Jalin Hubungan dengan Rusia, Perusahaan China Akan Masuk Daftar Hitam Uni Eropa

Kamis, 11 Mei 2023 - 11:22 WIB
loading...
A A A
Rencana yang bakal menjadi paket sanksi ke-11 Uni Eropa terhadap Rusia sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022, blok itu akan memperkenalkan mekanisme baru untuk memotong ekspornya ke negara-negara ketiga yang dianggap tidak patuh sanksi terhadap Rusia.

"Ini akan menjadi kapal kosong untuk saat ini yang kemudian dapat diisi sesuai kebutuhan," kata seorang diplomat Uni Eropa.

"Intinya adalah hal ini tidak akan digunakan sebelum melakukan pendekatan diplomatik terlebih dahulu dan menawarkan bantuan teknis. Kebijakan ini hanya sebagai upaya terakhir, ancaman ini akan digantung," bebernya.

Beberapa sumber memprediksi diskusi antara negara-negara anggota bisa panjang dan penuh drama karena proposal berisiko mengganggu hubungan ekonomi dan politik, termasuk dengan negara-negara besar.

"Saya juga tidak mengharapkan keputusan diambil pada hari Rabu atau minggu depan. Negara-negara anggota akan memiliki banyak gagasan tentang apakah ini adalah jalan yang baik untuk diikuti atau tidak, bagaimana hal itu benar-benar akan mempengaruhi mereka," kata sumber diplomatik kedua yang tidak ingin disebutkan namanya.

Seorang juru bicara Komisi Eropa mengkonfirmasi proposal itu telah dikirim ke negara-negara anggota dan bertujuan untuk menutup celah dalam pembatasan perdagangan Rusia tetapi menolak untuk memberikan rincian.

Secara terpisah pada hari senin, Rusia meluncurkan gelombang serangan pesawat tak berawak terbesarnya di Ukraina selama berbulan-bulan.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3111 seconds (0.1#10.140)