Pembahasan Utang AS Mulur, Parlemen Tunggu Biden Pulang dari G7

Minggu, 21 Mei 2023 - 15:17 WIB
loading...
Pembahasan Utang AS...
Pembahasan mengenai utang Amerika Serikat tertunda menunggu kepulangan Presiden AS Joe Biden dari KTT G7 di Jepang.Foto/pexels/alteredsnaps
A A A
JAKARTA - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) , Kevin McCarthy menyatakan, pembahasan mengenai utang Amerika tertunda. Pasalnya, pihaknya masih menunggu kepulangan Presiden AS Joe Biden dari KTT G7 di Jepang.

McCarthy menyebut pihak Gedung Putih terus bergerak mundur dalam negosiasi. Hal itu pun menghancurkan ekspektasi pasar tentang kesepakatan yang dapat memberikan kepastian kepada investor. Pembicaraan konkret dengan Biden pun dinantikan.

"Saya tidak berpikir pembahasan akan bisa bergerak maju sampai presiden bisa kembali ke negara ini," ujar McCarthy, dilansir Financial Times, Minggu (21/5/2023).

Biden diperkirakan tidak akan kembali ke Gedung Putih hingga pukul 11 malam hari Minggu waktu setempat. Tertundanya pembahasan tersebut meningkatkan ketidakpastian seiring dengan batas plafon utang AS yang perlu dinaikkan pada 1 Juni.

Bila hingga saat itu kesepakatan belum juga tercapai, AS akan menghadapi gagal bayar utang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal itu berpotensi menjerumuskan pasar global ke dalam kekacauan dan ekonomi AS ke dalam resesi.

Nada suram McCarthy diimbangi dengan pesimisme dari Gedung Putih, yang menyalahkan perkembangan negosiasi yang alot lantaran Partai Republik mengadopsi gerakan ‘Make America Great Again’ dari Donald Trump.

"Hanya kepemimpinan Republik yang mengancam untuk membuat bangsa kita gagal bayar untuk pertama kalinya dalam sejarah kecuali tuntutan partisan ekstrem terpenuhi," tukas Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.



Mengingat dampak ekonomi negatif dari gagal bayar, serta dampak politik yang tidak dapat diprediksi, Gedung Putih dan kongres masih diharapkan untuk akhirnya mencapai kesepakatan.

Sebagai informasi, kedua belah pihak masih tersendat dalam membahas persyaratan untuk menaikkan plafon utang. Dari sisi Partai Demokrat, Biden kecewa karena Partai Republik tidak akan mempertimbangkan cara untuk mendongkrak pendapatan melalui peningkatan pajak orang kaya dan perusahaan.



Padahal, hal tersebut merupakan strategi Biden untuk bisa tetap membiayai program sosial masyarakat di Negeri Paman Sam.

Sementara, dari sisi Partai Republik, McCarthy menolak untuk meningkatkan plafon utang melewati batas USD31,4 triliun kecuali Biden dan Demokrat setuju untuk memotong pengeluaran dalam anggaran federal.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1980 seconds (0.1#10.140)