB di tanggal 18 April 2023, tetapi petugas mengatakan Iin harus menunggu hingga keesokan pagi.

"Dari Tangerang mau ke Palembang, (beli tiket) keberangkatannya jam 2 siang, tidak ada lagi pilihannya. Jadi datang jam 2 eh taunya ga boleh masuk (dermaga), katanya suruh nunggu besok pagi. Masa iya pagi berangkatnya kan lama nunggu kalau sampe pagi, makanya ngeselin," tutur Iin.

Terlebih, Iin merasa sangat dirugikan karena diminta untuk menbeli tiket baru dengan tambahan biaya sebesar Rp280 ribu. Itu pun, lanjut Iin, belum dapat dipastikan untuk langsung berangkat pada pagi hari di tanggal 19 April.

"Jadi kalau kita ubah jadwal itu kita kena biaya Rp280 ribu, kita kan udah beli tiket Rp640 ribuan, tapi kena biaya Rp280 ribu masih ga boleh berangkat," tutur Iin.



Sementara itu, pihak pengelola pelabuhan Merak, PT ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) Indonesian Ferry cabang Merak masih menelusuri peristiwa tersebut. Untuk dugaan sementara, pihak pengelola menilai insiden itu terjadi karena banyaknya penumpang yang datang lebih awal dari jadwal seharusnya.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)