Dunia Kerja Berubah Total 5 Tahun ke Depan, WEF: 83 Juta Jenis Pekerjaan Bakal Hilang

Jum'at, 05 Mei 2023 - 06:44 WIB
loading...
Dunia Kerja Berubah Total 5 Tahun ke Depan, WEF: 83 Juta Jenis Pekerjaan Bakal Hilang
Forum Ekonomi Dunia mengungkapkan, hampir 25% pekerjaan akan terkena dampak dalam lima tahun ke depan - dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bisa memainkan peran kunci. Foto/Dok
A A A
JENEWA - Forum Ekonomi Dunia mengungkapkan, hampir 25% pekerjaan akan terkena dampak dalam lima tahun ke depan - dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bisa memainkan peran kunci. Hal itu diungkapkan dalam laporan terbaru dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF).



Dalam laporan WEF bertajuk 'Future of Jobs' menerangkan, bahwa sekitar 23% pekerjaan bakal terdampak dengan beberapa jenis pekerjaan bakal hilang dan di sisi lain bakal ada jenis pekerjaan baru.



Paling penting, WEF memperkirakan pekerjaan secara keseluruhan bakal lebih sedikit sebesar 14 juta dalam kurun waktu lima tahun lagi. Diprediksi juga bahwa 83 juta pekerjaan akan hilang, sementara hanya 69 juta jenis baru akan muncul.

"Secara keseluruhan tingkat perubahan cukup tinggi," ujar Direktur pelaksana di WEF, Saadia Zahidi di KTT pertumbuhan WEF, Jenewa, Swiss seperti dilansir CNBC.

Temuan laporan ini sebagian besar didasarkan pada survei terhadap 803 perusahaan yang mempekerjakan total 11,3 juta tenaga kerja pada 45 ekonomi berbeda di seluruh dunia.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan munculnya gangguan tersebut, menurut WEF yakni mulai dari perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan hingga perubahan iklim.

Kekhawatiran tentang perubahan teknologi yang berdampak negatif pada pekerjaan terus berkembang, terutama sejak alat AI generatif seperti ChatGPT memasuki arus utama. Dan teknologi tampaknya menjadi salah satu pendorong terbesar kehilangan pekerjaan, dalam beberapa penelitian.

"Kerugian terbesar diperkirakan bakal terjadi dalam sektor administratif dan keamanan, pabrik dan perdagangan tradisional," kata laporan itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2020 seconds (0.1#10.140)