Wall Street Dibuka Melemah saat Penjualan Ritel Menguat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (16/5/2023) setelah sejumlah data penjualan ritel periode April menunjukkan peningkatan, sehingga mendorong tekanan inflasi . Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,40% menjadi 33.215,04, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 0,22% di 4.127,03, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,15%, menjadi 12.346,35.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat melaporkan penjualan ritel naik 0,4% pada bulan April. Peningkatan ini masih berada di bawah ekspektasi pasar.
"Data penjualan ritel masih positif dalam beberapa bulan, tetapi masih lemah," kata Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox, dilansir Reuters, Selasa (16/5/2023).
Sejumlah data baru-baru ini menunjukkan ekonomi negeri Paman Sam mengalami perlambatan. Ini terjadi akibat kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral (Federal Reserve).
Negosiasi untuk meningkatkan pagu utang juga masih terjadi di Washington demi menyelamatkan potensi gagal bayar atau default. Analis melihat rencana Pemerintah AS dapat memberikan katalis positif bagi pasar.
"Ada sedikit kemungkinan kita akan melihat penyelesaian masalah plafon utang AS hari ini," kata Ipek Ozkardeskaya, analis senior di Swissquote Bank.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat melaporkan penjualan ritel naik 0,4% pada bulan April. Peningkatan ini masih berada di bawah ekspektasi pasar.
"Data penjualan ritel masih positif dalam beberapa bulan, tetapi masih lemah," kata Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox, dilansir Reuters, Selasa (16/5/2023).
Sejumlah data baru-baru ini menunjukkan ekonomi negeri Paman Sam mengalami perlambatan. Ini terjadi akibat kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral (Federal Reserve).
Negosiasi untuk meningkatkan pagu utang juga masih terjadi di Washington demi menyelamatkan potensi gagal bayar atau default. Analis melihat rencana Pemerintah AS dapat memberikan katalis positif bagi pasar.
"Ada sedikit kemungkinan kita akan melihat penyelesaian masalah plafon utang AS hari ini," kata Ipek Ozkardeskaya, analis senior di Swissquote Bank.
(uka)