Ekonomi Global Makin Suram, LinkedIn PHK 700 Karyawan

Selasa, 09 Mei 2023 - 19:33 WIB
loading...
Ekonomi Global Makin Suram, LinkedIn PHK 700 Karyawan
LinkedIn akan melakukan PHK karyawan di tengah suramnya ekonomi global. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - LinkedIn berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 716 karyawan buntut penurunan pendapatan. Media sosial yang berfokus pada profesional bisnis itu umumnya menghasilkan pendapatan melalui iklan serta perusahaan yang membuka rekrutmen via LinkedIn.

CEO LinkedIn, Ryan Roslansky mengatakan, PHK akan dilakukan pada tim penjualan, operasi, dan divisi penunjang. Langkah ini bertujuan untuk merampingkan operasi perusahaan dan akan menghapus lapisan untuk membantu membuat keputusan yang lebih cepat.

"Dengan pasar dan permintaan pelanggan yang semakin berfluktuasi, kami melakukan PHK," tulis Roslansky, dilansir Reuters, Selasa (9/5/2023).



Sebagai gantinya, LinkedIn pun berencana menggandeng vendor atau tim eksternal untuk menangani posisi baru maupun yang sudah ada sebelumnya. Pada saat yang sama, Roslansky mengatakan pihaknya akan membuka 250 posisi pekerjaan baru. Karyawan yang terkena PHK pun memiliki kesempatan untuk melamar di posisi tersebut.

Lebih lanjut, media sosial besutan Microsoft Corp itu juga akan menghapus aplikasi pekerjaan yang beroperasi khusus di China, yakni InCareer. Perusahaan ini akan angkat kaki dari Negeri Tirai Bambu dengan alasan lingkungan yang 'menantang'. InCareer dijadwalkan hanya akan beroperasi di China sampai 9 Agustus 2023.

"Terlepas dari kemajuan awal kami, InCareer menghadapi persaingan yang ketat dan iklim ekonomi makro yang menantang, yang pada akhirnya membawa kami pada keputusan untuk menghentikan layanan," tulis perusahaan.

Meski demikian, LinkedIn menegaskan yang dicabut hanya operasi InCareer. LinkedIn sendiri akan tetap mempertahankan kehadirannya di China untuk membantu perusahaan yang beroperasi di sana dalam merekrut karyawan.



LinkedIn, yang memiliki 20.000 karyawan, telah meningkatkan pendapatan setiap kuartal selama setahun terakhir, tetapi pada akhirnya bergabung dengan perusahaan teknologi besar lainnya termasuk induknya dalam memberhentikan pekerja di tengah melemahnya ekonomi global.

Microsoft, yang mengakuisisi LinkedIn sekitar USD26 miliar pada tahun 2016, telah mengumumkan sekitar 10.000 pemutusan hubungan kerja dalam beberapa bulan terakhir.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2940 seconds (0.1#10.140)