Gawat, The Fed Tidak Bisa Melindungi AS dari Gagal Bayar Utang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mengungkapkan tidak dapat melindungi ekonomi AS dari gagal bayar utang. Ketua Fed Jerome Powell mengungkapkan bahwa pemerintah AS harus mampu membayar seluruh tagihan utangnya.
Mengutip Reuters, Powell mengatakan keputusan kenaikan suku bunga terbaru Fed untuk menyelesaikan kebuntuan pagu utang antara Partai Republik dan Demokrat adalah masalah kongres dan pemerintahan Joe Biden.
"Kami tidak memberikan nasihat kepada kedua belah pihak," kata Powell. "Kami hanya akan menunjukkan bahwa sangat penting ini dilakukan," jelasnya.
Dia menandaskan gagal bayar utang belum pernah terjadi sebelumnya dan memiliki konsekuensi tidak pasti dan beragam bagi ekonomi AS.
"Kita bahkan tidak boleh berbicara kepada dunia di mana AS tidak bisa membayar tagihan. Itu seharusnya tidak apa-apa," kata Powell.
"Tidak seorang pun boleh berasumsi bahwa The Fed benar-benar dapat melindungi ekonomi dan sistem keuangan serta reputasi kita secara global dari keterpurukan yang mungkin ditimbulkan peristiwa semacam itu," tambahnya.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya mengatakan soal kewajiban pembayaran AS karena kekurangan uang tunai dapat terjadi paling cepat 1 Juni 2023 sebagai peringatan pada perlunya tindakan mendesak untuk meningkatkan batas pinjaman.
Presiden Joe Biden bereaksi dengan memanggil empat pemimpin puncak kongres ke Gedung Putih pada 9 Mei 2023. Namun, masih belum jelas apakah akan membuka negosiasi atas tuntutan pemotongan pengeluaran Partai Republik atau terus bersikeras pada peningkatan pagu utang.
Yellen memperingatkan default pagu utang akan menyebabkan kesulitan parah bagi ekonomi keluarga di AS karena berakibat pada bunga pinjaman yang semakin meningkat.
Mengutip Reuters, Powell mengatakan keputusan kenaikan suku bunga terbaru Fed untuk menyelesaikan kebuntuan pagu utang antara Partai Republik dan Demokrat adalah masalah kongres dan pemerintahan Joe Biden.
"Kami tidak memberikan nasihat kepada kedua belah pihak," kata Powell. "Kami hanya akan menunjukkan bahwa sangat penting ini dilakukan," jelasnya.
Dia menandaskan gagal bayar utang belum pernah terjadi sebelumnya dan memiliki konsekuensi tidak pasti dan beragam bagi ekonomi AS.
"Kita bahkan tidak boleh berbicara kepada dunia di mana AS tidak bisa membayar tagihan. Itu seharusnya tidak apa-apa," kata Powell.
"Tidak seorang pun boleh berasumsi bahwa The Fed benar-benar dapat melindungi ekonomi dan sistem keuangan serta reputasi kita secara global dari keterpurukan yang mungkin ditimbulkan peristiwa semacam itu," tambahnya.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebelumnya mengatakan soal kewajiban pembayaran AS karena kekurangan uang tunai dapat terjadi paling cepat 1 Juni 2023 sebagai peringatan pada perlunya tindakan mendesak untuk meningkatkan batas pinjaman.
Presiden Joe Biden bereaksi dengan memanggil empat pemimpin puncak kongres ke Gedung Putih pada 9 Mei 2023. Namun, masih belum jelas apakah akan membuka negosiasi atas tuntutan pemotongan pengeluaran Partai Republik atau terus bersikeras pada peningkatan pagu utang.
Yellen memperingatkan default pagu utang akan menyebabkan kesulitan parah bagi ekonomi keluarga di AS karena berakibat pada bunga pinjaman yang semakin meningkat.
(nng)