Material Bata Merah dan Bata Ringan Perkokoh Konstruksi Bangunan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan bata merah dalam sebuah konstruksi bangunan sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Bahan material ini selalu punya banyak penggemar karena tidak hanya membuat bangunan kokoh, tetapi juga bisa memberikan kesan natural.
Pemilihan material batu untuk dinding rumah sangat penting. Sebab, material batu untuk dinding ada yang memiliki daya tahan kuat beberapa tahun saja. Tentu Anda tidak mau rumah impian ringkih karena pemilihan batu yang kurang tepat. Sebelum membeli batu, Anda harus mengenal lebih jauh perbedaan batu untuk dinding dan tentunya yang sesuai dengan keuangan Anda.
Umumnya masyarakat Indonesia menggunakan batu bata merah untuk dinding rumahnya. Namun, seiring berkembangnya zaman dan teknologi, muncullah batu bata ringan atau hebel untuk dinding rumah. Sebelum membeli batu untuk dinding, ada baiknya Anda mengenal lebih dekat material ini agar tidak salah memilih.
Arsitek Denny Setiawan menjelaskan, batu bata merah yang sudah lebih dahulu dikenal sebagai konstruksi utama bangunan umumnya terbuat dari tanah liat dan beberapa mineral lain yang dicetak dalam ukuran tertentu, lazimnya berukuran 24 x 12 x 6 cm. (Baca: Ketahui Cara Membeli Rumah dengan KPR Pribadi)
"Bata merah yang bagus biasanya akan keras, tahan api, dan tahan lapuk sehingga sangat berperan dalam pembuatan dinding dan lantai. Harga bahan material ini pun cukup murah," tutur Denny.
Namun, bukan berarti bata yang tampil natural ini tidak memiliki saingan. Seiring perkembangan teknologi, selain bata merah, terdapat juga hebel. Bata ringan atau hebel ini memiliki sifat kuat, tahan api, dan tahan air. Hebel biasanya dibuat di pabrik dengan mesin berteknologi tinggi.
"Bata ringan atau hebel biasanya cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dan memiliki tingkat kerataan yang cukup baik," kata Denny.
Biasanya hebel dipilih untuk meringankan beban struktur sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi saat proses pemasangan dinding.
Bagi Anda yang masih mempertanyakan kekuatannya, apakah hebel bisa menggantikan bata merah, mari kita lihat perbandingannya. (Baca juga: Ini Manfaat Mendongeng untuk Anak yang Patut Diketahui)
Di balik teksturnya yang tidak rata dan pembuatannya yang masih tradisional, bata merah memiliki kelebihan yang tidak kalah memikat hati. Salah satunya tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya. Ukurannya yang kecil pun memberikan kemudahan dalam pengangkutan.
Selain itu, material ini sangat bisa digunakan untuk membentuk bidang kecil, harganya murah, mudah mendapatkannya, saat pemasangan tidak memerlukan perekat khusus, dan sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri.
"Salah satu kelebihan bila mengaplikasikan bata merah sebagai bahan bangunan adalah relatif jarang terjadi keretakkan pada dinding. Kalaupun ada keretakan, hal tersebut biasanya terjadi pada lapian acian dan cat yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca. Selain itu, material ini kedap air sehingga jarang sekali terjadi rembesan pada tembok," tutur Denny. (Baca juga: Bupati Pemalang dan Istri serta Sekda Positif Covid-19)
Kemudian, bagaimana dengan hebel? Material bangunan yang memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm, dan tebal 75 cm ini memiliki bahan dasar dari pair, semen, kapur, sedikit gipsum, air, dan alumunium.
Salah satu kelebihan hebel adalah ukurannya yang sama sehingga saat dipasang akan menghasilkan bentuk dinding yang rapi, juga tidak membutuhkan nat yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
Hebel memang memiliki bobot yang jauh lebih ringan, tetapi dalam pengaplikasiannya membutuhkan bahan yang cenderung mahal. Sedangkan bata merah memiliki bobot yang sedikit lebih berat, tetapi unggul dalam hal pekerjaan.
"Penerapan bata ringan dan bata merah untuk rumah tinggal sebenarnya boleh-boleh saja, tergantung kebutuhannya. Namun untuk bangunan yang rendah seperti rumah tinggal, disarankan untuk memakai material bata merah saja karena dapat menekan pengeluaran untuk pekerjaan pemasangan dinding," papar Denny.
Jadi, sekarang tinggal kembali kepada Anda sebagai pemilik rumah, apakah ingin menggunakan bata ringan atau bata merah untuk kekokohan dan kenyamanan tempat tinggal. Selamat berkreasi. (Lihat videonya: Miris, Tak Punya HP Anak Pemulung Numpang Belajar di Rumah Tetangga)
Komparasi Bata Merah dan Bata Ringan
Bata Merah:
1. Pemasangannya tidak memerlukan keahlian khusus.
2. Bentuk dan ukurannya kecil sehingga mudah dalam pengangkutan.
3. Bentuknya yang kecil memudahkan untuk membuat bidang yang kecil.
4. Memperolehnya mudah karena banyak yang menjual.
5. Menyatukannya tidak perlu perekat.
6. Tahan panas sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Bata Ringan (Hebel):
1. Bentuk, ukuran, dan kualitasnya seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
2. Hemat penggunaan perekat karena tidak memerlukan siar yang tebal.
3. Beban struktur lebih kecil karena lebih ringan daripada bata biasa sehingga memudahkan proses pengangkutan.
4. Waktu pengerjaannya lebih cepat daripada menggunakan bata biasa.
5. Tidak perlu plesteran tebal karena umumnya ditentukan hanya 2,5 cm.
6. Strukturnya kedap suara dan air sehingga kecil kemungkinan terjadi rembesan. (Aprilia S Andyna)
Pemilihan material batu untuk dinding rumah sangat penting. Sebab, material batu untuk dinding ada yang memiliki daya tahan kuat beberapa tahun saja. Tentu Anda tidak mau rumah impian ringkih karena pemilihan batu yang kurang tepat. Sebelum membeli batu, Anda harus mengenal lebih jauh perbedaan batu untuk dinding dan tentunya yang sesuai dengan keuangan Anda.
Umumnya masyarakat Indonesia menggunakan batu bata merah untuk dinding rumahnya. Namun, seiring berkembangnya zaman dan teknologi, muncullah batu bata ringan atau hebel untuk dinding rumah. Sebelum membeli batu untuk dinding, ada baiknya Anda mengenal lebih dekat material ini agar tidak salah memilih.
Arsitek Denny Setiawan menjelaskan, batu bata merah yang sudah lebih dahulu dikenal sebagai konstruksi utama bangunan umumnya terbuat dari tanah liat dan beberapa mineral lain yang dicetak dalam ukuran tertentu, lazimnya berukuran 24 x 12 x 6 cm. (Baca: Ketahui Cara Membeli Rumah dengan KPR Pribadi)
"Bata merah yang bagus biasanya akan keras, tahan api, dan tahan lapuk sehingga sangat berperan dalam pembuatan dinding dan lantai. Harga bahan material ini pun cukup murah," tutur Denny.
Namun, bukan berarti bata yang tampil natural ini tidak memiliki saingan. Seiring perkembangan teknologi, selain bata merah, terdapat juga hebel. Bata ringan atau hebel ini memiliki sifat kuat, tahan api, dan tahan air. Hebel biasanya dibuat di pabrik dengan mesin berteknologi tinggi.
"Bata ringan atau hebel biasanya cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dan memiliki tingkat kerataan yang cukup baik," kata Denny.
Biasanya hebel dipilih untuk meringankan beban struktur sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi saat proses pemasangan dinding.
Bagi Anda yang masih mempertanyakan kekuatannya, apakah hebel bisa menggantikan bata merah, mari kita lihat perbandingannya. (Baca juga: Ini Manfaat Mendongeng untuk Anak yang Patut Diketahui)
Di balik teksturnya yang tidak rata dan pembuatannya yang masih tradisional, bata merah memiliki kelebihan yang tidak kalah memikat hati. Salah satunya tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya. Ukurannya yang kecil pun memberikan kemudahan dalam pengangkutan.
Selain itu, material ini sangat bisa digunakan untuk membentuk bidang kecil, harganya murah, mudah mendapatkannya, saat pemasangan tidak memerlukan perekat khusus, dan sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri.
"Salah satu kelebihan bila mengaplikasikan bata merah sebagai bahan bangunan adalah relatif jarang terjadi keretakkan pada dinding. Kalaupun ada keretakan, hal tersebut biasanya terjadi pada lapian acian dan cat yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca. Selain itu, material ini kedap air sehingga jarang sekali terjadi rembesan pada tembok," tutur Denny. (Baca juga: Bupati Pemalang dan Istri serta Sekda Positif Covid-19)
Kemudian, bagaimana dengan hebel? Material bangunan yang memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm, dan tebal 75 cm ini memiliki bahan dasar dari pair, semen, kapur, sedikit gipsum, air, dan alumunium.
Salah satu kelebihan hebel adalah ukurannya yang sama sehingga saat dipasang akan menghasilkan bentuk dinding yang rapi, juga tidak membutuhkan nat yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
Hebel memang memiliki bobot yang jauh lebih ringan, tetapi dalam pengaplikasiannya membutuhkan bahan yang cenderung mahal. Sedangkan bata merah memiliki bobot yang sedikit lebih berat, tetapi unggul dalam hal pekerjaan.
"Penerapan bata ringan dan bata merah untuk rumah tinggal sebenarnya boleh-boleh saja, tergantung kebutuhannya. Namun untuk bangunan yang rendah seperti rumah tinggal, disarankan untuk memakai material bata merah saja karena dapat menekan pengeluaran untuk pekerjaan pemasangan dinding," papar Denny.
Jadi, sekarang tinggal kembali kepada Anda sebagai pemilik rumah, apakah ingin menggunakan bata ringan atau bata merah untuk kekokohan dan kenyamanan tempat tinggal. Selamat berkreasi. (Lihat videonya: Miris, Tak Punya HP Anak Pemulung Numpang Belajar di Rumah Tetangga)
Komparasi Bata Merah dan Bata Ringan
Bata Merah:
1. Pemasangannya tidak memerlukan keahlian khusus.
2. Bentuk dan ukurannya kecil sehingga mudah dalam pengangkutan.
3. Bentuknya yang kecil memudahkan untuk membuat bidang yang kecil.
4. Memperolehnya mudah karena banyak yang menjual.
5. Menyatukannya tidak perlu perekat.
6. Tahan panas sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Bata Ringan (Hebel):
1. Bentuk, ukuran, dan kualitasnya seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
2. Hemat penggunaan perekat karena tidak memerlukan siar yang tebal.
3. Beban struktur lebih kecil karena lebih ringan daripada bata biasa sehingga memudahkan proses pengangkutan.
4. Waktu pengerjaannya lebih cepat daripada menggunakan bata biasa.
5. Tidak perlu plesteran tebal karena umumnya ditentukan hanya 2,5 cm.
6. Strukturnya kedap suara dan air sehingga kecil kemungkinan terjadi rembesan. (Aprilia S Andyna)
(ysw)