Wapres AS Kamala Harris Peringatkan Gagal Bayar Utang AS Bisa Picu Resesi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan penasihat ekonomi Gedung Putih Lael Brainard mengatakan potensi gagal bayar utang AS sebesar USD31,4 triliun bisa membuat ekonomi negara itu jatuh ke jurang resesi.
Melansir Reuters, dalam konferensi aktivis Demokrat, Harris dan Brainard mendesak para aktivis tersebut untuk menghubungi anggota parlemen, menolak terjadinya gagal bayar utang yang bisa kurang dari dua minggu lagi.
"Kegagalan utang bisa memicu resesi," ujar Kamala Haris.
Salah seorang pejabat Gedung Putih menyatakan, negosiasi dengan anggota kongres dari Partai Republik akan bertemu di Capitol Hill untuk membahas pencarian titik temu untuk mengangkat plafon utang USD31,4 triliun dan berencana untuk bertemu kembali pada Jumat.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan anggota parlemen harus siap dengan pemberitahuan 24 jam dari reses pekan depan jika diperlukan untuk pemungutan suara.
Sementara, Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Brainard mengatakan tim negosiasi Biden telah diinstruksikan untuk tidak menyetujui proposal Partai Republik untuk mengangkat plafon utang dengan menghilangkan layanan kesehatan. Akibatnya bisa menambah angka kemiskinan.
Departemen Keuangan AS berharap bisa membayar tagihan pemerintah hanya sampai 1 Juni tanpa kenaikan batas utang. Batas tersebut perlu dicabut secara bertahap karena belanja pemerintah lebih besar dari penerimaan pajak
Melansir Reuters, dalam konferensi aktivis Demokrat, Harris dan Brainard mendesak para aktivis tersebut untuk menghubungi anggota parlemen, menolak terjadinya gagal bayar utang yang bisa kurang dari dua minggu lagi.
"Kegagalan utang bisa memicu resesi," ujar Kamala Haris.
Salah seorang pejabat Gedung Putih menyatakan, negosiasi dengan anggota kongres dari Partai Republik akan bertemu di Capitol Hill untuk membahas pencarian titik temu untuk mengangkat plafon utang USD31,4 triliun dan berencana untuk bertemu kembali pada Jumat.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan anggota parlemen harus siap dengan pemberitahuan 24 jam dari reses pekan depan jika diperlukan untuk pemungutan suara.
Sementara, Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Brainard mengatakan tim negosiasi Biden telah diinstruksikan untuk tidak menyetujui proposal Partai Republik untuk mengangkat plafon utang dengan menghilangkan layanan kesehatan. Akibatnya bisa menambah angka kemiskinan.
Departemen Keuangan AS berharap bisa membayar tagihan pemerintah hanya sampai 1 Juni tanpa kenaikan batas utang. Batas tersebut perlu dicabut secara bertahap karena belanja pemerintah lebih besar dari penerimaan pajak
(nng)