QRIS BRI Mulai Akrab di Warung Kopi, Cegah Peredaran Uang Palsu
loading...
A
A
A
BEKASI - Transformasi digital Bank BRI terus merambah di berbagai daerah. Pelaku UMKM pun mulai akrab dengan transaksi non tunai menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Transaksi non tunai itu tersaji di warung kopi depan Kantor BRI Jatisampurna Unit I, Kranggan, Jatisampurna, Bekasi, Kamis (19/5).
Dengan kamera ponsel, seorang mantri BRI Jatisampurna Unit 1, Mercoludi A. Samuel menyorot lembaran kertas yang ditaruh di atas meja. Merco membayar satu gelas kopi dan air mineral dengan total Rp12.000 menggunakan metode QRIS . Setelah muncul nama pemilik akun di layar ponsel, Merco memasukkan angka pada kolom nominal pembayaran.
Setelah proses pembayaran selesai, Merco memperlihatkan keterangan pada layar ponsel kepada pemilik warkop, Cucun Novia Damayanti. Cucun mengangguk dan tersenyum sambil mengecek, jika transfer telah berhasil melalui aplikasi BRImo. "Transfer berhasil, sudah masuk rekening BRI saya. Terimakasih," ujar Cucun.
Transaksi melalui QRIS BRI tidak hanya menyasar wilayah perkotaan. Namun, pembayaran non tunai ini telah merambah hingga pelosok negeri. Pengguna QRIS tidak hanya pengusaha kelas menengah atas tapi juga menyasar pelaku usaha mikro. Kini, pelaku usaha mikro mulai akrab dengan QRIS BRI.
Mantri BRI Unit 1 Jatisampurna, Bekasi lainnya, Kukut Prayogi menjelaskan sudah lebih dua tahun QRIS menjadi alternatif pembayaran. Mereka difasilitasi mulai dari pembukaan rekening hingga pemasangan lembaran QRIS.
Melalui metode QRIS, pedagang tidak perlu menyiapkan uang kembalian yang kadang sulit dicari. Transaksi non tunai juga untuk menghindari peredaran uang palsu. Tidak hanya itu, keuntungan lain, uang bisa langsung ditabung ke Bank BRI.
Terus Meningkat
Bank BRI optimistis transaksi digital melalui QRIS terus meningkat. Berdasarkan laporan BRI, pembayaran QRIS BRI meningkat 12,18% secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang tahun lalu.
Transaksi QRIS BRI pada 2022 mencapai Rp7,4 triliun. Bank BRI menargetkan pertumbuhan 30% transaksi QRIS tahun ini. Adapun capaian tersebut didorong tingginya transaksi di sektor kuliner dan bahan makanan.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) pengguna QRIS mencapai 28,75 juta pengguna tahun lalu. Jumlah tersebut bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BI menargetkan pengguna QRIS pada 2023 sebanyak 45 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp1 miliar atau naik 15 juta pengguna dibandingkan tahun lalu. Tak berhenti di situ, BI juga menargetkan QRIS bisa digunakan di 4 negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
Dengan kamera ponsel, seorang mantri BRI Jatisampurna Unit 1, Mercoludi A. Samuel menyorot lembaran kertas yang ditaruh di atas meja. Merco membayar satu gelas kopi dan air mineral dengan total Rp12.000 menggunakan metode QRIS . Setelah muncul nama pemilik akun di layar ponsel, Merco memasukkan angka pada kolom nominal pembayaran.
Setelah proses pembayaran selesai, Merco memperlihatkan keterangan pada layar ponsel kepada pemilik warkop, Cucun Novia Damayanti. Cucun mengangguk dan tersenyum sambil mengecek, jika transfer telah berhasil melalui aplikasi BRImo. "Transfer berhasil, sudah masuk rekening BRI saya. Terimakasih," ujar Cucun.
Transaksi melalui QRIS BRI tidak hanya menyasar wilayah perkotaan. Namun, pembayaran non tunai ini telah merambah hingga pelosok negeri. Pengguna QRIS tidak hanya pengusaha kelas menengah atas tapi juga menyasar pelaku usaha mikro. Kini, pelaku usaha mikro mulai akrab dengan QRIS BRI.
Mantri BRI Unit 1 Jatisampurna, Bekasi lainnya, Kukut Prayogi menjelaskan sudah lebih dua tahun QRIS menjadi alternatif pembayaran. Mereka difasilitasi mulai dari pembukaan rekening hingga pemasangan lembaran QRIS.
Melalui metode QRIS, pedagang tidak perlu menyiapkan uang kembalian yang kadang sulit dicari. Transaksi non tunai juga untuk menghindari peredaran uang palsu. Tidak hanya itu, keuntungan lain, uang bisa langsung ditabung ke Bank BRI.
Terus Meningkat
Bank BRI optimistis transaksi digital melalui QRIS terus meningkat. Berdasarkan laporan BRI, pembayaran QRIS BRI meningkat 12,18% secara tahunan (year on year/yoy) sepanjang tahun lalu.
Transaksi QRIS BRI pada 2022 mencapai Rp7,4 triliun. Bank BRI menargetkan pertumbuhan 30% transaksi QRIS tahun ini. Adapun capaian tersebut didorong tingginya transaksi di sektor kuliner dan bahan makanan.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) pengguna QRIS mencapai 28,75 juta pengguna tahun lalu. Jumlah tersebut bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BI menargetkan pengguna QRIS pada 2023 sebanyak 45 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp1 miliar atau naik 15 juta pengguna dibandingkan tahun lalu. Tak berhenti di situ, BI juga menargetkan QRIS bisa digunakan di 4 negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.
(nng)