Profil Destiawan Soewardjono, Dirut PT Waskita Karya yang Ditahan Atas Dugaan Kasus Korupsi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sosok Destiawan Soewardjono kini tengah curi perhatian usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan fasilitas pembiayaan bank. Direktur Utama PT Waskita Karya ini diketahui telah memerintahkan dan menyetujui pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) menggunakan dokumen palsu.
Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk menutup utang perusahaan yang diakibatkan oleh pembayaran proyek fiktif yang dibuat. Tindakan ini membuat PT Waskita Karya seolah mendapat pendanaan berdasar proyek riil, dan membuat investor menaruh kepercayaan terhadap kinerja saham Waskita.
Hal tersebut menjadikan kinerja Waskita yang overvalue dan tidak sesuai fakta. Selain nilai aset perusahaan yang masih dipertanyakan, kinerja pengembalian dana cicilan dan bunga pinjaman kepada sindikasi perbankan maupun penerbitan obligasi juga jadi tanda tanya.
Setelah meraih gelar Sarjana pada tahun 1987, dia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar Magister Manajemen pada 2008.
Sepak terjang kariernya dimulai dengan tergabung ke dalam personel Wijaya Karya (Wika). Di perusahaan tersebut, Destiawan Soewardjono sempat menjabat sebagai Manajer Proyek PLTGU Borang pada tahun 2004.
Selain itu, Destiawan juga pernah ditunjuk sebagai Manajer Proyek Jembatan Surabaya - Madura tahun 2004 sampai 2007 di Wika.
Hingga pada tahun 2008, dirinya diangkat menjadi Manajer Divisi Luar Negeri di Wika. Jabatan itu diemban sampai tahun 2011. Selama menjabat Destiawan pernah dipercaya untuk menangani Proyek East West Motorway-Aljazair Wika di tahun 2009 sampai 2010,.
Tidak hanya itu, Destiawan juga diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Manager Departemen Luar Negeri di Wika mulai dari tahun 2012 sampai 2013.
Kariernya semakin cemerlang di tahun 2012 ketika diangkat menjadi direktur dan langsung menempati posisi Direktur Operasi III. Tak berselang lama, dirinya lalu dinobatkan sebagai Dirut PT Waskita Karya Tbk, pada tahun 2014.
Ketika menjadi direktur utama, Destiawan Soewardjono sempat mencatatkan beberapa prestasi, yang salah satunya adalah dinilai turut mensukseskan kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau group G20 yang digelar di Bali, 15 November 2022.
Lihat Juga: Respons Golkar Usai Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terjaring OTT KPK Jelang Pencoblosan
Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk menutup utang perusahaan yang diakibatkan oleh pembayaran proyek fiktif yang dibuat. Tindakan ini membuat PT Waskita Karya seolah mendapat pendanaan berdasar proyek riil, dan membuat investor menaruh kepercayaan terhadap kinerja saham Waskita.
Hal tersebut menjadikan kinerja Waskita yang overvalue dan tidak sesuai fakta. Selain nilai aset perusahaan yang masih dipertanyakan, kinerja pengembalian dana cicilan dan bunga pinjaman kepada sindikasi perbankan maupun penerbitan obligasi juga jadi tanda tanya.
Profil Destiawan Soewardjono
Destiawan Soewardjono sendiri lahir pada April 1961, dia sempat menyelesaikan pendidikan di Universitas Brawijaya dengan mengambil jurusan Teknik Sipil.Setelah meraih gelar Sarjana pada tahun 1987, dia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar Magister Manajemen pada 2008.
Sepak terjang kariernya dimulai dengan tergabung ke dalam personel Wijaya Karya (Wika). Di perusahaan tersebut, Destiawan Soewardjono sempat menjabat sebagai Manajer Proyek PLTGU Borang pada tahun 2004.
Selain itu, Destiawan juga pernah ditunjuk sebagai Manajer Proyek Jembatan Surabaya - Madura tahun 2004 sampai 2007 di Wika.
Hingga pada tahun 2008, dirinya diangkat menjadi Manajer Divisi Luar Negeri di Wika. Jabatan itu diemban sampai tahun 2011. Selama menjabat Destiawan pernah dipercaya untuk menangani Proyek East West Motorway-Aljazair Wika di tahun 2009 sampai 2010,.
Tidak hanya itu, Destiawan juga diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Manager Departemen Luar Negeri di Wika mulai dari tahun 2012 sampai 2013.
Kariernya semakin cemerlang di tahun 2012 ketika diangkat menjadi direktur dan langsung menempati posisi Direktur Operasi III. Tak berselang lama, dirinya lalu dinobatkan sebagai Dirut PT Waskita Karya Tbk, pada tahun 2014.
Ketika menjadi direktur utama, Destiawan Soewardjono sempat mencatatkan beberapa prestasi, yang salah satunya adalah dinilai turut mensukseskan kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau group G20 yang digelar di Bali, 15 November 2022.
Lihat Juga: Respons Golkar Usai Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terjaring OTT KPK Jelang Pencoblosan
(bim)