MDLN Membalikkan Kerugian Menjadi Untung Rp20,17 Miliar di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) PT Modernland Realty Tbk (MDLN) telah menyetujui laporan kinerja keuangan perseroan tahun 2022. Hingga akhir tahun 2022, laba bersih emiten properti ini tahun berjalan mengalami peningkatan sebesar 148,03% menjadi Rp20,17 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp41,99 miliar pada tahun 2021.
Perusahaan berbalik untung setelah adanya penurunan beban keuangan setelah berhasil melakukan restrukturisasi utang global bond pada akhir 2021 dan adanya penebusan utang obligasi dollar melalui skema reverse dutch auction.
Sementara itu sepanjang tahun 2022, Perseroan membukukan pendapatan Rp1,10 triliun yang menurun 45,29% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,01 triliun. Penurunan pendapatan dikarenakan pada tahun 2021 adanya pengakuan pendapatan dari transaksi divestasi saham PT Astra Modern Land sebesar Rp1,00 triliun.
Laba usaha MDLN juga lebih rendah 35,12% yoy menjadi Rp 297,37 miliar seiring penurunan pendapatan usaha. Sedangkan total aset Perseroan hingga akhir Desember 2022, tercatat sebesar Rp13,53 triliun, atau mengalami penurunan 6,96% dari Rp14,54 triliun di tahun 2021.
Berkaitan dengan hasil pencapaian 2022, Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., William Honoris mengaku, bersyukur mampu melewati tahun 2022 yang penuh tantangan. Adanya kelanjutan penyebaran COVID-19 varian dan subvarian baru dan pecahnya perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada perekonomian global dan secara tidak langsung menambah tekanan terhadap perekonomian dalam negeri.
"Manajemen telah mengambil langkah-langkah penting dan strategis untuk mendorong pendapatan dan mengukuhkan struktur keuangan demi mencapai pertumbuhan jangka panjang, antara lain dengan menyelesaikan proses restrukturisasi Global Bond dan penebusan sebagian utang obligasi USD yang berdampak positif terhadap likuiditas Perseroan, serta melakukan peluncuran proyek-proyek terbaru sesuai dengan strategi penjualan yang berkesinambungan," ungkap William Honoris.
Selain itu Perseroan membukukan penjualan pemasaran Rp861 miliar pada tahun 2022, dimana segmen residensial memberikan kontibusi terbesar yaitu 60% dari total penjualan diikuti oleh segmen industrial sebesar 22% dan sisanya merupakan pendapatan dari segmen hospitality.
Segmen residensial membukukan marketing sales Rp520 miliar, turun sebesar 14% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 602 miliar. Kontribusi penjualan terbesar berasal dari proyek Jakarta Garden City melalui peluncuran extension cluster Mahakam The Signature dan The Essence @Yarra, yang diikuti oleh peluncuran ruko Modern Hub di Kota Modern.
Pada segmen industrial, Perseroan membukukan marketing sales Rp 190 miliar di tahun 2022, naik 58% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 121 miliar. Terlepas dari ketidakpastian makro ekonomi dan situasi geopolitik, Perseroan berharap segmen industrial dapat mengalami pertumbuhan terutama untuk menjangkau kebutuhan akan permintaan lahan logistik yang sedang tumbuh.
Sedangkan segmen hospitality dan segmen lainnya membukukan marketing sales sebesar Rp 150 miliar, turun 4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 156 miliar. Perseroan optimis bahwa anak usaha Modern Golf and Country Club dapat meningkatkan kinerja dan pelayanannya, begitu pula dengan kinerja dari hotel-hotel yang dikelola oleh Perseroan.
"Perseroan tetap meyakini bahwa penjualan pada tahun 2023 dapat lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kembali normalnya kegiatan usaha dan mobilitas masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat," terangnya.
Lihat Juga: Harga Emas Hari Ini Merayap Naik Rp8 Ribu per Gram, Berikut Daftar Lengkap Nilai Jualnya
Perusahaan berbalik untung setelah adanya penurunan beban keuangan setelah berhasil melakukan restrukturisasi utang global bond pada akhir 2021 dan adanya penebusan utang obligasi dollar melalui skema reverse dutch auction.
Sementara itu sepanjang tahun 2022, Perseroan membukukan pendapatan Rp1,10 triliun yang menurun 45,29% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,01 triliun. Penurunan pendapatan dikarenakan pada tahun 2021 adanya pengakuan pendapatan dari transaksi divestasi saham PT Astra Modern Land sebesar Rp1,00 triliun.
Laba usaha MDLN juga lebih rendah 35,12% yoy menjadi Rp 297,37 miliar seiring penurunan pendapatan usaha. Sedangkan total aset Perseroan hingga akhir Desember 2022, tercatat sebesar Rp13,53 triliun, atau mengalami penurunan 6,96% dari Rp14,54 triliun di tahun 2021.
Berkaitan dengan hasil pencapaian 2022, Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., William Honoris mengaku, bersyukur mampu melewati tahun 2022 yang penuh tantangan. Adanya kelanjutan penyebaran COVID-19 varian dan subvarian baru dan pecahnya perang Rusia dan Ukraina yang berdampak pada perekonomian global dan secara tidak langsung menambah tekanan terhadap perekonomian dalam negeri.
"Manajemen telah mengambil langkah-langkah penting dan strategis untuk mendorong pendapatan dan mengukuhkan struktur keuangan demi mencapai pertumbuhan jangka panjang, antara lain dengan menyelesaikan proses restrukturisasi Global Bond dan penebusan sebagian utang obligasi USD yang berdampak positif terhadap likuiditas Perseroan, serta melakukan peluncuran proyek-proyek terbaru sesuai dengan strategi penjualan yang berkesinambungan," ungkap William Honoris.
Selain itu Perseroan membukukan penjualan pemasaran Rp861 miliar pada tahun 2022, dimana segmen residensial memberikan kontibusi terbesar yaitu 60% dari total penjualan diikuti oleh segmen industrial sebesar 22% dan sisanya merupakan pendapatan dari segmen hospitality.
Segmen residensial membukukan marketing sales Rp520 miliar, turun sebesar 14% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 602 miliar. Kontribusi penjualan terbesar berasal dari proyek Jakarta Garden City melalui peluncuran extension cluster Mahakam The Signature dan The Essence @Yarra, yang diikuti oleh peluncuran ruko Modern Hub di Kota Modern.
Pada segmen industrial, Perseroan membukukan marketing sales Rp 190 miliar di tahun 2022, naik 58% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 121 miliar. Terlepas dari ketidakpastian makro ekonomi dan situasi geopolitik, Perseroan berharap segmen industrial dapat mengalami pertumbuhan terutama untuk menjangkau kebutuhan akan permintaan lahan logistik yang sedang tumbuh.
Sedangkan segmen hospitality dan segmen lainnya membukukan marketing sales sebesar Rp 150 miliar, turun 4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp 156 miliar. Perseroan optimis bahwa anak usaha Modern Golf and Country Club dapat meningkatkan kinerja dan pelayanannya, begitu pula dengan kinerja dari hotel-hotel yang dikelola oleh Perseroan.
"Perseroan tetap meyakini bahwa penjualan pada tahun 2023 dapat lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kembali normalnya kegiatan usaha dan mobilitas masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat," terangnya.
Lihat Juga: Harga Emas Hari Ini Merayap Naik Rp8 Ribu per Gram, Berikut Daftar Lengkap Nilai Jualnya
(akr)