Ciptakan Konten Kreatif dari Budaya Lokal, Simak Tipsnya!
loading...
A
A
A
Ni Kadek mengingatkan agar dalam membuat konten budaya untuk tidak menyinggung isu suku, agama, ras, dan golongan (SARA).
Menjaga etika dan sopan santun sangat penting agar tidak ada pihak yang tersinggung selama proses pembuatan ataupun pembagian konten tersebut lewat media sosial. Dia juga melarang keras mengolok-olok atau merendahkan budaya lain dalam pembuatan konten.
Sementara itu, Trisno Sakti Herwanto menyebut bahwa tantangan budaya digital saat ini sangat kuat.
Contohnya adalah menipisnya wawasan kebangsaan, lunturnya sopan santun, serta menghilangnya budaya asli Indonesia akibat serbuan budaya asing.
Nilai-nilai berbudaya digital seharusnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti mengapresiasi perbedaan, menjaga kesatuan, menghormati privasi orang lain, serta kreatif dan produktif.
“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak tumbuh dan berkembang, sekaligus bermartabat sebagai bangsa,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam video sambutannya menerangkan, Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level.
Pertama, Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan delapan universitas ternama di dunia.
Kedua, Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital.
“Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” ungkapnya.
Menjaga etika dan sopan santun sangat penting agar tidak ada pihak yang tersinggung selama proses pembuatan ataupun pembagian konten tersebut lewat media sosial. Dia juga melarang keras mengolok-olok atau merendahkan budaya lain dalam pembuatan konten.
Sementara itu, Trisno Sakti Herwanto menyebut bahwa tantangan budaya digital saat ini sangat kuat.
Contohnya adalah menipisnya wawasan kebangsaan, lunturnya sopan santun, serta menghilangnya budaya asli Indonesia akibat serbuan budaya asing.
Nilai-nilai berbudaya digital seharusnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti mengapresiasi perbedaan, menjaga kesatuan, menghormati privasi orang lain, serta kreatif dan produktif.
“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak tumbuh dan berkembang, sekaligus bermartabat sebagai bangsa,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam video sambutannya menerangkan, Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level.
Pertama, Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerja sama dengan delapan universitas ternama di dunia.
Kedua, Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital.
“Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” ungkapnya.
(ind)